*Pertobatan Saulus part 5 - "Ia rebah ke tanah..."*
Selamat hari Sabat!
Hari ini kita akan melihat apa reaksi Saulus ketika cahaya yang dari langit itu mengelilinginya. Kisah Para Rasul 9:4 mencatat, *_"Ia rebah ke tanah..."_*
Peristiwa Saulus rebah ke tanah mirip dengan kisah Daniel 8:17 yang terkejut dan *"jatuh tertelungkup"* saat mengetahui sebuah pengelihatan yang diberikan padanya. Daniel 10:8 juga mencatat bahwa ketika Daniel "melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku."
*Tuhan adalah Sahabat kita, tetapi jangan lupa bahwa Ia tetap Allah yang kekal untuk selama-lamanya. Tuhan yang disembah oleh para serafim dengan sayap yang menutupi muka mereka adalah Tuhan yang sama yang kita sembah sekarang ini.*
Seperti Saulus yang rebah ke tanah secara fisik, *saat menghadap Tuhan kita juga seharusnya merendahkan diri kita* secara rohani. Bukan berarti posisi fisik tidak penting, tetapi jika kita benar-benar merasa hormat dan rendah hati di hadapan Tuhan, itu akan terpancar dalam fisik kita.
Mari kita introspeksi diri kita dalam ibadah yang telah kita ikuti selama ini. *Sudahkah kita menyatakan rasa hormat dan kerendahan hati?*
*Hal itu tidak hanya dinyatakan dalam posisi berdiri, duduk, atau berlutut, tetapi juga bagaimana cara kita berpakaian.* Apakah kita berpakaian dengan sederhana tetapi rapi dan juga sopan, ataukah selama ini kita berpakaian seenaknya yang tidak menunjukkan rasa hormat kepada-Nya?
*Apakah kita menunjukkan rasa hormat dengan sungguh-sungguh bernyanyi memuji Dia dan mendengarkan saat Fiman-Nya disampaikan oleh hamba-Nya, atau kita lebih sering mengobrol dan bahkan bermain HP saat ibadah?*
Sebaliknya, mari kita ikuti apa yang tertulis dalam Firman Tuhan. Saat ibadah, *marilah kita mengisi mulut kita _"penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari"_* (Mazmur 71:8). Marilah kita *_"memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya..."_* (Yesaya 42:12). Dan *marilah kita pada hari Sabat _"menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong"_* (Yesaya 58:13).
Dan sebagaimana Daniel yang jatuh dan kehilangan kekuatannya, kita juga seharusnya merasakan hal yang sama di hadapan Tuhan. *Kita tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Karena kekuatan-Nya kita menjadi kuat; hanya karena karena kasih karunia-Nya kita dapat hidup sampai sekarang dan memiliki pengaharapan.*
*_"... siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah."_* (1 Samuel 2:30)
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin
No comments:
Post a Comment