Translate

6 Feb 2020

Sekolah Sabat Dewasa: Buku Daniel: Pelajaran ke-6 :Dari Kesombongan Kepada Kehancuran

πŸ“– Pelajaran ✝ Alkitab πŸ“–

πŸ“œ D A N I E L πŸ”‘
 
Oleh: Elias Brazil de Souza , PhD.

Pelajaran ke-6 :
Dari Kesombongan Kepada Kehancuran 
πŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”Έ
Kamis, 6 Feb. 2020 

Kejatuhan Babel 

Baca Daniel 5: 29-31 bersama dengan Wahyu 14: 8; 16: 19; 18: 2. Apakah yang bisa kita pelajari tentang kejatuhan Babel zaman Belsyazar yang menunjuk pada jatuhnya Babel pada akhir zaman? 

Apa pun kesalahannya, Belsyazar adalah orang yang menepati janjinya. Jadi, terlepas dari kabar buruk yang telah disampaikan, raja puas dengan interpretasi yang diberikan oleh Daniel, itulah sebabnya dia melimpahkan hadiah yang dijanjikan kepada Daniel. Tampaknya dengan mengakui kebenaran pesan Daniel, raja secara implisit mengakui realitas Allah Daniel. Yang menarik, Daniel sekarang menerima hadiah yang telah ditolaknya sebelumnya, mungkin karena hadiah seperti itu tidak dapat lagi memengaruhi interpretasinya. Selain itu, pada saat itu hadiah seperti itu tidak ada artinya karena kerajaan akan jatuh. Dengan demikian, mungkin dikarenakan masalah kesopanan, Daniel menerimanya sementara mengetahui bahwa ia akan menjadi penguasa ketiga kerajaan hanya untuk beberapa jam saja. 

Tepat seperti yang diumumkan oleh nabi, Babel jatuh. Dan itu terjadi dengan sangat cepat; sementara raja dan ajudan-ajudannya minum, kota itu jatuh tanpa pertempuran. Menurut sejarawan Herodotus, bangsa Persia menggali sebuah kanal untuk mengalihkan sungai Efrat dan berbaris ke dalam melalui dasar sungai. Malam itu juga Belsyazar dibunuh. Ayahnya, Raja Nabonidus, sudah meninggalkan kota, menyerahkan dirinya kemudian kepada penguasa baru. Dengan demikian, kerajaan manusia terbesar sepanjang sejarah dunia telah berakhir. Babel, kepala emas, tidak ada lagi. 

“Belsyazar telah diberi banyak kesempatan untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah. Dia telah melihat kakeknya, Nebukadnezar, diusir dari masyarakat manusia. Dia telah melihat kecerdasan di mana raja yang sombong dimuliakan diambil oleh Dia yang memberikannya. Dia telah melihat raja diusir dari kerajaannya, dan menjadi sahabat binatang buas di ladang. Tetapi kecintaan Belsyazar akan hiburan dan pemuliaan diri menghapus pelajaran yang seharusnya tidak pernah dilupakannya; dan dia melakukan dosa yang serupa dengan dosa yang memberi hukuman pada Nebukadnezar. Dia menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepadanya dengan penuh rahmat, mengabaikan untuk menggunakan kesempatan dalam jangkauannya untuk berkenalan dengan kebenaran.”
~ Ellen G. White, Bible Echo, 25 April 1898. 

Peluang apakah yang harus kita miliki untuk “mengenal kebenaran”? Apakah artinya? Pada titik manakah kita dapat mengatakan bahwa kita mengenal semua kebenaran yang perlu kita ketahui?

πŸ•ŽπŸ”✝

Pendalaman πŸ“–

Paul H. Edson : +62 813-7062-0545

Tuhan yang memberkati  πŸ™

No comments: