Skip to main content

Renungan Buka Sabat - SABAT KELIMA PULUH DUA - CARA MEMELIHARA SABAT YANG BENAR

 



Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Keluaran 20:8


Kepada saya ditunjukkan bahwa pemeliharaan Sabat banyak yang kendur. Bahwa selama enam hari kerja yang diberikan Allah kepada manusia, telah terjadi penundaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajiban sekuler, dan ketidak-hati-hatian untuk tidak melanggar satu jam pun dari waktu kudus yang sakral yang telah dipisahkanNya untuk DiriNya sendiri. Tak ada urusan manusia apa pun yang boleh dianggap cukup penting untuk membuat dia melanggar ketentuan ke empat dari Jehovah. Ada kasus-kasus di mana Kristus telah memberikan izin untuk bekerja bahkan pada hari Sabat, dalam penyelamatan nyawa manusia atau hewan. Tetapi bila kita melanggar ketentuan perintah ke empat demi keuntungan finansial kita sendiri, kita telah menjadi pelanggar Sabat dan bersalah melanggar semua perintah Allah, karena jika kita melanggar dalam satu hal, kita bersalah melanggar semuanya. Jika demi menyelamatkan harta benda kita melanggar perintah Jehovah yang khusus, lalu batasannya di mana? Di mana kita akan menempatkan garis pembatasnya? Melanggar dalam hal yang kecil, dan menganggapnya bukan dosa bagi kita, maka hati nurani mengeras, kepekaan menumpul, hingga kita bisa terus melanjutkan dan melakukan pekerjaan yang cukup banyak dan tetap menipu diri sendiri bahwa kita adalah pemelihara Sabat. Padahal menurut standar Kristus kita sedang melanggar setiap ketentuan kudus Allah. Para pemelihara Sabat telah berbuat kesalahan dalam hal ini. Allah itu sangat teliti, dan semua yang mengira mereka sedang menghemat sedikit waktu atau menguntungkan diri mereka dengan melanggar sedikit waktu milik Tuhan, cepat atau lambat akan mendapat kerugian. Tuhan tidak bisa memberkati mereka sebagaimana yang suka dilakukanNya, karena mereka telah tidak menghormati namaNya, dan ketentuan-ketentuanNya dianggap sepele. Kutukan Allah akan jatuh pada mereka dan mereka akan merugi sepuluh atau dua puluh kali lipat dari apa yang mereka peroleh. “Bolehkah manusia merampok Allah? Tetapi engkau telah merampok Aku... yaitu seluruh bangsa ini.” 1T 531.1


Allah telah memberikan manusia enam hari untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri, tetapi Dia telah memisahkan satu hari di mana Dia harus khusus dihormati. Allah harus dimuliakan, autoritasnya dihormati. Namun manusia mau merampok Allah dengan mencuri sedikit dari waktu yang telah dipisahkan Sang Pencipta untuk DiriNya sendiri. Allah telah memisahkan hari ketujuh sebagai waktu perhentian bagi manusia, demi kebaikan manusia dan demi kemuliaanNya sendiri. Allah melihat bahwa manusia membutuhkan satu hari perhentian dari pekerjaan dan kekhawatirannya, bahwa hidup dan kesehatannya akan terancam tanpa suatu waktu istirahat dari pekerjaan dan kekhawatiran yang enam hari. 1T 532.1


Sabat diciptakan demi kebaikan manusia; dan dengan sengaja melanggar perintah kudus yang melarang bekerja pada hari ketujuh adalah suatu kejahatan di pemandangan surga, yang sedemikian beratnya di bawah hukum Musa sehingga menuntut kematian si pelanggar. Tetapi si pelanggar tidak hanya harus memikul penderitaan itu, karena Allah tidak akan membawa seorang pelanggar hukumNya ke surga. Orang itu harus menderita kematian kedua, yang merupakan hukuman terakhir sepenuhnya bagi seorang yang melanggar hukum Allah. 1T 533.1


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

Comments

Popular posts from this blog

With God at Dawn: Angels Connect Us with Heaven, December 15

God's Throne and Angel Ministry T ake heed that ye despise not one of these little ones; for I say unto you, that in heaven their angels do always behold the face of my Father which is in heaven. Matthew 18:10. You Pharisees, said Christ, regard yourselves as the favorites of heaven. You think yourselves secure in your own righteousness. Know, then, that if you need no repentance, My mission is not to you. These poor souls who feel their poverty and sinfulness, are the very ones whom I have come to rescue. Angels of heaven are interested in these lost ones whom you despise. You complain and sneer when one of these souls joins himself to Me; but know that angels rejoice, and the song of triumph rings through the courts above.—Christ's Object Lessons, 189. Angels are watching with intense interest to see how man is dealing with his fellow-men. When they see one manifest Christlike sympathy for the erring, they press to his side, and bring to his remembrance words to speak that wi...

MAKNA TUJUAN & SEMBOYAN PA, PERJANJIAN & PERATURAN ADVENTURER & PATHFINDER

TUJUAN PEMUDA ADVENT “ Pekabaran Advent Ke Seluruh Dunia Dalam Zaman Ini “ Setiap kegiatan dalam lingkungan Pemuda Advent berfokus pada tujuan utama dari Departemen Pemuda Advent yaitu : Pekabaran Advent Keseluruh Dalam Zaman ini. Kegiatan Adventurer, Pathfinder maupun Master Guide adalah bagian dari Departemen Pemuda Advent. Seorang Adventure, Pathfinder & Seorang Master Guide adalah seorang yang pembawa misi pekabaran Advent. SEMBOYAN PEMUDA ADVENT “ Karena Kasih Kristus Mengajak Kita “ Untuk menjalankan misi pekabaran Advent, seorang pemuda Advent, seorang Adventurer, seorang Pathfinder dan seorang Master Guide menjalankan misi berdasarkan kasih Kasih Kristus yang menjamahnya. Dan dituntun oleh kuasa Roh Kudus sehingga memiliki kehidupan yang rendah hati dan penuh penyerahan diri dalam menunjang semua kegiatan gereja khususnya dalam bidang pelayanan dan keselamatan orang muda JANJI PEMUDA ADVENT "Karena kasih kepada Tuhan Yesus, ...

With God at Dawn: God Desires a Contrite Heart, September 7

 Consecration Requires Decisions T he sacrifices of God are a broken spirit: a broken and a contrite heart, O God, thou wilt not despise. Psalm 51:17. The path to Heaven is no smoother now than in the days of our Saviour. All our sins must be put away. Every darling indulgence that hinders our religious life must be cut off. The right eye or the right hand must be sacrificed, if it cause us to offend.... Are we willing to part with self-righteousness? Are we willing to give up our chosen worldly associates? ... Every association we form, however limited, exerts some influence upon us. The extent to which we yield to that influence will be determined by the degree of intimacy, the constancy of the intercourse, and our love and veneration for the one with whom we associate. Thus by acquaintance and association with Christ, we may become like Him, the one faultless example.—Testimonies for the Church 5:222. No outward forms can make us clean; no ordinance, administered by the saintlie...