Translate

27 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH ENAM - HARUS HIDUP JAUH DARI KOTA

 

"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya, maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Matius 24:15, 16


Allah mempunyai cara untuk melepaskan umatNya. Ia memberikan amaran supaya umatNya yang setia memperhatikan bahkan mempelajari nubuatan nabi Daniel tentang zaman akhir. Ia menganjurkan supaya apabila Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, artinya apabila atas nama agama palsu melarang agama yang tulen bahkan menindas mereka yang mempertahankan kebenaran (terutama yang menguduskan hari Sabat), maka umat Allah yang berada di kota-kota hendaknya “melarikan diri ke pegunungan.”


"Waktunya tidak lama lagi, bilamana sama seperti murid-murid dulu, kita akan dipaksa mencari perlindungan di tempat-tempat sunyi dan terasing. Sama seperti pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Roma adalah tanda bagi orang-orang Kristen di Yudea untuk mengungsi, begitu juga anggapan terhadap kuasa di pihak bangsa Amerika (AS) dalam perintah memaksakan hari Sabat Paus akan menjadi amaran bagi kita. Maka itulah saatnya meninggalkan kota-kota besar, dan juga kota-kota kecil lalu mencari tempat tinggal di tempat-tempat yang sunyi di pegunungan." —Testimonies, Jilid 5, hl. 464, 465.


"Bertahun-tahun lamanya kepadaku telah diberi terang khusus bahwa kita tidak boleh memusatkan pekerjaan kita di dalam kota-kota. Huru-hara dan kekacauan yang melanda kota-kota ini, kondisi-kondisi yang timbul akibat serikat buruh yang serang-menyerang, akan terbukti menjadi rintangan terhadap pekerjaan kita. Manusia sedang berjuang untuk membawa mereka yang berada di bawah tanda yang lain beralih kepada perserikatan-perserikatan yang tertentu. Ini bukanlah rencana Allah, tetapi rencana suatu kuasa yang tidak perlu kita akui secara bijak. Firman Allah sedang digenapi; orang-orang jahat mengikatkan diri mereka sendiri dalam satu tumpukan siap untuk dibakar."—Testimonies, jilid 7, hl. 84.


"Perserikatan-perserikatan dagang dan persekutuan dunia adalah jerat. Jauhkan diri dari mereka, dan tinggalkan mereka saudara-saudara. Janganlah melakukan sesuatu dengan mereka. Sebab perserikatan dan persekutuan inilah, maka segera akan sulit bagi lembaga-lembaga kita untuk menjalankan pekerjaan kita di kota-kota. Didiklah orang-orang kita untuk tinggal di tempat yang jauh dari kota yaitu di desa, di mana mereka dapat memperoleh sebidang kecil tanah, dan mendirikan rumah untuk mereka sendiri dan anak-anak mereka. Tidak lama lagi akan terjadi pergolakan dan kekacauan di kota-kota, sehingga mereka yang ingin meninggalkannya tidak bisa lagi." —Selected Messages, Buku 2, hl. 142.


"Kita tidak usah menempatkan diri kita di mana kita akan dipaksa berhubungan akrab dengan mereka yang tidak menghormati Allah. Suatu krisis segera akan terjadi sehubungan dengan pemeliharaan hari Minggu. Pihak yang memegang hari Minggu akan memperkuat dirinya sendiri dalam tuntutannya yang palsu, dan ini akan berarti penindasan kepada mereka yang tetap teguh memelihara hari Sabat Tuhan. Jikalau dalam jaminan Allah kita dapat memperoleh tempat aman yang jauh dari kota, maka Tuhan akan melakukan hal ini. Ada masa kesukaran sengit terbentang di hadapan kita." —Country Living, hl. 20, 21.


Namun, janganlah kita takut, tetaplah kuduskanlah hari Sabat Tuhan, karena Ia akan melindungi, menjaga dan memelihara kita.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

19 Jun 2025

Tuhan Yang Ajaib


Apa yang kau pikirkan 
Saat melihat kehidupan ini? 
Mungkin terlihat sangat sulit 
Bahkan harapan pun tak ada.

Dunia semakin kelam dan 
Kejahatan meraja lela hingga 
Ketakutan melanda jiwa yang 
Lemah dan tak berpengharapan. 

Jika saja jiwa yang lemah 
Dan tak berpengharapan itu 
Menyadari sesuatu yang tak 
Pernah terpikirkan sebelumnya bahwa 

Kau sanggup menjalani hidup 
Di dunia yang penuh 
Dengan dosa yang sudah 
Menguasai seluruh dunia ini

Kau sanggup melewati semua 
Tantangan hidup yang berat
Sanggup menglahkan ketakutan dihati
 Melewati masa-masa sukar yang tiada akhir

Semua itu karena engkau 
Memiliki kekuatan dalam dirimu
Kekuatan yang berasal dari Mereka
Yang tak terlihat mata manusia


Mereka yang di tolak 
Oleh dunia dari zaman dahulu
Bahkan sampai saat ini
Mereka yang termulia dari segalanya

Kasih yang diberikan oleh Mereka
Takkan kau jumpai pada semua
Pribadi yang ada di 
Muka bumi yang penuh dosa

Mereka adalah Ketiga Pribadi
Yang dikenal dengan nama
Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus
Mereka telah ada sebelum semuanya ada

Keajaiban tentang mereka tak
Dipahami oleh pikiran yang 
Telah ternoda oleh dosa
Yang menutupi maksud kebaikan Mereka

Yang dapat dipahami manusia
Yang percaya kepada Mereka
Adalah kami memiliki kasih 
Dari Bapa, PutraNya dan Roh KudusNya

Mereka adalah Trinitas Yang Mulia
Allah yang tak terbatas
Tuhan yang selalu setia
Tuhan yang penuh kasih

Tuhan yang sangat ajaib
Tuhan yang lebih perkasa 
Dari pahlawan manapun di dunia
Tuhan yang Maha tahu


Tuhan yang memegang akan
Masa depan dan mengajarkan
 Baik buruk akan kehidupan
Tuhan penentu hidup dan mati


Pemegang kendali seluruh semesta
Merekalah  Tuhan yang Maha Kuasa
Tuhan yang ajaib adalah
Tuhan yang kekal selamanya

17 Jun 2025

Ingin Menyerah?

 Hi all Readers!


Apa kabar semua? Aku harap kalian dalam keadaan baik dan sehat-sehat semua ya?



Gak tahu kenapa aku tiba-tiba kepikiran judul ini. Dan saat mau taruh gambar, pas lihat gambar diatas jadi senyum-senyum sendiri. Bertanya daalam hati, "apakah masih ingin menyerah untuk menulis? Ini baru dimulai, masa udah mau menyerah?" Mungkin ada terbesit dalam pikiran untuk bilang "ah gak tau mau tulis apa lagi? Ya udah lah aku nyerah aja." Atau dalam situasi yang tidak baik gampang sekali untuk berkata, "ya udahlah kalau aku emang udah kayak gini, gak usah capek-capek aku bikin karya lagi. Toh gak ada yang hargain. Buat apa tetap nulis?" Sering pikiran itu muncul. Mungkin bukan cuman aku aja yang merasakan seperti itu. Mungkin ada saat tertentu dimana kita merasa ada di suatu tempat yang menghalangi kita untuk berkarya. Yang menghalangi kita untuk tetap semangat melakukan apa yang kita senangi. 


Aku menulis ini untuk diriku sendiri dan untuk temanku yang berpikir bahwa dia sudah tidak bisa membuat karya-karya lagi karena dia berada di suatu keadaan di mana dia merasa tak bisa lagi berkarya. Aku ingin bilang padanya, "Aku rindu bisa menulis lagi denganmu, Aku ingin melihat tulisan-tulisanmu lagi. Ayo kita menulis bersama lagi."


Aku tahu itu tidak mudah. Tapi, ayolah! Terus lakukan lagi menulis. Kamu yang membuat aku memiliki  semangat untuk berkarya dalam dunia literasi. Kenapa sekarang kamu yang berhenti untuk menulis? Kenapa kamu sekarang yang hilang semangat berkarya?


Hai sahabatku bersemangatlah, aku dan teman-teman penulis menunggu kamu kembali berkarya. Kami menunggu untuk menulis kembali bersamamu. Jadi jangan lama-lama ya haitusnya. Kembalilah membuat karya-karya yang indah dan memberkati banyak orang. Karena untuk itulah kamu diciptakan oleh Sang Pencipta.

13 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH EMPAT - HARI MINGGU BOLEH MENGINJIL

 


Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Wahyu 14:12


“Menentang hukum hari Minggu semata-mata akan memperkuat penganiayaan yang mereka lakukan sebagai fanatik/agama yang berusaha memaksakan hukum itu. Janganlah memberi mereka kesempatan untuk menyebut engkau pelanggar hukum. Jikalau mereka yang memerintah manusia tidak takut akan Allah atau manusia, maka pemerintahannya akan kehilangan kemeriahannya, dan mereka akan melihat bahwa tidaklah bertanggung jawab dengan pemeliharaan hari Minggu. Terus sajalah dengan pekerjaan penginjilanmu, dengan Alkitabmu di tanganmu, maka musuh akan melihat bahwa ia telah menyia-nyiakan pekerjaannya sendiri. Orang tidak menerima tanda binatang itu oleh sebab ia menunjukkan bahwa ia menyadari kebijaksanaan memelihara perdamaian dengan berhenti dari pekerjaan yang menimbulkan serangan, sambil melakukan pekerjaan yang sangat penting pada waktu yang sama.


“Apabila kita memanfaatkan hari Minggu untuk pekerjaan penginjilan, maka cambuk akan diambil dari tangan orang fanatik yang sewenang-wenang, yang suka merendahkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh.”


“Hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan yang dapat menyediakan banyak hal untuk Tuhan. Pada hari ini kumpulan-kumpulan di tempat terbuka dan kumpulan-kumpulan di luar kota dapat diadakan. Pekerjaan dari rumah ke rumah dapat dilakukan. Mereka yang menulis dapat menggunakan hari itu untuk menulis pembahasan mereka. Sekiranya mungkin biarlah acara-acara agama diadakan pada hari Minggu. Buatlah kumpulan-kumpulan ini menjadi sangat menarik. Nyanyikanlah nanyian-nyanyian yang sungguh membangun kerohanian, dan berbicaralah dengan kuasa dan kepastian tentang kasih Juruselamat. Bicarakan tentang pertarakan dan pengalaman keagamaan yang sejati. Dengan demikian engkau akan belajar banyak bagaimana bekerja, dan mencapai banyak jiwa.


“Hukum untuk pemeliharaan hari pertama dalam minggu adalah hasil kemurtadan gereja-gereja Kristen. Hari Minggu adalah anak Kepausan, yang ditinggikan oleh dunia Kristen di atas hari kudus Allah. Dalam keadaan apapun umat Allah tidak perlu menghormatinya. Tetapi saya mengharapkan mereka mengerti bahwa mereka tidak melakukan kehendak Allah yang dengan beraninya mengadakan perlawanan sedangkan Ia menginginkan mereka menghindarkannya.” Testimonies, jilid 9, hl. 232, 233, 235.


“Pemandangan-pemandangan yang ajaib terbentang di depan kita; dan pada saat ini suatu kesaksian hidup harus terlihat dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, sehingga dengan demikian dunia dapat melihat bahwa pada zaman ini, manakala kejahatan merajalela di mana-mana, masih ada suatu umat yang menyampingkan kehendak mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah, suatu umat yang dalam hatinya dan kehidupannya tertulis hukum Allah.” Counsels to Parents, Teachers, and Students, hl. 322.


Apa yang kita paparkan di atas ini adalah anjuran Roh Nubuat. Namun, kita kembali ke ayat kita “Yang penting di sini ialah ketekunan orang kudus, yang menuruti perintah Allah (termasuk mempertahankan dan menguduskan hari Sabat) dan iman kepada Yesus,” Iman kepada Yesus adalah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

6 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH TIGA - PEMELIHARA SABAT AKAN DIPERSALAHKAN

 


Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 13:16, 17


“Bilamana manusia semakin lama semakin jauh dari Allah, maka Setan dibiarkan untuk menguasai anak-anak durhaka. Ia melemparkan kebinasaan atas manusia. Maka terjadilah malapetaka di darat dan di laut. Harta dan nyawa binasa oleh api dan banjir. Setan memutuskan untuk menuduhkan hal ini ke atas mereka yang tidak mau tunduk kepada berhala yang didirikannya. Agen-agennya menuding Masehi Advent Hari Ketujuhlah yang menjadi biang keladi kesukaran. “Orang-orang ini berdiri menentang hukum,” kata mereka, “Mereka menodai hari Minggu. Sekiranya mereka dipaksa untuk mematuhi pemeliharaan hari Minggu, maka penghakiman yang mengerikan ini akan berhenti.” Review and Herald, 16 Juli 1901.


“Bencana-bencana alam akan terjadi, bencana alam yang sangat mengerikan, sangat tidak diharap-harapkan; dan kebinasaan-kebinasaan ini akan berturut satu dengan yang lain. Jika sekiranya ada perhatian terhadap amaran-amaran yang diberikan Allah, dan kalau gereja-gereja mau bertobat, kembali kepada kesetiaan mereka, maka kota-kota lain akan diperpanjang usianya. Tetapi jikalau manusia yang telah tertipu terus saja berada di jalan yang sama di mana mereka telah berjalan, dengan tidak mempedulikan hukum Allah dan menyuguhkan kepalsuan-kepalsuan kepada orang banyak, Allah membiarkan mereka menderita bencana alam, supaya perasaan mereka dapat dibangunkan.” Evangelism, hl. 27.


“Penghukuman akan sepadan dengan kejahatan orang banyak dan terang kebenaran yang mereka telah miliki. Jikalau mereka telah memiliki kebenaran itu, maka sesuai dengan terang itulah penghukuman itu.” Manuscript, 173, 1902.


“Setan menaruh penafsiran terhadap peristiwa-peristiwa, dan ini menyebabkan manusia mengira, sebagaimana kehendaknya bagi mereka, bahwa bencana yang melanda negeri adalah akibat pelanggaran atas hari Minggu. Mengira dapat menangkis murka Allah, orang-orang yang berpengaruh ini membuat hukum yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu. Mereka mengira bahwa dengan mengangkat hari perhentian palsu ini lebih tinggi, dan terus lebih tinggi, memaksakan penurutan kepada undang-undang hari Minggu, yaitu Sabat tiruan, mereka sedang melakukan pekerjaan Allah. Mereka yang menghormati Allah dengan memikirkan hari Sabat yang sejati dipandang sebagai orang-orang yang tidak setia kepada Allah, sedangkan sebenarnya mereka yang menganggap mereka demikian, mereka sendirilah yang tidak setia, sebab mereka sedang menginjak-injak di bawah kaki mereka hari Sabat yang dimulaikan di Eden.” Manuscript, 85, 1899.


Salah satu usaha untuk menggencet umat Allah yang memelihara hari Sabat ialah, memberlakukan undang-undang hari Minggu. Dan barangsiapa tidak memelihara hari Minggu, mereka tidak boleh menjual dan tidak boleh membeli. Pada saat itulah umat Allah yang memelihara hari Sabat harus meninggalkan kota-kota dan pergi ke desa-desa. Di sana mereka harus menanam sendiri apa yang boleh mereka makan. Karena walaupun memiliki uang berjuta-juta, tidak bisa lagi membeli karena tidak memakai tanda binatang itu (kepausan), yakni memelihara hari Minggu.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

30 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH DUA - AKAL BUDI BAGI PEMELIHARA HARI SABAT

 



"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16


Sebagaimana yang telah kita uraikan tempo hari, ada usaha untuk mengubah hukum Allah, dan mengubah hari Sabat. Usaha itu tampaknya telah berhasil dan komandannya adalah Setan sendiri, maka kita harus lebih tekun memelihara hari Sabat, walaupun mendapat perlawanan tantangan, pencobaan, kesusahan, terlebih penganiayaan; karena itulah cap atau meterai Allah bagi kita.


“Bilamana perlakuan orang banyak tidak bertentangan dengan hukum Allah, engkau boleh menyesuaikan diri dengan mereka. Jika para pekerja tidak dapat melakukan hal ini, maka mereka bukan hanya menghalangi pekerjaan mereka sendiri, tetapi juga mereka akan menaruh batu sandungan, di jalan orang-orang pada siapa mereka bekerja, dan mencegah mereka untuk menerima kebenaran itu. Hari minggu adalah kesempatan yang terbaik bagi para misionaris untuk mengadakan sekolah hari Minggu, dan mendekati orang-orang dalam cara yang paling sederhana, dengan menceritakan kepada mereka tentang kasih Yesus bagi orang berdosa, dan mendidik mereka sampai memahami Kitab Suci.


“Sekarang ini pemelihara hari Minggu belum menjadi ujian. Waktunya akan datang bilamana manusia bukan hanya dilarang bekerja pada hari Minggu, tetapi juga mereka akan berusaha memaksa manusia bekerja pada hari Sabat, dan tunduk kepada pemelihara hari Minggu atau membatasi kebebasan mereka dan kehidupan mereka. Tetapi saatnya belum tiba, karena kebenaran harus diberitakan, dengan lebih lengkap di hadapan orang banyak sebagai saksi.


“Terang yang saya miliki itulah yang harus dikerjakan oleh hamba Allah dengan diam-diam, mengkhotbahkan kebenaran Alkitab yang besar dan indah, Kristus dan diriNya yang disalibkan, kasihNya dan pengorbanan yang tak terkira, yang menunjukkan bahwa alasan mengapa Kristus mati sebab hukum Allah itu kebal, tidak bisa berubah, dan kekal. Hari Sabat harus diajarkan dalam cara yang menentukan, tetapi harus berhati-hati bagaimana engkau menghubungkannya dengan berhala hari Minggu. Satu kata bagi orang-orang bijaksana sudah cukup.


“Bilamana mereka yang mendengarkan dan melihat terang hari Sabat mengambil sikap terhadap kebenaran untuk memelihara hari Allah yang kudus, maka kesulitan-kesulitan akan timbul, karena usaha akan dilancarkan untuk menentang mereka yaitu pemaksaan kepada pria dan wanita untuk melanggar hukum Allah. Di sini mereka harus berdiri teguh, supaya mereka tidak merusak hukum Allah; dan jika perlawanan dan penganiayaan yang harus dihadapi, hendaknya mereka memperhatikan perkataan Kristus; “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.” Review and Herald, 6 April 1911.


Kita yang memelihara hari Sabat harus menaruh akal budi, bilamana hari Sabat palsu dipaksakan, yaitu pemaksaan hari Minggu kepada semua manusia; tetapi janganlah takut karena Yesus mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi... ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18, 20. Biarlah kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati.”


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

23 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH SATU - SABAT HARI YANG MULIA

 



Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya. Yesaya 58:13, 14


Tetapi singa itu rupanya sangat kelaparan, setelah ia memakan perempuan yang sedang mencuci itu, ia masih melihat ke sana ke mari. Padahal ia sudah berjanji pada malaikat penjaga pintu gerbang bahwa ia tidak boleh makan apa-apa di dalam pemukiman itu. Matanya masih memancarkan keinginan untuk menerkam. Memang dasar singa walaupun sudah berjanji pada malaikat, tetapi janji itu tidak lagi dihiraukannya. “Yang penting kenyang, urusan nanti di belakang,” katanya dalam hatinya. Ketika ia tidak lagi melihat mangsa, maka ia memutuskan, walaupun belum kenyang lebih baik pulang saja. Dan iapun melangkah menuju pintu gerbang untuk keluar dari pemukiman itu.


Namun, dua blok dari pintu gerbang di belakang sebuah rumah besar, ia melihat seorang laki-laki sedang membelah kayu. “Ahaa, mujur juga aku hari ini,” kata singa itu pada dirinya sendiri. Ia segera mengendap-endap dari belakang, dan dengan secepat kilat menerkam laki-laki yang sedang membelah kayu itu. Dengan lahap dan dengan senang singa itu berpesta sambil mengingkari janjinya pada malaikat penjaga pintu gerbang. Dengan puas singa itu meninggalkan tulang-tulang mangsanya, lalu pergi menuju pintu gerbang hendak keluar dan mau berlalu dari situ.


Ketika tiba di pintu gerbang, malaikat itu memandangnya dengan tajam. Ia melihat bercak-bercak darah di mulut dan kuku-kuku singa itu. “Engkau mengingkari janji,” kata malaikat itu menegur singa itu. “Engkau berjanji tidak memakan apa-apa di dalam, ternyata mulutmu dan kuku-kukumu berlumur darah,” tuduh sang malaikat. “Benar,” kata singa itu, “tetapi anda mengatakan bahwa semua penghuni di sini adalah orang Advent, dan mereka semua sedang pergi ke gereja, jadi yang kumakan bukan orang Advent, tokh? Malaikat itu terperangah. Ia tahu bahwa tempat itu kosong, mengapa sampai ada orang yang dimakan oleh singa itu. Singa itu beralasan bahwa korban yang dimakannya pastilah bukan orang Advent, pertama karena semua orang Advent di situ sedang ke gereja, kedua yang ia makan, sedang bekerja, yang perempuan sedang mencuci, yang laki-laki sedang membelah kayu.


Dengan segera malaikat itu memeriksa di komputer. Aduh, Celaka! Yang perempuan adalah diakones, dan yang laki-laki adalah pemimpin Sekolah Sabat. Saudara, ini cuma ilustrasi tetapi isi ceritanya banyak berlaku pada kita, sebab ada orang-orang Advent yang tidak setia memelihara hari Sabat, maka Setan ibarat singa tadi memakan mereka. Biarlah kita setia memelihara hari Sabat, tidak melakukan urusan bisnis kita pada hari Sabat, tidak menjalankan acara kita, dan tidak berkata omong kosong, maka Tuhan akan memberkati kita dengan limpah, baik berkat badani maupun berkat rohani. Lebih dari pada itu Tuhan akan memberi makan dari milik pusaka Yakub, artinya kita akan mewarisi dunia baru dengan kesenangan yang kekal sampai selama-lamanya.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!