*Obat bagi pemalas part 2*
*Seorang yang rajin tidak akan menggunakan waktunya dengan sia-sia.*
Pada perbaikan waktu kita yang tepat tergantunglah keberhasilan kita dalam memperoleh pengetahuan dan budaya mental. Penanaman intelek tidaklah perlu terhalang oleh kemiskinan, latar belakang keluarga yang sederhana, atau lingkungan yang tidak menyenangkan. *Biarkanlah waktu-waktu dihargai.* Sedikit waktu disini dan disana, yang mungkin terbuang dalam pembicaraan yang tanpa tujuan; jam-jam di pagi hari yang sering terbuang di tempat tidur; waktu yang dihabiskan untuk berpergian dengan kereta listrik atau kereta api, atau menunggu di stasiun; saat-saat menunggu makanan; menunggu mereka yang terlambat dalam menepati janji — *jika sebuah buku selalu siap di tangan, dan penggalan-penggalan waktu ini dimanfaatkan untuk belajar, membaca, atau pikiran yang hati-hati, apa yang tidak akan terselesaikan.* Sebuah tujuan yang pasti, sifat rajin yang gigih, dan penghematan waktu yang tepat, akan memampukan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan disiplin mental yang akan membuat mereka memenuhi syarat untuk hampir semua posisi yang berpengaruh dan berguna. (COL 343.4)
Dan biarlah waktu-waktu kita di saat menunggu atau di kereta, bisa kita *gunakan untuk membaca firman Tuhan, menghafalkan ayat-ayat Alkitab, membicarakan kebaikan Tuhan dengan orang lain, ataupun mempelajari hal-hal yang berguna bagi kehidupan kita saat ini dan dalam membantu mempersiapkan diri kita untuk kehidupan yang kekal.*
Tak heran Alkitab mencatat, *_"supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."_* (1 Petrus 4:2)
*_"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."_* (Efesus 5:15-17)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment