Seorang petani yang benar dan berhati
jujur, yang telah pernah meragukan otoritas ilahi Alkitab, namun yang dengan
sungguh sungguh ingin mengetahui kebenaran, adalah orang yang secara khusus
dipilih oleh Allah untuk memimpin pemberitaan kedatangan Kristus yang kedua
kali. Seperti kebanyakan pembaharu pembaharu lain, William Miller, pada
permulaan hidupnya berjuang melawan kemiskinan, dan dengan demikian memperoleh
pelajaran besar mengenai energi dan penyangkalan diri. Anggota anggota keluarga
darimana ia datang dikenal dengan roh mandiri, mencintai kebebasan, ketahanan
dan kesanggupan, dan patriotisme yang bersemangat sifat sifat yang juga
menonjol dalam tabiatnya. Ayahnya seorang kapten tentera Revolusi, dan
pembaharuan yang dilakukannya dalam perjuangan dan penderitaan selama masa
gawat, dapat ditelusuri dalam permulaan hidup Miller yang terbatas.
Ia mempunyai fisik yang sehat dan kuat,
dan bahkan pada masa kanak kanaknya telah ditunjukkan bahwa ia mempunyai
kecerdasan yang lebih dari biasa. Pada waktu ia beranjak dewasa, hal ini
semakin nyata. Pikirannya giat dan berkembang dengan baik. Ia haus akan
pengetahuan. Meskipun ia tidak memperoleh pendidikan tinggi, kecintaannya
kepada pendidikan dan kebiasaannya berpikir berhati hati dan berpikir kritis,
membuatnya menjadi seorang yang mempunyai pertimbangan yang sehat dan pandangan
yang komprehensif. Ia memiliki tabiat moral yang tanpa cacad cela, dan reputasi
yang patut ditiru orang lain dan umumnya ia dihormati oleh karena
integritasnya, berhemat dan kedermawanannya. Berkat tenaga dan penggunannya ia
segera memperoleh keahlian, walaupun tabiat suka belajarnya masih terus
dipertahankan. Ia menduduki berbagai jabatan sipil dan militer dengan reputasi
baik. Jalan kepada kekayaan, kemakmuran dan kehormatan tampaknya terbuka lebar
baginya.
Ibunya adalah seorang wanita sejati yang
saleh, dengan demikian pada masa kanak kanaknya ia telah mendapat kesan agama.
Namun pada permulaan masa dewasa ia terjun ke dalam kelompok masyarakat
penganut apa yang dinamakan deisme suatu aliran kepercayaan yang mengakui
adanya Allah yang menciptakan dunia ini, akan tetapi sesudah itu tidak
memperdulikannya lagi, bahkan tidak memperhatikan manusia. Suatu kepercayaan
yang menyatakan bahwa akal pikiran sudah cukup untuk pengetahuan kebenaran,
dengan demikian menolak wahyu. Webster's New World Dictionary. Pengaruh deisme
ini lebih kuat karena mereka adalah warga negara yang baik, orang orang yang
mempunyai sifat manusiawi dan dermawan. Karena mereka tinggal di tengah tengah
lembaga Kristen, tabiat mereka sebagian besar dipengaruhi atau dibentuk oleh
keadaan sekeliling. Mereka berhutang budi kepada Alkitab atas keunggulan
keunggulan yang memberikan kehormatan dan kepercayaan kepada mereka. Namun
karunia karunia ini disalahgunakan untuk menimbulkan suatu pengaruh menentang
firman Allah. Oleh karena bergaul dengan orang orang ini, Miller telah dituntun
untuk mengikuti pendapat dan perasaan mereka. Tafsiran Alkitab menimbulkan
kesulitan yang tampaknya tak teratasi. Namun, kepercayaannya yang baru pada
waktu mengesampingkan Alkitab, tidak memberikan yang lebih baik sehingga
membuatnya tidak puas. Namun, ia terus berpegang kepada pandangan ini selama
kira kira dua belas tahun. Tetapi pada umur tiga puluh empat tahun, Roh Suci
mempengaruhi hatinya dengan keadaannya sebagai seorang berdosa. Ia tidak
menemukan pada kepercayaannya yang sebelumnya, suatu jaminan kebahagiaan di
balik kematian. Hari depan gelap dan suram. Merujuk kepada perasaannya pada
waktu itu, ia berkata,
"Pemusnahan adalah suatu pemikiran
yang dingin dan menakutkan, dan pertanggungjawaban adalah kebinasaan yang pasti
bagi semua orang. Langit tampak seperti kuningan di atas kepala saya, dan dunia
ini bagaikan besi di bawah kaki saya. Kekekalan apa itu? Dan kematian mengapa?
Semakin saya pikirkan, semakin tidak menentu kesimpulan saya. Saya mencoba
berhenti berpikir, tetapi pikiran saya tidak terkendalikan. Saya benar benar
sengsara, tetapi saya tidak mengerti apa sebabnya. Saya bersungut dan mengeluh,
tetapi tidak tahu mengenai siapa. Saya tahu bahwa ada sesuatu yang salah,
tetapi saya tidak tahu bagaimana dan dimana harus didapatkan yang benar. Saya
berduka, tetapi tanpa harapan."
Ia berada dalam keadaan ini selama
beberapa bulan. "Tiba tiba," katanya, "tabiat Juru Selamat
dengan jelas terkesan di dalam pikiran saya. Tampaknya ada satu oknum
yangbegitu baik dan bersimpati yang menghapuskan pelanggaran pelanggaran kita,
dan dengan demikian menyelamatkan kita dari menderita hukuman dosa. Dengan
segera saya rasakan betapa menyenangkan dan baik oknum yang seperti itu, dan
membayangkan bahwa saya dapat meletakkan diriku ke pangkuannya dan mengharap
kepada kemurahan orang seperti itu. Tetapi timbul pertanyaan, 'Bagaimana
membuktikan bahwa oknum seperti itu ada?' Selain dari Alkitab, saya tidak menemukan
bukti adanya Juru Selamat seperti itu, atau bahkan di masa mendatang . . . .
"Saya melihat bahwa Alkitab
menunjukkan seorang Juru Selamat yang saya perlukan. Dan saya merasa susah dan
heran mengetahui bahwa buku yang telah diilhamkan dapat mengembangkan prinsi
prinsip yang sempurna yang disesuaikan kepada kebutuhan dunia yang jatuh. Saya
telah didorong untuk mengakui bahwa Alkitab itu adalah wahyu penyataan Allah.
Buku ini menjadi kesukaan saya, dan di dalam Yesus saya menemukan seorang
sahabat. Juru Selamat bagiku menjadi yang terutama dari selaksa. Dan Alkitab,
yang sebelumnya gelap dan bertentangan, sekarang menjadi lampu pada kakiku dan
terang bagi jalanku. Pikiran saya menjadi tenang dan merasa puas. Saya
menemukan Allah menjadi Batu Karang di tengah tengah lautan kehidupan. Alkitab
sekarang menjadi pelajaranku yang utama, dan benar benar saya bisa mengatakan
bahwa saya menyelidikinya dengan sukacita. Saya menemukan bahwa setengahnya
belum pernah saya dengar. Saya kagum mengapa saya belum pernah melihat
keindahan dan kemuliaannya sebelumnya, dan heran bahwa saya pernah menolaknya.
Saya menemukan segala sesuatu yang dinyatakan adalah yang diinginkan hatiku dan
yang menjadi obat bagi setiap penyakit jiwa. Saya kehilangan minat untuk
membaca buku buku lain, dan mencurahkan hati saya untuk memperoleh hikmat dari
Allah." Bliss, S., "Memoirs of Wm. Miller," pp.65 67.
Miller mengakui di depan umum imannya
dalam agama yang pernah dibencinya. Tetapi rekan rekannya yang tidak percaya
kepada Allah tidak berlambatan mengajukan semua argumentasi yang ia sendiri
sudah sering lancarkan melawan otoritas ilahi Alkitab. Ia belum bersedia
menjawab mereka. Tetapi ia berpikir, bahwa jika Alkitab adalah wahyu dari
Allah, maka ia harus sesuai dengan dirinya sendiri, dan oleh karena Alkitab itu
diberikan untuk mengajar manusia, maka ia harus sesuai dengan pengertiannya. Ia
memutuskan untuk mempelajari Alkitab untuk dirinya sendiri, dan memastikan
kalau kalau setiap kotradiksi atau pertentangan tidak bisa diselaraskan.
Dengan mengesampingkan semua pendapat dan
komentar komentar, ia membandingkan buku dengan buku dengan bantuan referensi
referensi pada tepi halaman halaman buku dan konkordans. Ia belajar dengan cara
teratur dan sistematis. Ia mulai dengan buku Kejadian, membaca ayat demi ayat.
Ia tidak perlu terburu buru mempelajarinya sampai arti beberapa paragraf
terungkap sehingga dengan demikian ia tidak malu. Bilamana ia menemukan sesuatu
yang tidak jelas, kebiasaannya ialah membandiungkan ayat dengan ayat lain yang
tampaknya ada hubungan dengan masalah yang dipertimbangkan. Setiap kata
dibiarkan mempunyai kedudukannya yang sebenarnya pada pokok masalah dalam ayat
itu, dan jika pandangannya sesuai dengan paragraf tambahan, maka tidak ada lagi
kesulitan. Dengan demikian, bilamana ia menemukan paragraf yang sulit
dimengerti, maka ia menemukan keterangan di bagian bagian lain Alkitab.
Sementara ia belajar dengan doa yang sungguh sungguh untuk penerangan ilahi,
maka yang dulunya gelap kepada pengertiannya dibuat menjadi terang dan jelas.
Ia mengalami kebenaran kata kata pemazmur, "Bila tersingkap firman firman
Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang orang bodoh." (Maz.
119:130).
Dengan kemauan yang sungguh sungguh ia
mempelajari buku buku Daniel dan Wahyu, dengan menggunakan prinsip penafsiran
yang sama seperti pada buku buku lainnya, dan ia dapati bahwa lambang lambang
dapat dimengerti. Ia melihat bahwa nubuatan nubuatan yang sebegitu jauh telah
digenapi, telah digenapi secara harafiah atau secara sesungguhnya. Bahwa semua
angka, kiasan kiasan, perumpamaan perumpamaan, ibarat dan sebagainya,
dijelaskan baik dalam hubungannya yang langsung maupun istilah dimana ia
dinyatakan, diartikan dalam buku buku lain, dan dengan demikian bilamana
diterangkan, akan dimengerti secara literal atau harafiah. "Dengan
demikian saya merasa puas, " katanya, " bahwa Alkitab itu adalah
sebuah sistem kebenaran yang sudah dinyatakan, yang diberikan dengan jelas dan
sederhana, sehingga para musafirpun tidak akan salah mengertinya walaupun ia
bodoh." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," p. 70. Mata rantai demi
mata rantai kebenaran berhasil dihubungkannya, sementara langkah demi langkah
ia telusuri garis garis nubuatan. Malaikat malaikat Surga memimpin pikirannya,
dan membukakan pengertian kepada Alkitab.
Dengan mengetahui cara nubuatan nubuatan
digenapi di masa lampau, sebagai kriteria untuk menilai penggenapan nubuatan di
masa yang akan datang, ia menjadi merasa puas bahwa dengan pandangan umum
pemerintahan rohani Kristus masa seribu tahun sebelum akhir dunia tidak
didukung oleh firman Allah. Ajaran ini yang menunjukkan adanya masa seribu
tahun yang penuh kebenaran dan kedamaian sebelum kedatangan Tuhan secara
pribadi, telah menjauhkan teror hari Allah. Meskipun ajaran itu menyenangkan,
tetapi itu bertentangan dengan ajaran Kristus dan rasul rasul Nya, yang
menyatakan bahwa gandum dan lalang tumbuh bersama sampai waktu menuai, yaitu
akhir dunia ini (Ma. 13:30), bahwa orang jahat dan penipu akan bertambah jahat,
bahwa "pada hari hari terakhir akan datang masa yang sukar" (2Tim.
3:13,1) dan bahwa kerajaan kegelapan akan terus berlangsung sampai kedatangan
Tuhan, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut Nya, dan akan
memusnahkannya, pada waktu Ia datang kembali. (2 Tes. 2:8).
Ajaran atau doktrin tentang pertobatan
dunia dan pemerintahan Kristus secara rohani tidak dianut oleh gereja pada
zaman rasul rasul. Pada umumnya ajaran tidak diterima oleh orang orang Kristen
sampai pada permulaan abad ke delapan belas. Seperti setiap kesalahan yang
lain, ajaran itu mengakibatkan kejahatan. Doktrin itu mengajarkan kepada
manusia untuk memandang jauh ke depan kepada kedatangan Tuhan. Hal ini
menyebabkan mereka tidak memperhatikan tanda tanda yang memberitakan kedatangan
Nya yang mendekat. Ini menimbulkan rasa yakin dan aman yang tidak berdasar, hal
ini menuntun banyak orang melalaikan persiapan yang diperlukan untuk bertemu
dengan Tuhan.
Miller menemukan bahwa kedatangan Kristus
secara pribadi dan secara harafiah diajarkan di dalam Alkitab dengan jelas dan
sederhana. Rasul Paulus berkata, "Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu
pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan
sendiri akan turun dari Surga." (1 Tes. 4:16,17). Dan Juru Selamat
menyatakan, "Mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan awan
di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan Nya." "Sebab sama
seperti kilat memancar dari sebelah Timur dan memancarkan cahayanya sampai ke
Barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." (Mat. 24:30,27).
Ia akan disertai oleh seluruh malaikat Surga. "Anak Manusia datang dalam
kemuliaan Nya dan semua malaikat bersama dengan Dia." (Mat. 25:31).
"Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat malaikat Nya dengan meniup
sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang orang
pilihan Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung
langit yang lain." (Mat. 24:31).
Pada kedatangan Nya orang benar yang
sudah meninggal akan dibangkitkan, dan orang benar yang masih hidup akan
diubahkan. "Kita tidak akan mati semuanya, " kata Rasul Paulus,
"tetapi kita semuanya akan diubahkan dalam sekejap mata, pada waktu bunyi
nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang orang mati akan
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak bisa binasa dan kita semua akan diubah.
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang
dapat mati harus mengenakan yang tidak dapat mati." ( 1 Kor. 15:51 53).
Dan dalam suratnya kepada orang Tesalonika, setelah menerangkan kedatangan Tuhan,
ia berkata, "Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama sama
dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama lamanya bersama=sama dengan Tuhan." (1 Tes. 4:16,17).
Umat Tuhan akan menerima kerajaan pada
waktu kedatangan Kristus secara pribadi. Juru Selamat berkata, "Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan Nya dan semua malaikat bersama sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan Nya. Lalu semua bangsa
akan dikumpulkan di hadapan Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada
seorang sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan
menempatkan domba domba di sebelah kanan Nya dan kambing kambing di sebelah
kiri Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan Nya:
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa Ku, terimalah kerajaan yang disediakan
bagimu sejak dunia dijadikan." (Mat. 25:31 34). Kita melihat dari ayat
yang baru saja diberikan bahwa apabila Anak Manusia datang, yang mati
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa, dan yang masih hidup
diubahkan. Dengan perobahan besar ini mereka dipersiapkan untuk menerima
kerajaan, karena Rasul Paulus berkata, "Daging dan darah tidak mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalamm
apa yang tidak binasa." ( 1 Kor. 15:50). Manusia dalam keadaannya yang
sekarang adalah mati dan dapat binasa. Tetapi kerajaan Allah tidak dapat binasa
dan akan bertahan selama lamanya. Oleh sebab itu, manusia dalam keadaannya yang
sekarang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Akan tetapi bilamana Yesus
datang, Ia akan menganugerahkan peri yang tidak binasa kepada umat Nya. Dan
sesudah itu Ia menyuruh mereka mewarisi kerajaan yang baru. Sejak itulah mereka
menjadi ahli waris.
Ayat ini dan ayat ayat lain dengan jelas
membuktikan kepada pikiran Miller bahwa peritiwa peristiwa yang diharapkan
terjadi sebelum kedatangan Kristus, seperti pemerintahan damai secara universal
dan berdirinya kerajaan Allah di dunia ini, adalah terjadi sesudah kedatangan
Kristus yang kedua kali. Lebih jauh, semua tanda tanda zaman dan keadaan dunia
akan sesuai dengan keterangan nubuatan tentang akhir zaman. Dengan mempelajari
Alkitab saja, ia dipaksa untuk mengambil kesimpulan bahwa waktu yang diberikan
untuk kelangsungan dunia dalam keadaannya yang sekarang ini sudah hampir
berakhir.
"Bukti lain yang sangat mempengaruhi
pikiran saya," katanya, "adalah urutan waktu dalam Alkitab . . . .
Saya menemukan bahwa peristiwa peristiwa yang diramalkan terjadi, yang telah
digenapi pada waktu yang lalu, sering terjadi pada waktu yang sudah ditetapkan.
Masa seratus dua puluh tahun dalam air bah (Kej. 6:3), tujuh hari sebelumnya,
dengan empat puluh hari lamanya, hujan yang diramalkan (Kej. 7:4), empat ratus
tahun pengembaraan benih Abraham (Kej. 15:13), tiga hari mimpi juru minuman dan
juru makanan (Kej. 40:12 20), tujuh tahun Firaun (Kej. 41:28 54); empat puluh
tahun di padang belantara (Bil. 14:34), tiga setengah tahun bala kelaparan (1
Raja 17:1): Lihat Lukas 4:25); . . . tujuh puluh tahun perhambaan (Yer. 25:11),
tujuh tahun Nebukadnezar (Dan. 4:13 16), dan tujuh minggu, enam puluh dan dua
minggu, dan satu minggu, menjadikan tujuh puluh minggu, ditentukan bagi bangsa
Yahudi (Dan. 9:24 27) peristiwa peristiwa yang dibatasi oleh waktu waktu ini
yang pada suat waktu hanyalah merupakan perkara nubuatan, kemudian telah
digenapi sesuai dengan ramalannya." Bliss, "Memoirs of Wm.
Miller," pp. 74,75.
Oleh sebab itu, bilamana ia menemukan
dari pelajaran Alkitab berbagai urutan waktu yang, menurut pengertiannya,
berlanjut terus kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, ia tidak bisa
berbuat apa apa kecuali menganggapnya sebagai "masa sebelum ditetapkan,"
yang telah dinyatakan Allah kepada hamba hamba Nya. "Hal hal yang
tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal hal yang dinyatakan ialah
bagi kita dan anak anak kita sampai selama lamanya," kata Musa. (Ul.
29:29). Dan Tuhan menyatakan melalui nabi Amos, bahwa "Tuhan Allah tidak
berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan Nya kepada hamba hamba Nya para
nabi," (Amos 3:7). Oleh sebab itu para pelajar firman Allah dapat dengan
pasti berharap akan menemukan peristiwa yang paling menakjubkan terjadi dalam
sejarah manusia yang dengan jelas ditunjukkan di dalam Alkitab.
"Setelah sepenuhnya saya
diyakinkan," kata Miller, "bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat"(2 Tim. 3:16), dan tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang orang berbicara atas
nama Allah (2 Pet. 1:21), dan 'segala sesuatu yang ditulis dahulu , telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci' (Roma 15:4), maka
saya menganggap bahwa bagian bagian urutan urutan waktu di dalam Alkitab adalah
bagian dari firman Allah, dan sepatutnya mendapat perhatian kita yang sungguh
sungguh seperti bagian bagian Alkitab yang lain. Oleh sebab itu saya merasa bahwa
usaha untuk memahami apa yang dilihat Allah di dalam kemurahan Nya sesuai untuk
dinyatakan kepada kita, saya tidak berhak untuk melewatkan atau mengabaikan
periode periode nubuatan itu." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller,"
p. 75.
Nubuatan yang tampaknya paling jelas
menyatakan "waktu" kedatangan kedua kali itu ialah Daniel 8:14,
"Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu
akan disucikan dalam keadaan yang wajar." (disucikan). Dengan mengikuti
aturan yang dibuatnya yang membuat Alkitab itu penafsir sendiri, Miller
mengetahui bahwa satu hari dalam nubuatan simbolis melambangkan satu tahun
(Bil. 14:34; Yehez. 4:6). Ia melihat bahwa dua ribu tiga ratus hari nubuatan,
atau tahun secara harafiah, akan berlanjut jauh melampaui penutupan dispensasi
yang diberikan kepada orang Yahudi, dengan demikian itu tidak menunjuk kepada
kaabah pada masa dispensasi. Miller menerima pandangan yang umum diterima,
bahwa di zaman Kristen dunia ini adalah kaabah, dan oleh sebab itu dapat
dimengerti bahwa pemulihan dalam keadaan yang wajar (penyucian) kaabah yang
disebutkan sebelumnya dalam Daniel 8:14 menunjukkan pemulihan (penyucian) dunia
ini oleh api pada waktu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Jikalau,
kemudian, permulaan 2300 hari yang tepat dapat ditemukan, ia menyimpulkan,
bahwa kedatangan yang kedua kali itu akan dapat ditentukan. Dengan demikian
akan dinyatakan waktu kebinasaan besar, waktu bilamana keadaan sekarang dengan
"segala kesombongan dan kuasanya, pemborosan dan penyia nyiaan, kejahatan
dan penindasan akan berakhir," waktu bilamana kutuk akan dihapuskan dari
dunia ini, kematian dibinasakan, upah diberikan kepada hamba hamba Allah, para
nabi dan orang orang saleh, dan mereka yang takut akan nama Nya, dan mereka
yang membinasakan dunia akan dibinasakan." Bliss, "Memoirs of Wm.
Miller," p. 76.
Dengan kesimpulan kesimpulan baru dan
lebih mendalam, Miller meneruskan memeriksai nubuatan nubuatan, baik siang
maupun malam, terus mempelajari apa yang sekarang tampaknya sangat penting dan
menarik perhatian. Dalam buku Daniel fatsal 18 ia menemukan petunjuk permulaan
masa 2300 hari itu. Dan malaikat Gabriel, walaupun diperintahkan untuk
memberikan pengertian kepada Daniel mengenai penglihatan itu, hanya memberikan
sebagian keterangan kepadanya. Pada waktu penganiayaan ngeri yang akan menimpa
gereja diungkapkan kepada penglihatan nabi, kekuatan fisiknya melemah. Ia tidak
dapat lagi menahannya, dan malaikat meninggalkannya untuk sementara waktu
lamanya. Daniel "pingsan dan sakit beberapa hari lamanya." Dan saya
sangat heran mengenai penglihatan itu," katanya, "tetapi tak
seorangpun memahaminya."
Tetapi Allah menyuruh utusan Nya,
malaikat Gabriel. "Buatlah orang ini memahami penglihatan itu."
Perintah ini harus digenapi. Dalam penurutannya, malaikat itu kembali kepada
Daniel beberapa saat kemudian, dan berkata, "Daniel, sekarang aku datang
untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti." "Jadi camkanlah
firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu." (Dan. 9:22,23). Ada satu
perkara penting dalam penglihatan fatsal delapan yang belum diungkapkan, yang
berhubungan dengan waktu, waktu 2300 hari. Oleh sebab itu malaikat itu dalam
meneruskan penjelasannya, terutama berkisar pada pokok waktu itu:
"Tujuh puluh kali tujuh masa telah
ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus . . . . Maka ketahuilah dan
fahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem dipulihkan dan
dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang Yang Diurapi, seorang Raja,
ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu
akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi ditengah tengah
kesulitan. Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan
seorang Yang telah Diurapi, padahal tak ada salahnya apa apa . . . . Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali
tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban
sembelihan dan korban santapan."
Malaikat telah dikirimkan kepada Daniel
untuk menjelaskan kepadanya perkara yang belum dipahaminya dalam penglihatan
yang terdapat dalam fatsal delapan, yaitu yang menyangkut waktu, "sampai
lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan
dipulihkan dalam keadaan yang wajar." Setelah menyuruh Daniel dengan
berkata, "Camkanlah firmAn itu dan perhatikanlah penglihatan itu,"
kata kata pertama malaikat itu ialah, "Tujuh puluh kali tujuh masa telah
ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus." Perkataan yang
diterjemahkan "ditetapkan" secara harafiah menyatakan
"dipotong." Tujuh puluh kali tujuh masa yang menyatakan 490 tahun,
dinyatakan oleh malaikat itu akan "dipotong", terutama mengenai orang
orang Yahudi. Tetapi dari apakah waktu "dipotong"? Oleh karena hanya
masa 2300 hari saja waktu yang disebutkan dalam fatsal delapan, dengan demikian
dari masa itulah waktu tujuh puluh kali tujuh masa itu "dipotong."
Oleh sebab itu yang tujuh puluh kali yujuh itu adalah bagian dari 2300 hari,
dan kedua masa ini haruslah bermula dari waktu yang sama. Yang tujuh puluh kali
tujuh masa itu dinyatakan oleh malaikat bermula dari keluarnya perintah untuk
memulihkan dan membangun kembali kota Yerusalem. Jika tanggal keluarnya
perintah ini dapat ditentukan, maka permulaan masa 2300 haripun akan dapat
ditentukan.
Perintah (dekrit) itu ditemukan dalam
buku Ezra fatsal yang ketujuh (Ezra 7:12 26). Perintah itu dikeluarkan oleh
raja Artahsasta, raja Persia, pada tahun 457 SM (Sebelum Masehi), dalam
bentuknya yang paling lengkap. Tetapi di dalam Ezra 6:14 rumah Allah itu dikatakan
telah dibangun "menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah(dekrit)
Koresy, Darius dan Artahsasta raja Persia." Ketiga raja ini, dalam
membuat, memastikan dan menyelesaikan dekrit itu, menyempurnaan sesuai dengan
yang dituntut oleh nubuatan untuk menandai permulaan masa 2300 tahun itu.
Dengan mengambil tahun 457 SM tahun dekrit itu diselesaikan sebagai tahun
perintah dikeluarkan, maka setiap rincian nubuatan mengenai tujuh puluh kali
tujuh masa itu kelihatannya sudah digenapi.
"Dari saat perintah dikeluarkan
untuk memulihkan dan membangun kota Yerusalem sampai kepada kedatangan seorang
Yang Diurapi, seorang Raja, adalah tujuh kali tujuh masa, dan enam puluh dua
kali tujuh masa" yaitu 62 x 7 masa, atau 483 tahun. Dekrit Artahsasta
mulai berlaku pada musim gugur tahun 457 SM. Dari saat ini dihitung 483 tahun
kemudian akan mencapai musim gugur tahun 27 TM (Tarikh Masehi). (Lihat
Lampiran). Pada waktu itu nubuatan ini digenapi. Perkataan "Mesias"
menyatakan "Yang Diurapi." Pada musim gugur tahun 27 TM, Kristus
telah dibaptiskan oleh Yohanes, dan menerima pengurapan Roh. Rasul Petrus
menyaksikan bahwa "Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat
kuasa." (Kisah 10:38). Dan Juru Selamat sendiri menatakan, "Roh Tuhan
ada pada Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
(Injil) kepada orang orang miskin." (Lukas 4:18).
"Raja itu akan membuat perjanjian
itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa."
"Tujuh masa" (satu minggu) di sini ialah tujuh masa yang terakhir dari
yang tujuh puluh kali satu masa itu. Itu adalah tujuh tahun yang terakhir yang
diberikan terutama kepada orang Yahudi. Selama waktu ini, yaitu mulai dari
tahun 27 TM sampai tahun 34 TM, Kristus sendiri dan kemudian murid murid Nya,
menyampaikan undangan Injil (kabar baik) itu terutama kepada orang orang
Yahudi. Pada waktu murid murid pergi memberitakan kabar baik kerajaan itu,
petunjuk Juru Selamat adalah, "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa
lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba
domba yang hilang dari umat Israel." (Mat. 10:5,6).
Pada pertengahan tujuh masa (minggu) itu
Ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan." Pada tahun 31
TM, tiga setengah tahun setelah Ia dibaptiskan, Tuhan kita Yesus Kristus
disalibkan. Dengan pengorbanan yang dipersembahkan di bukit Golgota, maka
berakhirlah sistem atau upacara perembahan yang selama empat ribu tahun telah
menunjuk kepada Anak Domba Allah. Lambang telah bertemu dengan yang
dilambangkan, dan semua korban sembelihan dan korban santapan dalam sistem
upacara dengan demikian sudah dihentikan.
Yang tujuh puluh kali tujuh masa atau 490
tahun, yang khusus disediakan bagi orang Yahudi, berakhir, sebagaimana kita
lihat, pada tahun 34 TM. Pada waktu itu, melalui tindakan Sanhedrin orang
Yahudi, bangsa itu memeteraikan penolakannya kepada kabar baik (Injil) dengan
mati syahidnya Stefanus dan penganiayaan atas pengikut pengikut Kristus.
Sesudah itu kabar keselamatan tidak lagi terbatas hanya kepada umat pilihan,
telah diberikan kepada seluruh dunia. Murid murid yang terpaksa melarikan diri
dari kota Yerusalem oleh karena penganiayaan, "menjelajahi seluruh negeri
sambil memberitakan Injil. Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan
memberitakan Mesias kepada orang orang di situ." (Kis. 8:4,5). Petrus
dengan pimpinan ilahi membukakan Injil kepada perwira pasukan Italia di
Kaesarea, Kornelius, yang takut akan Tuhan. Demikian juga Paulus yang penuh
semangat, yang sudah percaya kepada Yesus, diutus untuk membawa kabar kesukaan
"jauh dari sini kepada bangsa bangsa lain." (Kis. 22:21).
Sejauh ini setiap perincian nubuatan
digenapi dengan cara yang mengagumkan, dan permulaan tujuh puluh kali tujuh
masa itu tidak diragukan lagi, yaitu tahun 457 SM, dan berakhir pada tahun 34 TM.
Dari data ini tidak sulit untuk mengetahui akhir dari masa 2300 hari. Tujuh
puluh kali tujuh masa 70 minggu, 490 hari dikurang dari 2300 hari, tinggallah
1810 hari. Setelah 490 hari berakhir, yang 1810 hari lagi masih harus digenapi.
Dari tahun 34 TM., 1810 tahun itu berlanjut dan berakhir pada tahun 1844.
Sebagai hasilnya ialah bahwa masa 2300 hari yang disebutkan dalam buku Daniel
8:14 itu berakhir pada tahun 1844. Pada akhir dari masa nubuatan yang panjang
ini, atas kesaksian malaikat Allah, "lalu tempat kudus itu akan dipulihkan
dalam keadaannya yang wajar." Jadi masa pemulihan tempat kudus itu yang
hampir secara universal dipercayai terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua
kali telah dinyatakan dengan pasti.
Mula mula Miller dan rekan rekannya percaya
bahwa masa 2300 hari itu akan berakhir pada musim semi tahun 1844, sedangkan
nubuatan menunjuk kepada musim gugur pada tahun itu (Lihat Lampiran). Kesalahan
dalam memahami hal ini membawa kekecewaan dan kebingungan kepada mereka yang
telah menetapkan tanggal sebelumnya sebagai waktu kedatangan Tuhan. Tetapi ini
sama sekali tidak mempengaruhi kuatnya argumentasi yang menunjukkan bahwa masa
2300 hari itu berakhir pada tahun 1844, dan peristiwa besar yang menyatakan
pemulihan tempat kudus harus terjadi. Ia mempelajari Alkitab, sebagaimana
kebiasaannya, untuk membuktikan bahwa masa masa itu adalah nubuatan dari Allah.
Miller pada mulanya sedikitpun tidak mengharapkan akan tiba kepada kesimpulan
seperti yang sekarang. Ia sendiri sulit mempercayai hasil penelitiannya. Akan
tetapi bukti Alkitab terlalu jelas dan tidak dapat diabaikan.
Ia menghabiskan waktunya dua tahun untuk
mempelajari Alkitab, bilamana pada tahun 1818 ia mencapai suatu keyakinan yang
kuat bahwa dalam waktu kira kira 25 tahun Kristus akan datang untuk menebus
umat umat Nya. "Saya tidak perlu bicara," kata Miller, "mengenai
sukacita yang memenuhi hatiku sehubungan dengan masa depan yang menggembirakan,
atau kerinduan jiwa saya yang besar untuk turut ambil bagian dalam kesukaan orang
orang yang ditebus. Alkitab sekarang bagiku adalah buku baru. Buku itu berisi
pemikiran. Semua yang gelap, yang tersembunyi atau terselubung kepadaku dalam
pengajaran pengajarannya, telah lenyap dari pikiran saya dihadapan sinar terang
yang sekarang terbit dari lembaran lembarannya yang kudus. Dan ah, betapa
terang dan mulia kebenaran itu tampak! Semua kontradiksi dan yang tidak tentu
yang saya temukan sebelumnya di dalam Firman itu sekarang telah lenyap. Dan
walaupun ada banyak bagian yang saya belum merasa puas saya mengerti
sepenuhnya, namun begitu banyak terang yang memancar dari dalamnya untuk
menerangi pikiran saya yang gelap sebelumnya, sehingga saya merasakan kesukaan
dalam mempelajari Alkitab yang sebelumnya saya tidak sangka akan mendapat apa
apa dari pengajaran pengajarannya.' Bliss, "Memoirs of Wm. Miller,"
pp. 76,77.
"Dengan keyakinan yang sungguh bahwa
peristiwa peristiwa penting yang diramalkan di dalam Alkitab akan digenapi
dalam waktu yang tidak lama, pertanyaan datang kepada saya dengan kuasa yang
besar mengenai kewajiban saya terhadap dunia ini sehubungan dengan kenyataan
yang telah mempengaruhi pikiran saya." Bliss, "Memoirs of Wm.
Miller," p. 81. Ia merasa bahwa adalah kewajibannya untuk membagikan
kepada orang orang lain terang yang telah diterimanya. Ia memperkirakan akan
menemui perlawanan dari orang orang yang tidak beriman, tetapi merasa yakin
bahwa semua orang Kristen akan bersukacita dalam pengharapan akan bertemu
dengan Juru Selamat yang diakuinya dicintai. Kekuatirannya satu satunya ialah
bahwa dalam kesukaan mereka yang besar terhadap pengharapan kelepasan yang
mulia itu, yang segera akan terwujud, banyak akan menerima ajaran itu tanpa
penyelidikan Alkitab yang memadai dalam menyatakan kebenarannya. Oleh karena
itu ia ragu ragu untuk menyajikannya, kalau kalau ia salah dan menjadi alat
penuntun yang salah bagi orang lain. Oleh sebab itu ia meneliti dan mengkaji
ulang bukti bukti yang mendukung kesimpulan yang telah diambilnya, dan
mempertimbangkan dengan hati hati setiap kesulitan yang muncul dipikirannya. Ia
menemukan bahwa keberatan keberatan lenyap dihadapan terang firman Allah ,
seperti kabut dihadapan sinar matahari. Ia telah menggunakan waktu selama lima
tahun, dan ia telah sepenuhnya yakin kebenaran posisinya.
Dan sekarang tugas membuat orang lain
mengetahui apa yang ia percayai begitu jelas diajarkan di dalam Alkitab, begitu
kuat mendorongnya dengan kekuatan yang baharu. "Ketika saya melakukan
pekerjaan saya," katanya, "selalu berdering di telinga saya, 'Pergilah
dan beritakan kepada dunia ini mengenai bahaya mereka' Ayat ini selalu datang
kedalam pikiran saya, 'Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat,
engkau pasti mati! dan engkau tidak berkata apa apa untuk memperingatkan orang
jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati
dalamkesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya
daripadamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia
bertobat dari hidupnya, tetapi tidak mau bertobat, ia akan mati dalam
kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.' (Jehez. 33:8,9). Saya
merasa bahwa jikalau orang jahat berhasil diamarkan, maka banyaklah mereka yang
akan bertobat. Dan jikalau mereka tidak diamarkan, maka darah mereka akan dituntut
dari padaku." Bliss, p. 92.
Ia mengemukakan pandangannya secara
pribadi pada waktu ia mempunyai kesempatan, dan berdoa semoga ada dari pendeta
yang merasakan dorongan ini dan membaktikan diri mereka kepada penyebaran
pekabaran itu. Tetapi ia tidak bisa menghilangkan keyakinan bahwa ia mempunyai
tugas pribadi untuk memberikan amaran itu. Kata kata ini selalu berbicara dalam
pikirannya, "Pergilah dan beritahukan kepada dunia. Dan mereka akan
dituntut dari padamu." Ia menunggu sembilan tahun lamanya, dan beban itu
masih menekan jiwanya, sampai akhirnya pada tahun 1831 untuk pertama kali
secara umum memberikan alasan alasan imannya.
Seperti Elisa dipanggil sementara
membajak ladang, untuk menerima jubah pengabdian kepada tugas kenabian,
demikianlah William Miller dipanggil meninggalkan bajaknya dan membukakan
kepada orang orang rahasia kerajaan Allah. Dengan gemetar ia memasuki
pekerjaannya, menuntun pendengar pendengarnya langkah demi langkah, melalui
masa masa nubuatan kepada kedatangan Kristus yang kedua kali. Dalam setia usaha
ia memperoleh kekuatan dan keberanian sementara ia melihat perhatian yang
semakin meluas yang dibangkitkan oleh kata katanya.
Hanya atas permintaan saudara
saudaranyalah, yang dalam kata kata mereka ia mendengar panggilan Allah, maka
Miller menyetujui untuk memberitakan pandangan pandangannya di hadapan umum.
Sekarang ia berumur 50 tahun, tidak biasa berbicara di hadapan umum, dan
dibebani dengan perasaan tidak layak untuk mengerjakan pekerjaan yang sedang
dilakukannya Tetapi sejak pertama sekali pekerjaan pekerjaannya diberkati
dengan cara yang menakjubkan dalam penyelamatan jiwa jiwa. Ceramahnya yang
pertama disusul oleh kebangunan agama, dimana tiga belas keluarga seluruhnya
bertobat kecuali dua orang . Ia segera diminta untuk berbicara di tempat tempat
lain, dan hampir di setiap tempat pekerjaannya menghasilkan kebangunan
pekerjaan Allah. Orang orang berdosa ditobatkan, orang orang Kristen
dibangunkan kepada pengabdian yang lebih besar, dan pengikut pengikut deisme
dan yang tidak percaya kepada Tuhan telah dituntun mengakui kebenaran Alkitab
dan agama Kristen. Kesaksian mereka dimana ia bekerja adalah, "Suatu
tingkatan pemikiran dicapainya yang tidak dalam keadaan dipengaruhi oleh orang
orang lain." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," p. 138. Khotbahnya
direncanakan untuk membangunkan pikiran umum kepada perkara perkara besar agama
dan membendung pertumbuhan keduniawian dan hawa nafsu zaman.
Di hampir setiap kota ada puluhan, bahkan
di beberapa ada ratusan orang yang bertobat sebagai hasil khotbahnya. Di banyak
tempat gereja gereja Protestan dari hampir semua denominasi terbuka lebar lebar
baginya . Dan undangan untuk bekerja biasanya datang dari pendeta pendeta
beberapa organisasi agama atau kongregasi. Adalah merupakan peraturannya untuk
tidak bekerja di suatu tempat kalau ia belum diundang untuk bekerja di tempat
itu. Tetapi segera didapatinya bahwa ia tidak bisa memenuhi hampir separuhpun
dari permintaan yang datang kepadanya.
Banyak di antara mereka yang tidak
menerima pandangannya mengenai waktu tepatnya kedatangan Kristus kedua kali,
telah diyakinkan mengenai pastinya dan dekatnya kedatangan Kristus, dan
perlunya persiapan. Di beberapa kota kota besar pekerjaannya menghasilkan kesan
yang mendalam. Penjual penjual minuman keras menutup usahanya dan menjadikan
toko tokonya menjadi ruang ruang pertemuan. Tempat tempat perjudian dibubarkan;
orang orang yang tidak percaya adanya Tuhan, pengikut pengikut deisme, kaum
universalis, dan bahkan orang orang yang paling tidak bermoral atau sampah
masyarakat telah dibaharui. Beberapa diantaranya sudah tidak memasuki
perbaktian selama bertahun tahun. Kumpulan kumpulan doa diadakan oleh berbagai
denominasi di berbagai tempat dan hampir setiap jam. Para pengusaha berkumpul
tengah hari untuk berdoa dan menyanyikan lagu puji pujian. Tidak ada
pemborosan, pikiran manusia dipengaruhi rasa khidmat. Pekerjaannya, seperti
para pembaharu dahulu, hanya untuk meyakinkan pengertian dan membangunkan serta
menggugah daripada sekedar membangkitkan emosi.
Pada tahun 1833 Miller menerima izin
untuk berkhotbah dari Garaja Baptis, dimana ia menjadi anggota. Banyak pendeta
gereja ini yang menyetujui pekerjaannya, dan adalah atas persetujuan mereka
sehingga ia meneruskan pekerjaannya. Ia bepergian dan berkhotbah tanpa henti,
walaupun sebenarnya tugasnya adalah terutama di New England dan Middle State.
Untuk selama bertahun tahun biaya biaya pekerjaannya seluruhnya ditanggung
sendiri. Ia tidak pernah menerima cukup uang untuk kebutuhan biaya perjalanan
ke tempat tempat kemana ia diundang. Dengan demikian pekerjaannya untuk umum,
jauh dari keuntungan uang, bahkan menjadi beban kepada harta miliknya yang
sudah semkin berkurang sepanjang hidupnya. Ia adalah seorang ayah dari keluarga
besar, tetapi oleh karena mereka adalah orang orang yang hemat dan rajin, maka
hasil ladangnya cukup untuk kebutuhan keluarganya dan kebutuhannya.
Pada tahun 1833, dua tahun sesudah Miller
mulai mengkhotbahkan bukti bukti kedatangan Kristus yang segera di depan umum,
tanda terakhir nampak yang dijanjikan oleh Juru Selamat sebagai tanda
kedatangan Nya yang kedua kali. Yesus berkata, "Bintang bintang akan
berjatuhan dari langit." (Mat. 24:29). Dan Yohanes dalam buku Wahyu
menyatakan, sementara ia memandang dalam penglihatan pemandangan yang mendahului
hari Allah, "Dan bintang bintang di langit berjatuhan ke atas bumi
bagaikan pohon ara menggugurkan buah buahnya yang mentah, apabila ia diguncang
angin kencang." (Wah. 6:13) Nubuatan ini memperoleh penggenapan yang nyata
dan mengesankan pada peristiwa besar hujan meteor pada tanggal 13 Nopember
1833. Itulah kejatuhan bintang yang paling besar dan paling hebat yang pernah
dicatat. "Seluruh cakrawala di atas seluruh Amerika Serikat, menyala
berpijar selama beberapa jam. Tidak pernah terjadi fenomena langit di negeri
ini sejak pendudukan yang pertama, yang dilihat dengan sangat kagum oleh
segolongan masyarakat atau dengan sangat takut dan gentar oleh golongan yang
lain." "Keagungan dan keindahannya masih terus terkenang di banyak
pikiran orang . . . . Belum pernah hujan turun lebih lebat dari meteor meteor
itu yang jatuh ke bumi ini. Ke Timur, ke Bbarat, ke Utara dan ke Selatan sama
saja. Pendek kata seluruh langit tampak bergoyang . . . . Kejadian itu,
sebagaimana dijelaskan di Journal Profesor Silliman, dilihat di seluruh Amerika
Utara . . . . Dari jam dua sampai terang pagi hari langit sangat terang dan
cerah tanpa berawan, suatu pertunjukan yang terus menerus kilauan cahaya
bintang bintang yang cemerlang terjadi di seputar langit." Devens, R.M.,
"American Progress; or The Greatest Event of the Greatest Country,"
Ch. 28, ars. 1 5.
"Sungguh, tidak ada bahasa yang
dapat menggambarkan kemuliaan pertunjukan yang begitu indah; . . . tak
seorangpun yang tidak melihatnya dapat membentuk suatu gambaran yang memadai
dalam pikirannya mengenai kemuliaan periistiwa itu. Tampaknya bagaikan seluruh
langit berbintang berkumpul di suatu titik dekat zenith (puncak) dan secepat
kilat serta merta serentak memancar ke segala penjuru kaki langit. Tetapi tidak
habis habisnya ribuan meteor diikuti ribuan meteor lainnya seolah olah semuanya
itu diciptakan untuk kejadian itu." Reed, F. in the Christian Advocate
Journal, 13 December 1833. " Suatu gambaran yang lebih tepat ialah
bagaikan sebatang pohon ara yang menggugurkan buahnya apabila dihembus angin
kencang. Tidak mungkin untuk memperhatikan seluruhnya." "The Old
Countryman," in Portland Evening Advenrtiser, 26 November 1833.
Dalam New York Journal of Commerce 14
November 1833, muncul sebuah artikel panjang mengenai fenomena ajaib ini yang
berisi pernyataan berikut, "Saya pikir, tak seorang ahli filsafat atau
sarjanapun yang menceriterakan atau mencatat suatu kejadian seperti kejadian
kemarin pagi. Seorang nabi meramalkannya dengan tepat 1800 tahun yang lalu,
jikalau kita mengalami kesulitan untuk mengerti bahwa bintang bintang yang
berjatuhan itu berarti jatuhnya bintang bintang . . . dalam satu satunya
pengertian yang mungkin benar secara harafiah."
Demikianlah diperagakan tanda tanda
terakhir kedatangan Nya, mengenai mana Yesus menyuruh murid murid Nya,
"Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya
sudah dekat, sudah di ambang pintu." (Mat. 24:33). Setelah tanda tanda
ini, Yohanes melihat sebagai peristiwa besar berikut yang lainnya, langit menyusut
bagaikan gulungan kitab yang digulung, sementara bumi bergoncang, gunung gunung
dan pulau pulau bergeser dari tempatnya. Dan orang jahat yang ketakutan
berusaha melarikan diri dari hadirat Anak Manusia."(Wah. 6:12 17).
Banyak yang menyaksikan jatuhnya bintang
bintang itu, memandangnya sebagai suatu berita penghakiman yang akan datang,
"suatu jenis tanda yang mengerikan, tanda pendahuluan yang pasti, suatu
tanda penuh kemurahan dari hari besar yang menakutkan itu." "The Old
Countyman" in Portland Evening Advertiser, 26 Nopember 1833. Dengan
demikian perhatian orang orang ditujukan kepada kegenapan nubuatan, dan banyak
dituntun untuk memperhatikan amaran kedatangan Nya yang kedua kali.
Pada tahun 1840 kegenapan nubuatan yang
luar biasa yang lain menimbulkan perhatian yang luas. Dua tahun sebelumnya
Josiah Litch, salah seorang pendeta terkemuka yang mengkhotbahkan kedatangan
Kristus yang kedua kali, menerbitkan penjelasan buku Wahyu fatsal 9, yang
meramalkan kejatuhan Kekaisaran Ottoman. Menurut perhitungannya, kekuasaan ini
akan digulingkan "kira kira bulan Agustus 1840 TM." Dan hanya
beberapa hari sebelum itu terjadi ia menulis, "Setelah melewati periode
pertama seratus limapuluh tahun, yang digenapi secara tepat sebelum Deacozes
naik takhta atas izin orang orang Turki, dan bahwa yang tiga ratus sembilan
puluh satu tahun, lima belas hari, yang mulai pada penutupan periode pertama
itu, akan berakhir pada tanggal 11 Agustus 1840, ketika Kekaisaran Ottoman di
Konstantinopel diharapkan akan hancur. Dan saya percaya bahwa hal ini akan
terjadi demikian." Litch, Josiah, article in Singns of the Times, and
Expositor of Prophecy, 1 August 1840
Pada waktu yang ditentukan, Turki,
melalui duta dutanya, menerima perlindungan dari kekuasaan Eropa yang
bersekutu. Dengan demikian menempatkan dirinya di bawah pemngawasan bangsa
bangsa Kristen. Peristiwa ini benar benar menggenapi ramalan. (Lihat Lampiran).
Pada waktu berita ini diketahui orang orang, orang orang banyak diyakinkan
mengenai tepatnya prinsip prinsip penafsiran nubuatan yang dianut oleh Miller
dan rekan rekannya. Dan motivasi yang kuat telah diberikan kepada Pergerakan
Advent. Orang orang yang berpendidikan dan yang berpangkat bersatu dengan
Miller, baik dalam mengkhotbahkan maupun menyiarkan pandangan pandangannya. Dan
dari tahun 1840 sampai 1844 pekerjaan ini meluas dengan cepat
William Miller memiliki mental yang kuat,
disiplin berpikir dan belajar. Dan ia menambahkan hikmat Surga, dengan
menghubungkan dirinya kepada Sumber Hikmat itu. Ia adalah seorang bernilai
luhur, yang layak mendapat penghargaan dan kepercayaan dimana integritas tabiat
dan kesempurnaan moral dinilai. Dengan mempersatukan keramah tamahan dengan
kerendahan hati Kristen dan pengendalian diri, ia menjadi seorang yang menaruh
perhatian dan sopan santun kepada semua oerang, siap sedia mendengar pendapat
orang orang lain, dan mempertimbangkan argumen argumen mereka. Tanpa nafsu
amarah atau emosi yang meluap, ia menguji setiap teori dan ajaran dengan firman
Allah. Dan pertimbangannya yang matang dan pengetahuan Alkitabnya yang
menyeluruh menyanggupkannya untuk membuktikan dan menelanjangi kesalahan.
Namun, pelaksanaan pekerjaannya bukan
tanpa perlawanan berat. Sebagimana dengan para Pembaharu terdahulu, kebenaran
kebenaran yang disajikannya tidak diterima dengan baik oleh guru guru agama.
Karena orang orang ini tidak dapat mempertahankan pendapat mereka dengan
Alkitab, mereka terpaksa menggunakan sebutan sebutan dan ajaran ajaran manusia
dan tradisi para leluhur mereka. Tetapi hanya firman Allah satu satunya kesaksian
yang diterima oleh pengkhotbah pengkhotbah kebenaran kedatangan Kristus itu.
Semboyan mereka adalah, "Alkitab dan hanya Alkitab." Karena kurangnya
argumentasi Alkitab di pihak lawan, maka lawan mereka menggunakan ejekan dan
cemoohan. Mereka mengunakan waktu, sarana dan kecakapan untuk menfitnah mereka
yang memandang dengan sukacita kembalinya Tuhan mereka, dan yang berusaha
menghidupkan kehidupan yang saleh, dan yang mengajak orang orang lain untuk
bersedia menyambut kedatangan Nya.
Usaha usaha keras dilakukan untuk
mengalihkan pikiran orang orang dari pokok masalah, yaitu kedatangan Kristus
kedua kali. Dibuatlah merupakan suatu dosa sesuatu yang orang orang harus malu,
jika seseorang mempelajari nubuatan yang berhubungan kepada kedatangan Kristus
dan kesudahan alam. Dengan demikian pelayanan Injil populer merusak iman dalam
firman Allah. Ajaran ajaran mereka menjadikan orang orang tidak percaya kepada
Allah, dan banyak orang berani berjalan menurut hawa nafsu orang orang tak
beriman. Dan kemudian sumber segala kejahatan itu menuduhkan semua keadaan ini
kepada orang orang Avent.
Walaupun Miller berhasil menarik begitu
banyak pendengar dari kalangan cendekiawan dan orang orang yang berminat, namun
nama Miller jarang disebut oleh pers agama kecuali yang berisi ejekan atau
celaan. Orang orang yang tidak perduli dan yang tidak beriman, diberanikan oleh
guru guru agama memberikan julukan penghinaan yang merendahkan dengan ucapan
ucapan hujatan jenaka, dalam usahanya mereka memberikan makian kepadanya dan
kepada pekerjaannya. Orang sudah berambut putih ini, yang sudah meninggalkan
rumahnya yang nyaman dan bepergian atas biaya sendiri dari kota ke kota, dari
desa ke desa, bekerja tanpa mengenal lelah dan tanpa henti untuk menyampaikan
amaran penghakiman yang sudah dekat kepada dunia ini, telah ditolak dengan
cemoohan sebagai seorang fanatik, seorang pembohong, seorang bangsat, penipu
yang berspekulasi.
Ejekan, kepalsuan, dan penghinaan yang
dilemparkan kepadanya menimbulkan kemarahan dan protes keras dari pers sekular.
"Memperlakukan seseorang yang agung dan yang berakibat menakutkan,"
dengan sewenang wenang dan secara kotor, dinyatakan oleh orang duniawi sebagai
"bukan saja sekedar lelucon kepada perasaan para pencetus dan
pelaksananya," tetapi "membuat lelucon terhadap hari penghakiman,
mengejek Ilahi sendiri, dan menghina serta memandang rendah penghakiman Nya
yang mengerikan itu." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," p. 183.
Penghasut dan semua biang keladi semua
kejahatan bukan saja berusaha menangkal pengaruh pekabaran Advent, tetapi
membinasakan jurukabar jurukabar itu sendiri. Miller membuat penerapan
kebenaran Alkitab itu secara praktis ke dalam hati para pendengarnya, menegor
dosa dosa mereka dan mencegah rasa berpuas diri mereka; dan kata katanya yang
sederhana dan menusuk menimbulkan rasa permusuhan. Perlawanan yang dinyatakan
oleh anggota anggota jemaat kepada pekabarannya, memberanikan hati golongan
masyarakat yang lebih rendah untuk bertindak lebih jauh, Dan musuh musuh
berkomplot untuk membunuhnya pada waktu ia meninggalkan tempat perkumpulan.
Akan tetapi malaikat kudus ada diantara orang banyak, sehingga salah seorang
dari mereka dalam rupa manusia, memegang tangan hamba Tuhan itu, dan
menuntunnya ke tempat aman dari khalayak ramai yang marah itu. Pekerjaannya
belum selesai, dan Setan beserta antek anteknya merasa kecewa sebab maksud
mereka tidak tercapai.
Walaupun menghadapi banyak perlawanan,
perhatian pada Pergerakan Advent terus bertambah. Dari puluhan dan ratusan
jumlah para pengikut telah bertumbuh menjadi beberapa ribu. Mereka memasuki
berbagai gereja. Tetapi setelah beberapa lama roh perlawanan ditunjukkan kepada
orang orang yang bertobat ini. Dan gereja gereja itu mulai mengambil tindakan
disiplin terhadap mereka yang telah menerima pandangan pandangan Miller.
Tindakan ini menimbulkan respons dari pena Miller, sehingga dalam sebuah amanat
kepada orang orang Kristen dari semua oraganisasi gereja, ia mengajak untuk
menunjukkan kesalahan ajaran ajarannya dari Alkitab, kalau ada.
"Apakah yang kami sudah percayai,"
katanya, "yang tidak diperintahkan oleh firman Allah untuk dipercayai,
yang kamu sendiri izinkan, adalah ukuran dan satu satunya ukuran iman dan
perbuatan kita? Apakah yang telah kami lakukan sehingga mengundang celaan keras
terhadap kami dari mimbar dan pers, dan memberikan alasan bagimu untuk
mengucilkan kami (orang orang Advent) dari gereja gereja dan persekutuan
persekutuanmu?" "Jikalau kami salah, mohon tunjukkan kesalahan kami.
Tunjukkanlah kepada kami dari firman Allah bahwa kami salah. Kami sudah
mendapat cukup banyak ejekan yang tidak dapat membuktikan kesalahan kami. Hanya
firman Allah saja yang dapat mengubah pandangan kami. Kesimpulan kami telah
dibuat dengan berhati hati dan dengan doa, setelah kami melihat bukti bukti di
dalam Alkitab." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," pp. 250,252.
Dari zaman ke zaman amaran amaran yang
dikirimkan Allah ke dunia ini oleh perantaraan hamba hamba Nya telah diterima
dengan ketidakpercayaan. Ketika kejahatan orang orang sebelum air bah
menggerakkan Allah untuk mendatangkan air bah ke dunia ini, pertama tama Ia
memberitakan makud Nya kepada mereka, agar mereka mempunyai kesempatan berbalik
dari jalan jalannya yang jahat. Selama seratus dua puluh tahun disampaikan ke
telinga mereka amaran untuk bertobat, supaya jangan murka Allah dinyatakan
dalam kebinasaan mereka. Tetapi pekabaran itu bagaikan cerita dongeng saja
kepada mereka, dan mereka tidak mau percaya. Dikeraskan oleh kejahatan mereka,
mereka mengolok olok pesuruh Allah, menganggap remeh pekabaran mereka. Bahkan
menuduh berkata lancang dan semena mena. Betapa beraninya Nuh berdiri teguh
menghadapi semua orang orang besar dunia! Jikalau pekabaran Nuh benar, mengapa
seluruh dunia tidak melihatnya dan mempercayainya? Pernyataan seorang melawan
hikmat ribuan orang. Mereka tidak menghargai amaran itu atau mencari
perlindungan di dalam bahtera.
Para pengolok menunjuk kepada perkara
perkara di alam keadaan musim yang tidak berubah, ke langit biru yang tidak
pernah menurunkan hujan, ke ladang yang hijau yang disegarkan oleh embun malam
dan mereka berseru, "Bukankah ia mengatakan perumpamaan?" Dengan
sikap memandang rendah, mereka mengatakan pengkhotbah kebenaran itu sebagai
penggemar liar, yang terlalu bersemangat. Dan selanjutnya mereka terus mengolok
olok, lebih bersemangat dalam jalan jalannya yang jahat daripada sebelumnya.
Tetapi ketidakpercayaan mereka tidak menghalangi peristiwa yang sudah
diramalkan sebelumnya. Sudah lama Allah bersabar dengan kejahatan mereka, dan
memberikan cukup kesempatan untuk pertobatan mereka. Tetapi pada waktu yang
ditentukan penghakiman Nya akan dilaksanankan atas orang orang yang menolak
kemurahan Nya.
Kristus menyatakan bahwa akan ada orang
orang seperti itu yang tidak percaya kepada kedatangan Nya yang kedua kali.
Sebagaimana orang orang pada zaman Nuh, "mereka tidak tahu akan sesuatu,
sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah
halnya kelak," kata Juru Selamat, "pada kedatangan Anak
Manusia." (Mat. 24:39). Bilamana orang orang yang mengaku umat Allah bersatu
dengan dunia ini, hidup sebagaimana orang dunia hidup, dan bersekutu dengan
mereka dalam kesenangan dunia yang dilarang; bilamana kemewahan dunia menjadi
kemewahan gereja, bilamana lonceng pernikahan berbunyi, dan semua melihat ke
masa depan ke tahun tahun kemakmuran duniawi kemudian, tiba tiba pada waktu
kilat memancar dari langit, akan datang akhir dari impian dan pengharapan
mereka yang menyesatkan itu.
Sebagaimana Allah mengirimkan hamba Nya
untuk mengamarkan dunia mengenai air bah yang akan datang, demikianlah Ia
mengirimkan jurukabar jurukabar pilihan Nya untuk memberitakan dekatnya
penghakiman terakhir. Dan sebagaimana orang orang pada zaman Nuh mentertawakan
ramalan ramalan para pendeta kebenaran, demikianlah juga pada zaman Miller,
banyak, bahkan yang mengatakan dirinya umat Allah, mencemoohkan kata kata
amaran.
Dan mengapa doktrin dan khotbah mengenai
kedatangan Kristus kedua kali tidak mendapat sambutan dari gereja gereja?
Sementara kepada orang jahat kedatangan Tuhan itu membawa malapetaka dan
kehancuran, tetapi bagi orang benar kedatangan Tuhan itu adalah sukacita dan
pengharapan. Kebenaran agung ini telah menjadi penghiburan bagi umat umat Allah
yang setia sepanjang zaman. Mengapa hal itu menjadi "batu sandungan"
dan "batu penghalang" kepada orang orang yang mengaku Allah? Tuhan
kita sendirilah yang menjanjikan kepada murid murid Nya, "Dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat Ku." (Yoh. 14:3). Juru Selamat yang
berbelas kasihan itulah yang memerintahkan malaikat malaikat Nya untuk
menghibur mereka dengan kepastian bahwa Ia akan datang kembali secara pribadi
sebagaimana Ia pergi ke Surga itu, karena Ia telah mengantisipasi penderitaan
dan kesedihan yang akan dialami pengikut pengikut Nya. Sementara murid murid
itu menatap ke langit dengan sungguh sungguh untuk melihat kilasan terakhir Dia
yang mereka kasihi, perhatian mereka diganggu oleh kata kata, "Hai kamu
orang orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang
terangkat ke Surga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke Surga." (Kisah 1:11). Pengharapan mereka
disegarkan oleh pekabaran malaikat itu. Murid murid itu "pulang ke
Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait
Allah dan memuliakan Allah." (Luk. 24:52,53). Mereka tidak bersukacita
karena Yesus telah dipisahkan dari mereka, dan dibiarkan bergumul dengan
pencobaan dan penggodaan dunia ini, tetapi oleh karena jaminan kepastian yang
diberikan oleh malaikta bahwa Ia akan datang kembali.
Pengumuman atau pemberitahuan tentang
kedatangan Kristus seharusnya menjadi kabar baik dan kabar kesukaan besar
sebagaimana yang pernah dikabarkan malaikat malaikat kepada para gembala di
Betlehem. Mereka yang mengasihi Juru Selamat dengan sungguh sungguh tidak bisa
tidak akan menyambut dengan kesukaan pemberitahuan yang terdapat di dalam
firman Tuhan, bahwa Ia yang menjadi pusat pengharapan hidup kekal, akan datang
kembali, bukan untuk dihinakan, dibenci dan ditolak seperti pada waktu
kedatangan Nya yang pertama, tetapi dengan kuasa dan kemuliaan untuk menebus
umat Nya. Hanya mereka yang tidak mengasihi Yesus Juru Selamat saja yang ingin
supaya Ia jangan datang. Tidak ada lagi bukti yang paling meyakinkan bahwa
gereja telah memisahkan diri dari Allah daripada permusuhan dan gangguan yang
ditimbulkan oleh pekabaran yang dikirim dari Surga ini.
Mereka yang menerima doktrin kedatangan
Kristus, telah digerakkan kepada pertobatan dan merendahkan diri di hadapan
Allah. Banyak yang telah lama ragu ragu antara Kristus dan dunia ini. Sekarang
mereka merasa sudah waktunya mengambil suatu pendirian yang tegas.
"Perkara perkara kekal yang diberikan kepada mereka adalah realitas yang tidak
biasa. Surga didekatkan kepada mereka sehingga mereka merasa bersalah dihadapan
Allah." Bliss, "Memoirs of Wm. Miller," p. 146. Orang orang
Kristen didorong menghidupkan kehidupan kerohanian yang baru. Mereka dibuat
merasakan bahwa waktunya sudah singkat sehingga apa yang mereka harus lakukan
kepada sesama manusia harus dilakukan dengan segera. Dunia mundur, kekekalan
tampaknya terbuka dihadapan mereka, dan jiwa dengan segala yang berkaitan
dengan kebahagiaan dan laknat kekal, dirasakan mengatasi setiap perkara perkara
sementara atau fana. Roh Allah turun ke atas mereka, dan memberikan kuasa
kepada mereka untuk mengajak saudara saudara mereka, demikian juga orang orang
berdosa supaya bersedia kepada hari Allah itu. Kesaksian diam diam kehidupan
mereka setiap hari merupakan teguran yang terus menerus kepada anggota anggota
gereja yang sungguh sungguh maupun yang tidak sungguh sungguh. Mereka ini tidak
mau diganggu oleh usaha usaha mencari kepelesiran, usaha usaha mencari uang dan
ambisi mendapatkan kehormatan dunia. Oleh karena itu permusuhan dan perlawanan
bangkit melawan iman Advent dan mereka yang menyiarkannya.
Oleh karena argumentasi mengenai masa
nubuatan kelihatannya tidak tergoyahkan, maka para penentang berusaha untuk
menghalangi dan menghentikan penelitian masalah itu dengan mengajarkan bahwa
nubuatan nubuatan itu dimeteraikan. Dengan demikian Protestan mengikuti langkah
langkah pengikut Roma. Sementara gereja kepausan melarang memberikan Alkitab
(Lihat Lampiran) kepada orang orang, gereja gereja Protestan menyatakan bahwa
bagian penting dari firman kudus itu dan bagian yang memunculkan kebenaran yang
terutama sesuai dengan zaman kita tidak bisa dimengerti.
Para pendeta dan orang awam menyatakan
bahwa nubuatan nubuatan Daniel dan Wahyu adalah misteri yang tidak bisa
dipahami. Tetapi Kristus mengarahkan murid murid Nya kepada kata kata nabi
Daniel mengenai peristiwa peristiwa yang akan terjadi pada zaman mereka, dan
berkata, "Para pembaca haruslah memperhatikannya." (Mat. 24:15). Dan
pernyataan yang mengatakan bahwa Wahyu adalah suatu misteri, tidak bisa
dimengerti, bertentangan dengan amanat judul buku itu sendiri: Inilah Wahyu
Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada Nya, supaya ditunjukkan Nya
kepada hamba hamba Nya apa yang harus segera terjadi . . . . Berbahagialah ia
yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata kata nubuat ini dan yang
menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat."
(Wah. 1:1 3).
Kata nabi itu, "Berbahagialah ia
yang membacakan," karena ada yang tidak mau membaca, berkat itu bukan bagi
mereka. "Dan mereka yang mendengarkan" karena juga ada sebagian orang
yang menolak mendengarkan mengenai nubuatan nubuatan, sehingga berkat itu bukan
bagi golongan manusia seperti itu. "Dan yang menuruti apa yang ada
tertulis di dalamnya" banyak yang menolak amaran amaran dan petunjuk
petunjuk yang ada dalam buku Wahyu, tak seorangpun dari orang orang ini yang
berhak menuntut berkat berkat yang dijanjikan itu. Semua orang yang menghina
pokok pokok nubuatan, dan mengejek lambang lambang yang diberikan di sini
dengan khidmat, semua yang menolak membaharui kehidupan mereka dan menyediakan
diri bagi kedatangan Anak Manusia, tidak akan diberkati.
Dengan memandang kepada kesaksian Ilham,
begitu beraninya orang mengajarkan bahwa buku Wahyu itu adalah misteri, dan
berada di luar jangkauan pengertian manusia. Itu adalah misteri yang
dinyatakan, sebuah buku yang dibukakan. Pelajaran buku Wahyu akan menuntun
pikiran kepada nubuatan nubuatan nabi Daniel, dan keduanya menyajikan petunjuk
yang paling penting yang diberikan Allah kepada manusia mengenai peristiwa
peristiwa yang akan terjadi menjelang penutupan sejarah dunia ini.
Kepada Yohanes telah dibukakan
pemandangan mengenai peristiwa peristiwa yang menggetarkan dan mengharukan dalam
pengalaman gereja. Ia melihat kedudukan, bahaya, pertentangan dan kelepasan
akhir dari umat umat Allah. Ia mencatat pekabaran terakhir yang mematangkan
tuaian dunia, baik sebagai berkas berkas bagi lumbung surga maupun sebagai
berkas berkas kayu bakar bagi api kehancuran. Pokok pokok masalah yang sangat
penting telah dinyatakan kepadanya, terutama bagi gereja yang terakhir, agar
mereka yang harus berbalik dari kesalahan kepada kebenaran boleh diberitahu
mengenai mara bahaya dan pertentangan pertenatangan yang dihadapan mereka. Tak
seorangpun perlu tinggal di dalam kegelapan dalam hubungannya dengan apa yang
datang ke dalam dunia ini.
Kalau begitu, mengapa kebodohan tentang
bagian penting Alkitab itu begitu merajalela dan meluas? Mengapa manusia pada
umumnya enggan menyelidiki ajaran ajaran Alkitab? Itu adalah akibat dari usaha
penguasa kegelapan, yang telah lama dipelajarinya, untuk menutupi dari manusia
itu hal hal yang membukakan penipuannya. Untuk alasan inilah Kristus, Pewahyu
itu, yang melihat terlebih dahulu peperangan melawan orang yang mempelajari
buku Wahyu, mengumumkan berkat bagi semua orang yang membacakan, mendengarkan
dan melakukan perkataan nubuat itu.