SABAT KEEMPAT PULUH ENAM
LAKNAT BAGI YANG TIDAK KUDUSKAN SABAT
Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Matius 24:20, 21.
Ketika suara kemurahan yang merdu padam, ketakutan dan kegemaran menyerang orang-orang jahat. Dengan ngeri mereka mendengar perkataan, "Sudah terlambat! Sudah terlambat'"—Early Writings, hl. 281.
Di atas kayu salib Kristus telah merasakan apa yang akan dialami orang-orang berdosa manakala cawan murka Allah akan dituangkan ke atas mereka. Keadaan putus asa yang hitam seperti kain penutup peti mayat akan menyelubungi jiwa mereka yang bersalah lalu kemudian mereka akan menyadari sepenuhnya betapa luasnya dosa itu.—Signs of the Times, 15 Februari 1883.
Mereka yang dahulu tidak mengindahkan Firman Allah akan beredar-edar ke sana ke mari, mengembara dari laut ke laut, dan dari utara ke timur, untuk mencari firman Allah. Malaikat itu berkata: “Mereka tidak akan mendapatkannya. Akan ada bala kelaparan di seluruh negri; bukan lapar akan roti, atau haus akan air tetapi untuk mendengar firman Tuhan. Berapapun mereka akan bayar untuk satu kata persetujuan dari Allah.
Banyak dari orang-orang jahat ini menjadi sangat marah ketika mereka merasakan akibat-akibat laknat tersebut. Ini suatu pemandangan dari pada kesengsaraan yang mengerikan. Dengan getir orang-orang tua mempersalahkan anak-anak mereka, dan anak-anak mempersalahkan orang tuanya, yang sulung mempersalahkan yang bungsu, dan yang bungsu mempersalahkan yang sulung.
Orang-orang berpaling kepada pendeta-pendeta mereka dengan kebencian yang pahit dan mempersalahkan mereka sambil berkata, "Kamu tidak mengamarkan kami. Kamu mengatakan bahwa seisi bumi akan bertobat, dan berseru, Damai, damai sejahtera, untuk menenteramkan setiap ketakutan yang timbul. Kamu tidak mengatakan kepada kami tentang saat ini; dan mereka yang memperingatkan kami tentang hal ini, kamu katakan mereka adalah orang-orang fanatik dan jahat yang akan membinasakan kami." Tetapi saya melihat bahwa para pendeta tersebut tidak luput dari murka Allah. Penderitaan mereka sepuluh kali lipat dari pada yang berlaku pada umat mereka.—Early Writings, hl. 281, 282.
Ketika pehukuman Allah dijatuhkan tanpa kemurahan, ya, betapa irinya orang-orang jahat terhadap kedudukan mereka yang tinggal "dalam lindungan yang Mahatinggi!", tempat di mana Tuhan menyembunyikan semua orang yang telah mengasihi-Nya dan telah menuruti hukum-hukum-Nya!—SDA Bible Commentary, jilid 3, hl. 1150.
Ketika pehukuman Allah berlaku, yang ditunjukkan dengan turunnya tujuh laknat, maka tidak ada lagi kemurahan Allah di bumi ini yang telah menolak Dia, yang telah menolak hukum-hukum-Nya, yang telah menolak hari Sabat-Nya. Orang banyak akhirnya sadar, bahwa mereka tidak memegang kebenaran selama ini. Pendeta-pendeta merekapun tidak memberi amaran tentang bahaya yang akan menimpa mereka. Malahan para pendeta itu hanya menyampaikan kabar damai sejahtera, padahal mereka dan jemaatnya sedang berada di ambang bahaya. Kini segala sesuatu tidak ada lagi yang tersembunyi, kecuali umat pilihan Allah yang setia yang disembunyikan Allah supaya tidak ditimpa dengan murka-Nya.
Para pelaku firman Allah, yakni orang-orang yang setia memelihara hari Sabat, hukum keempat, dahulu menerima olokan, nistaan, siksaan, kini berada di tempat yang aman, makanan dan air minum mereka sudah disediakan. Malaikat-malaikat Tuhan disuruh untuk memelihara mereka, sementara mereka bersembunyi untuk seketika lamanya, sampai hari murka Allah berlalu. Artinya sampai kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menjemput mereka. Mereka akan merasakan bahwa kesukaran yang sementara saja itu tidak akan sebanding dengan hidup kekal yang akan mereka warisi.
Berbahagialah engkau, apabila didapati setia dalam memelihara perintah-perintah Allah, karena mara bahaya yang mengancam tidak akan berlaku atasmu.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!