Hi! my name is Margie Amelia. You may call me Amel. Maybe I'm different to normal girls, I was born with cerebral palsy. but I know God is so good to me. I love sing, read and I really love write... I love Jesus Christ and as long as I live I will praise and serve Him.. Happy reading all. ... ^ _ ~ God bless you all readers. Psalms 139:14 (KJV) “I will praise thee; for I am fearfully and wonderfully made: marvellous are thy works; and that my soul knoweth right well.”
10 Feb 2020
Sabbath School for Adults: The Book of Daniel: Lesson 7: From the Lions’ Den to the Angel’s Den
Monday, February 10
The Plot Against Daniel
Read Daniel 6:6–9. What is the thinking behind this decree? How does
it play on the king’s vanity?
Darius may appear silly in promulgating a decree that he soon wishes
to repeal. He falls into the trap laid by the officers, who are smart
enough to play with the political circumstances of the recently established
kingdom. Darius has decentralized the government and established
120 satraps in order to make the administration more efficient.
However, such action entails some risks in the long run. An influential
governor can easily foster a rebellion and split the kingdom. Thus, a
law forcing everyone to petition only to the king for 30 days seems a
good strategy to foster allegiance to the king and, thus, prevent any kind
of sedition. But the officers mislead the king by claiming that such a
proposal has the support of “all” the governors, administrators, satraps,
counselors, and advisors—an obvious inaccuracy, since Daniel is not
included. In addition, the prospect of being treated as a god may have
been appealing to the king.
There is no evidence that Persian kings ever claimed divine status.
Nevertheless, the decree may have been intended to make the king
the sole representative of the gods for 30 days; that is, prayers to the
gods have to be offered through him. Unfortunately, the king does not
investigate the motivations behind the proposal. Thus, he fails to perceive
that the law that would allegedly prevent conspiracy was itself a
conspiracy to hurt Daniel.
Two aspects of this law deserve attention. First, the penalty for transgression
is to be cast into the lions’ den. Since this kind of punishment
is not attested elsewhere, it may have been an ad hoc suggestion of
Daniel’s enemies. Ancient Near Eastern monarchs placed lions in cages
in order to release them on certain occasions for hunting. So, there was
no shortage of lions to maul whoever dared to violate the king’s decree.
Second, the decree cannot be changed. The unchangeable nature of the
“law of the Persians and Medes” also is mentioned in Esther 1:19 and
8:8. Diodorus Siculus, an ancient Greek historian, mentions an occasion
when Darius III (not to be confused with the Darius mentioned in
Daniel) changed his mind but could no longer repeal a death sentence
he had passed on an innocent man.
π Pelajaran ✝ Alkitab π
π D A N I E L π
Oleh: Elias Brazil de Souza , PhD.
Pelajaran ke-7 :
Dari Gua Singa ke Gua Malaikat
πΈπΉπΈπΉπΈπΉπΈπΉπΈπΉπΈ
Senin, 10 Feb. 2020
Komplotan Melawan Daniel
Baca Daniel 6: 6-9. Apakah pemikiran di balik keputusan ini? Apakah kaitannya dengan keangkuhan raja?
Darius mungkin tampak konyol dalam mengeluarkan dekret yang ingin segera dicabutnya. Dia jatuh ke dalam perangkap yang direncanakan oleh para pejabat, yang cukup pintar untuk bermain dengan keadaan politik kerajaan yang baru didirikan. Darius telah mendesentralisasi pemerintahan dan membentuk seratus dua puluh gubernur untuk membuat administrasi lebih efisien. Namun, tindakan seperti itu memiliki beberapa risiko dalam jangka panjang. Seorang gubernur yang berpengaruh dapat dengan mudah mendorong pemberontakan dan memecah kerajaan. Dengan demikian, hukum yang memaksa setiap orang untuk mengajukan permohonannya kepada raja selama tiga puluh hari tampaknya merupakan strategi yang baik untuk menumbuhkan kesetiaan kepada raja dan, dengan demikian, mencegah segala jenis hasutan. Tetapi para pejabat menyesatkan raja dengan mengklaim bahwa proposal semacam itu mendapat dukungan dari “semua” gubernur, administrator, pejabat tinggi dan penasihat---suatu ketidaktelitian yang jelas, karena Daniel tidak termasuk. Selain itu, prospek diperlakukan sebagai dewa mungkin menarik bagi raja.
Tidak ada bukti bahwa raja-raja Persia pernah mengklaim status Ilahi. Namun demikian, dekret itu mungkin dimaksudkan untuk menjadikan raja satu-satunya wakil dewa selama tiga puluh hari; yaitu, doa kepada para dewa harus dipersembahkan melalui dia. Sayangnya, raja tidak menyelidiki motivasi di balik proposal tersebut. Dengan demikian, ia gagal memahami bahwa hukum yang diduga akan mencegah konspirasi itu sendiri adalah konspirasi untuk menyakiti Daniel.
Dua aspek hukum ini patut mendapat perhatian.
☝ Pertama, hukuman untuk pelanggaran ini adalah dilemparkan ke gua singa. Karena hukuman semacam ini tidak dilaksanakan di tempat lain, itu mungkin merupakan saran sementara dari musuh-musuh Daniel. Raja-raja Timur Tengah kuno menempatkan singa di dalam kandang, untuk nanti dilepaskan pada kesempatan tertentu untuk berburu. Jadi tidak ada kekurangan akan jumlah singa untuk menganiaya siapa pun yang berani melanggar keputusan raja.
✌ Kedua, keputusan itu tidak bisa diubah. Sifat “hukum Persia dan Media” yang tidak dapat diubah juga disebutkan dalam Ester 1: 19 dan Ester 8: 8. Diodorus Siculus, seorang sejarawan Yunani kuno, menyebutkan pada suatu kesempatan ketika Darius III (bukan Darius yang sama dengan yang disebutkan dalam kitab Daniel) berubah pikiran tetapi tidak bisa lagi mencabut hukuman mati yang telah dijatuhkannya pada orang yang tidak bersalah.
ππ✝
Pendalaman π
Paul H. Edson : +62 813-7062-0545
Tuhan yang memberkati π
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment