*_“DARI KESOMBONGAN KEPADA KERENDAHAN HATI”_*
Ayat Hafalan, *Daniel 4:3 _“Betapa besarnya tanda-tandaNYA dan betapa hebatnya mujizat-mujizatNYA! KerajaanNYA adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahanNYA turun-temurun!”_*
Kesombongan adalah *_“asal mula dosa sejati.”_* Dan pertama kali dibuat oleh Lusifer, seorang malaikat *Surga, Yehezkiel 28:17 _“Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.”_*
Dan sekarang Lusifer menggunakan kesombongan untuk memimpin orang lain menuju kehancuran. Sesungguhnya manusia bergantung pada *ALLAH*, karunia apapun yang kita miliki, segala hal yang kita capai dengan karunia itu, datangnya hanya dari *ALLAH*. Oleh karena itu, bagaimana mungkin kita menjadi sombong.
Dan Nebukadnezar membutuhkan waktu yang lama untuk memahami pentingnya kerendahan hati. Bahkan penampilan *_“Orang Keempat”_* dalam tungku perapian tidak mengubah jalan hidupnya *(Daniel 3)*.
*5 Tujuan pelajaran saat ini, adalah untuk mengetahui;*
*1.* Apakah *_“asal mula dosa sejati”_* dan kenapa dosa tersebut berbahaya? (Hari Minggu)
*2.* Dosa lain apakah yang juga disoroti dalam *Daniel 4:27* dan mengapa kita harus melepaskan dosa tersebut? (Hari Senin)
*3.* Apakah tujuan utama penghukuman *Surga* bagi raja Nebukadnezar? (Hari Selasa)
*4.* Apakah maksud *ALLAH* dengan memberikan kesempatan-kesempatan bagi kita untuk membangun kembali hubungan yang baik dengan *NYA*? (Hari Rabu)
*5.* Pelajaran penting apakah yang kita dapat dari keseluruhan cerita di *Daniel 4*? (Hari Kamis)
Minggu
*BUKANKAH ITU BABEL YANG BESAR ITU?*
*TUHAN* memberi Nebukadnezar mimpi yang kedua dan kali ini, raja tidak melupakan mimpinya. Tetapi karena para ahli Babel tidak dapat memberikan arti mimpi itu, maka raja memanggil Daniel untuk memberikan arti dari mimpi tersebut.
Dalam mimpi, raja melihat sebuah pohon besar mencapai ke langit dan seorang *_“Penjaga Kudus Surgawi”_* memerintahkan agar pohon itu ditebang. Hanya tunggul dan akarnya tersisa di bumi dan akan basah dengan embun *Surga*.
Yang membuat Nebukadnezar bermasalah adalah bagian mimpi dimana *_“Penjaga Kudus Surgawi” berkata, “Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa berlalu”_* (Daniel 4:16)*.
Setelah raja menceritakan mimpinya maka Daniel dengan sopan menyatakan keinginannya bahwa mimpi ini biarlah menjadi bagian daripada musuh-musuh Nebukadnezar *(Daniel 4:19)* tetapi oleh karena kesetiaan pada pesan mimpi itu, maka Daniel mengatakan bahwa sebenarnya mimpi itu merujuk pada raja Nebukadnezar sendiri.
Karena *_“pohon”_* umumnya digunakan dalam *Alkitab* sebagai lambang raja, bangsa dan kerajaan *(Yeh 17; Hos 14 ; Za 11:1,2 ; Luk 23:31)*. Jadi *_“pohon besar”_* itu merupakan gambaran yang pas dari seorang raja Nebukadnezar yang sombong. *ALLAH* lah memberikan kekuasaan kepada Nebukadnezar, namun Nebukadnezar terus menerus gagal mengenali bahwa segala yang ia miliki berasal dari *ALLAH*, ia lupa betapa sesungguhnya ia harus bergantung pada *ALLAH*.
*Pelajaran penting hari Minggu:*
*_“Asal mula dosa sejati” adalah kesombongan. Dan dosa kesombongan ini sangat berbahaya karena membuat kita lupa, betapa kita bergantung pada ALLAH untuk segala sesuatu.”_*
Senin
*DIPERINGATI OLEH NABI.*
Daniel tidak hanya mengartikan mimpi tersebut, tetapi dia juga menunjukkan jalan keluarnya dengan memberikan nasihat kepada Nebukadnezar, *_“...lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas...”_ (Daniel 4:27)*.
Sebenaranya raja Nebukadnezar melakukan pekerjaan pembangunan besar-besaran di Babel, tetapi kemegahan dan keindahan kerajaan Babel dicapai melalui eksplotasi tenaga budak dan pengabaian terhadap orang miskin. Lebih jauh lagi, kekayaan kerajaan digunakan hanya untuk memuaskan kesenangan raja dan kelompoknya.
Mengingat perhatian khusus yang diperlihatkan *ALLAH* kepada orang miskin, tidak mengherankan bahwa dari dosa-dosa lain yang disoroti Daniel di hadapan raja, Daniel menyatakan juga dosa tentang mengabaikan orang miskin.
Pesan untuk Nebukadnezar di *Daniel 4:27* bukanlah sesuatu yang baru. Para nabi *Perjanjian Lama* sering memperingatkan umat *ALLAH* agar tidak menindas orang miskin. Karena belas kasihan untuk orang miskin adalah ekspresi tertinggi dari amal kasih Kristen, sebaliknya, eksplotasi dan pengabaian orang miskin merupakan serangan terhadap *ALLAH* sendiri.
Pada saat kita melayani orang lain dengan harta milik kita, sesungguhnya kita sedang menghormati *ALLAH* dan mengakui Ketuhanan *NYA*. Jadi bagaimana kita mengakui kedaulatan *ALLAH* adalah dengan menyatakannya melalui membantu mereka yang membutuhkan.
*Pelajaran penting hari Senin:*
*_“Dosa yang disoroti Daniel 4:27 adalah dosa mengabaikan orang miskin oleh karena itu kita harus melepaskan dosa ini. Mengapa? Karena ALLAH sangat memperhatikan orang miskin, jadi apabila kita mengabaikan orang miskin itu berarti kita mengabaikan atau melawan ALLAH sendiri.”_*
Selasa
*YANG MAHATINGGI BERKUASA.*
Kesombongan Nebukadnezar yang tanpa henti menyebabkan dilaksanakannya hukuman dari ketetapan *Surgawi (Daniel 4:28-33)*.
Sementara Nebukadnezar berjalan di istana dan memuji dirinya sendiri atas apa yang telah dia capai, dia mengalami kondisi mental yang aneh yaitu kondisi dimana dia bertindak seperti binatang yang membuatnya terusir dari istana kerajaan.
Nebukadnezar harus mengalami cara yang sulit untuk mengakui ketergantungannya kepada *ALLAH*, dengan mencabut otoritas kerajaan dan mengirimnya untuk hidup seperti binatang. Adapun penghukuman atas raja Nebukadnezar memiliki tujuan utama bahwa *_“ALLAH di Surga lah yang berkuasa”_* kepada raja dan semua orang *(Daniel 4:17, 26)*.
*Pelajaran penting hari Selasa:*
*_“Tujuan utama dari penghukuman Surga ini adalah untuk mengingatkan kita semua bahwa ALLAH di Surga lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”_*
Rabu
*MENENGADAH KE SURGA.*
*ALLAH* memang mengijinkan Nebukadnezar mengalami kondisi aneh tersebut, tetapi akhirnya *ALLAH* juga yang mengembalikan dia ke kondisi mental yang sehat.
Dan itu terjadi pada akhir 7 tahun seperti yang disampaikan Daniel, dan dengan kerendahan hati akhirnya raja Nebukadnezar menengadah ke *Surga*, memuji, membesarkan dan memuliakan *Yang Mahatinggi (Daniel 4:34)*.
Tidak diragukan lagi, bilamana kita mengarahkan mata hati kita ke *Surga*, maka akan ada perubahan besar yang terjadi, seperti apa yang terjadi pada diri raja Nebukadnezar pada waktu pemahamannya kembali. Raja Nebukadnezar memberi bukti bahwa dia telah mempelajari pelajaran tersebut, pertanyaannya sekarang; *_“bagaimana dengan kita sekarang?”_*
Dari kisah ini kita dapat melihat belas kasihan *ALLAH*, karena setelah 3 kali raja kehilangan kesempatan untuk mengakui dan menerima *ALLAH* sebagai *TUHAN* atas hidupnya. Akhirnya pada kesempatan yang ke-4, *ALLAH* memenangkan hati raja dan mengembalikan kekuasaannya dan kemuliaannya *(Daniel 4:36)*.
*ALLAH* memberikan kesempatan-kesempatan kepada kita untuk mengembalikan kita ke hubungan yang benar dengan *NYA*, ini adalah kerinduan *NYA*, sebagaimana yang rasul Paulus nyatakan di *1 Tim 2:4 _“yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”_*
*Pelajaran penting hari Rabu:*
*_“Kesempatan-kesempatan yang ALLAH berikan kepada kita maksudnya adalah untuk memperlihatkan belas kasihanNYA dan memperlihatkan kehendakNYA supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”_*
Kamis
*RENDAH HATI DAN BERSYUKUR.*
Bagaimanakah kita mengetahui bahwa raja Nebukadnezar telah menerima *ALLAH" yang benar?
*1. Daniel 4* ditulis oleh raja Nebukadnezar sendiri ini adalah bukti besar dan fakta bahwa dia telah menerima *ALLAH* yang benar.
*2. Daniel 4* adalah merupakan transkripsi/salinan surat yang didistribusikan raja ke kerajaannnya yang luas. Dalam surat ini, raja menceritakan tentang kesombongan dan kondisinya yang aneh. Dan pada akhirnya dengan rendah hati mengakui campur tangan *ALLAH* dalam hidupnya.
*3.* Raja sekarang memiliki nilai-nilai luhur yang berbeda dan dapat mengenali keterbatasannya sebagai manusia. Ini dibuktikan dengan doa syukur yang mendalam, dan memuji *ALLAH* bahwa *_“semua penduduk bumi dianggap remeh”_ (Daniel 4:34,35)*, maksudnya, manusia tidak memiliki apapun yang bisa disombongkan atau dibanggakan.
Pada saat ini *ALLAH* rindu untuk terus mengubah hidup, tidak peduli seberapa sombong atau berdosa orang itu, di dalam *ALLAH* ada kemurahan dan kuasa untuk mengubah orang berdosa menjadi anak-anak *ALLAH*. Apakah kita rindu, kehidupan kita diubahkan oleh *ALLAH*?
*Pelajaran penting hari Kamis:*
*_“Pelajaran penting dari keseluruhan cerita daniel 4 adalah bahwa ALLAH rindu untuk terus mengubah hidup, tidak peduli seberapa sombong atau berdosa orang itu, di dalam ALLAH ada kemurahan dan kuasa untuk mengubah orang berdosa menjadi anak-anak ALLAH.”_*
*TUHAN MEMBERKATI...*
No comments:
Post a Comment