Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Keluaran 20:8
Kepada saya ditunjukkan bahwa pemeliharaan Sabat banyak yang kendur. Bahwa selama enam hari kerja yang diberikan Allah kepada manusia, telah terjadi penundaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajiban sekuler, dan ketidak-hati-hatian untuk tidak melanggar satu jam pun dari waktu kudus yang sakral yang telah dipisahkanNya untuk DiriNya sendiri. Tak ada urusan manusia apa pun yang boleh dianggap cukup penting untuk membuat dia melanggar ketentuan ke empat dari Jehovah. Ada kasus-kasus di mana Kristus telah memberikan izin untuk bekerja bahkan pada hari Sabat, dalam penyelamatan nyawa manusia atau hewan. Tetapi bila kita melanggar ketentuan perintah ke empat demi keuntungan finansial kita sendiri, kita telah menjadi pelanggar Sabat dan bersalah melanggar semua perintah Allah, karena jika kita melanggar dalam satu hal, kita bersalah melanggar semuanya. Jika demi menyelamatkan harta benda kita melanggar perintah Jehovah yang khusus, lalu batasannya di mana? Di mana kita akan menempatkan garis pembatasnya? Melanggar dalam hal yang kecil, dan menganggapnya bukan dosa bagi kita, maka hati nurani mengeras, kepekaan menumpul, hingga kita bisa terus melanjutkan dan melakukan pekerjaan yang cukup banyak dan tetap menipu diri sendiri bahwa kita adalah pemelihara Sabat. Padahal menurut standar Kristus kita sedang melanggar setiap ketentuan kudus Allah. Para pemelihara Sabat telah berbuat kesalahan dalam hal ini. Allah itu sangat teliti, dan semua yang mengira mereka sedang menghemat sedikit waktu atau menguntungkan diri mereka dengan melanggar sedikit waktu milik Tuhan, cepat atau lambat akan mendapat kerugian. Tuhan tidak bisa memberkati mereka sebagaimana yang suka dilakukanNya, karena mereka telah tidak menghormati namaNya, dan ketentuan-ketentuanNya dianggap sepele. Kutukan Allah akan jatuh pada mereka dan mereka akan merugi sepuluh atau dua puluh kali lipat dari apa yang mereka peroleh. “Bolehkah manusia merampok Allah? Tetapi engkau telah merampok Aku... yaitu seluruh bangsa ini.” 1T 531.1
Allah telah memberikan manusia enam hari untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri, tetapi Dia telah memisahkan satu hari di mana Dia harus khusus dihormati. Allah harus dimuliakan, autoritasnya dihormati. Namun manusia mau merampok Allah dengan mencuri sedikit dari waktu yang telah dipisahkan Sang Pencipta untuk DiriNya sendiri. Allah telah memisahkan hari ketujuh sebagai waktu perhentian bagi manusia, demi kebaikan manusia dan demi kemuliaanNya sendiri. Allah melihat bahwa manusia membutuhkan satu hari perhentian dari pekerjaan dan kekhawatirannya, bahwa hidup dan kesehatannya akan terancam tanpa suatu waktu istirahat dari pekerjaan dan kekhawatiran yang enam hari. 1T 532.1
Sabat diciptakan demi kebaikan manusia; dan dengan sengaja melanggar perintah kudus yang melarang bekerja pada hari ketujuh adalah suatu kejahatan di pemandangan surga, yang sedemikian beratnya di bawah hukum Musa sehingga menuntut kematian si pelanggar. Tetapi si pelanggar tidak hanya harus memikul penderitaan itu, karena Allah tidak akan membawa seorang pelanggar hukumNya ke surga. Orang itu harus menderita kematian kedua, yang merupakan hukuman terakhir sepenuhnya bagi seorang yang melanggar hukum Allah. 1T 533.1
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
Comments