31 Mar 2025

Mengapa Aku Menulis Tentang-Nya

 

 

Menulis tentang-Nya tidaklah mudah

Ini bukan tentang kemampuan

Dalam menulis sebagai seorang penulis

Bukan juga karena aku seorang penulis

 

Menulis tentang-Nya membutuhkan hati

Yang berserah dan mau

Diajar olehi-Nya yang memiliki segala hikmat

Karena aku tahu bahwa

Aku bukan orang yang berhikmat

 

Seperti Yesaya yang berkata

Celakalah aku karena aku seorang yang najis bibir

Aku bukanlah seorang yang suci

Aku tinggal di dunia yang penuh dengan dosa

 

Aku adalah orang paling berdosa

Dan aku menulis tentang Dia yang tidak pernah berdosa

Tentang Dia yang suci

Tentang kemuliaan-Nya yang ajaib

 

 

Bukan karena kehebatanku maka

Aku ingin menulis tentang-Nya

Bukan karena hikmat manusia

Maka aku menulis tentang-Nya

Semua ini karena Dia

 

Semua yang aku tulis

Datangnya dari dia yang

Memberikan semua kemampuan dalam diriku

Semua kasih yang telah

Diberikannya kepada diriku membuat

Aku ingin menulis tentang-Nya

 

Segala yang terjadi dalam hidup

Membuat aku ingin menulis tentang Dia

Dia adalah keajaiban dalam hidupku

 

Begitu ajaib yang dia lakukan

Sehingga aku ingin menulis tentang-Nya

Sebuah syair lagu berkata

 


Kalaupun laut penuh tinta

Dan langit menjadi kertas

Rumput-rumput jadi pena

Dan semua orang penulis

 

Menuliskan kasih Tuhan

Akan kering lautan

Langit tak dapat muatkan segenap kasih Tuhan

 

Syair lagu itu menyadarkanku

Sekalipun aku banyak menulis

Tentang kasihnya yang dahsyat

Jutaan kertas tak akan dapat memuatnya

Jika ditarik dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain

Tak akan cukup untuk muatkan cerita kasih-Nya kepada manusia

 

Sekalipun aku dapat menulis

Jutaan syair yang indah

Itu tak akan cukup

Melukiskan segenap kasih yang Ia berikan

 

Setiap penyair akan menuliskan

Apa yang ada di hatinya

Tentang siapa yang ada di hatimu

Tentang pelajaran kehidupan yang dirasakannya

Dan penyair adalah alatNya untuk menuliskan tentang kasihNya

 

Seorang penulis yang menceritakan

Kasih Tuhan untuk dunia

Yang telah jatuh karena dosa

Adalah seorang yang telah merasakan kasihnya

 

Aku adalah salah satu dari mereka

Aku telah merasakan keajaibannya yang luar biasa

Dia begitu luar biasa sehingga hatiku terpesona

Aku percaya suatu hari

Aku akan melihat keajaibanku muka dengan muka

 

Suatu saat nanti aku akan

Berada di tempat dia berada

Aku akan tinggal dengannya di tempat yang indah

Tempat di mana aku akan hidup dengannya selamanya


28 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA BELAS - HARI KETUJUH SABAT TUHAN

 


Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:14


Ayat di atas ini adalah ulangan hukum Allah tentang hari Sabat. Yang tidak boleh bekerja pada hari Sabat ialah “engkau (orang tua/ayah dan ibu) atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau lembumu atau keledaimu, atau hewanmu manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu.” Dalam Keluaran 20:8-11, tidak disebut nama hewan, tetapi dalam ayat kita di atas ini disebutkan dua nama hewan: lembu dan keledai, atau hewanmu manapun.


Dalam kehidupan bangsa Israel dahulu kala, lembu dan keledai adalah hewan yang sangat diperlukan. Lembu digunakan untuk mengerjakan ladang, dan keledai digunakan sebagai sarana pengangkutan. “Atau hewanmu yang manapun,” ini termasuk kuda dan unta, yang juga digunakan sebagai sarana angkutan, serta hewan-hewan yang lain, pada hari Sabat tidak boleh digunakan untuk bekerja. Jadi, lembu tidak boleh dipakai untuk membajak ladang atau kebun, keledai tidak boleh digunakan untuk mengangkut barang atau ditunggangi pada hari Sabat, begitu juga hewan-hewan manapun; mereka harus berhenti, beristirahat, pada hari Sabat.


“Allah merencanakan agar hari Sabat itu akan mengarahkan pikiran manusia untuk merenungkan hasil ciptaanNya. Alam berkata-kata kepada indera mereka, dan mengatakan adanya satu Allah yang hidup, yakni sang Khalik, sebagai pemerintah di atas segala-galanya. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mazmur 19:2, 3). Keindahan yang menutupi bumi ini adalah tanda kasih Allah. Kita dapat melihatnya pada bukit-bukit yang permai, pada pohon-pohon yang tinggi, pada kuncup-kuncup yang sedang mekar dan bunga-bunga yang indah. Semuanya menceritakan kepada kita tentang Allah. Hari Sabat, yang selalu menunjuk kepada Dia yang menjadikan segala sesuatu, mengajak manusia untuk membuka buku alam yang besar itu dan mempelajari hikmat, kuasa, dan kasih Khalik itu.” Alfa dan Omega, hl. 40,41.


Dan bukan saja manusia (orang tua, anak-anak, tamu di rumah, para pembantu di rumah) yang boleh menikmati berkat hari Sabat, melainkan juga hewan atau binatang yang kita pelihara. Mereka juga harus beristirahat karena telah bekerja selama enam hari dalam minggu itu. Di sini kita melihat betapa mulianya maksud Allah terhadap hari Sabat itu. Maksud Allah bagi manusia terhadap hari Sabat adalah supaya hari Sabat itu menjadi berkat, menjadi kesucian, dan menjadi kesukaan untuk manusia dan binatang-binatang. Mengapa? Karena Ia adalah Khalik semesta alam, Ia mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk ciptaanNya, dan Ia sangat rindu untuk mencurahkan berkatNya dengan selimpah-limpahnya. Semoga kita mau memelihara dan menguduskan hari Sabat dengan memuliakan Allah.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

22 Mar 2025

Langit Menangis

 Akhir-akhir ini hujan deras 

Turun tanpa henti 

Hujan yang sangat deras 

Turun di kota-kota dan desa-desa 


Apakah surga menangis?

Segenap penghuni langit menangis 

Dunia akan tiba pada kesudahannya 

Manusia telah sangat berdosa 


Kejahatan merajalela di bumi tercinta 

Indonesia makin melupakan Penciptanya 

Kepentingan politik, orang-orang yang 

Mencari uang dan memperkaya dirinya 


Pembangunan gedung-gedung dan 

Perumahan-perumahan juga pabrik-pabrik  dibangun 

Tanpa mempedulikan keindahan alam yang ada 

Dan bencana datang, banyak orang menderita 


Siapa yang salah?

Manusia menunjuk kepada Tuhan yang mengatur segala sesuatu 

Tapi mereka tidak sadar bahwa merekalah yang telah menjadi 

Perusak alam sehingga terjadi bencana yang terjadi 

21 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA BELAS - HARI-HARI RAYA (SABAT) ISRAEL

 



Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Imamat 23:4


Hari-hari raya itu adalah:


1. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Imamat 23:5-8


2. Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN. Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun. Imamat 23:10, 17, 21


3. Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN." Imamat 23:24, 25


4. TUHAN berfirman kepada Musa: "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu. Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:26-32


5. “Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat... dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus,... itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.


Mengenai hari-hari raya di atas ini, semuanya harus dilengkapi dengan mengadakan persembahan korban api-apian kepada Tuhan, karena itu semua melambangkan korban yang sesungguhnya, yaitu Tuhan Yesus, yang telah menggenapinya satu kali saja di kayu salib. Ya, inilah sabat bayang-bayang yang habis di kayu salib. Bukan hari Sabat, hari Ketujuh dalam minggu. “Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan,... belum termasuk hari-hari Sabat Tuhan...” Jadi, hari Sabat Tuhan, hari yang ketujuh dalam minggu tidak berakhir di kayu salib.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

19 Mar 2025

Kekecewaan ku

Hi guys 
Apa kabar kalian semua? Harapanku semua dalam keadaan baik-baik saja ya? 

Ada sesuatu yang aku mau share ke kalian semua, ya mungkin akan membuat kalian semua berkata, aku ini munafik. Hidupku belum benar aja udah mau ngajarin orang lain. 

Tapi percayalah aku juga dalam proses pembelajaran hidup. Tuhan mau kita menjadi alat agar Tuhan bisa menyelamatkan orang lain melalui kita. 

Tapi sepertinya keluarga besar Makaminan yang selama ini aku banggakan ternyata tidak senang dengan dengan yang aku lakukan sekarang. Aku minta maaf kepada seluruh keluarga besar Makaminan untuk itu, dan aku akan jelaskan apa yang aku pikirkan disini.

Jadi aku berpikir karena sudah sangat lama sekali aku ingin membagikan renungan pagi harian yang di buat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pikirku toh walaupun keluarga besar Makaninan ada yang Kristen, dan senang tau kesehatan jadi karena renungan pagi Tahun ini bukan tulisan EGW ya dan juga berhubungan dengan kesehatan. Jadi aku setiap pagi setiap kalo mau share renungan ke WAG Gerejaku maka aku akan terpikirkan akan tante-tante dan om-om aku yang ada di WAG Makaminan Family. Nah dari berapa minggu ini aku selain share renungan ke WAG Gerejaku aku juga akan share ke WAG Makaminan Family. Dan hari ini aku dapat message dari orang yang paling aku sayangi, dan cintai, aku sangat menghormati beliau, aku tahu om aku ini pernah menjadi seorang Advent di keluarga Makaminan. Dan sebenarnya aku rindu sekali om aku ini kembali kepada kebenaran Advent. Dan aku juga rindu yang lain juga mengetahui ajaran Advent selain makanan dan hari Sabat. Tapi akhirnya om aku ini yang bilang tidak usah lagi share renungan ke WAG Makaminan Family karena banyak juga orang muslim yang ada di WAG Makaminan Family. Itu alasannya katanya. Toleransi, apakah itu alasannya? Tapi kan ada juga tante-tante atau om-om yang sering share tentang kerohanian Kristen dan gak diperingatin kayak aku gitu. Lagian kayaknya renungan yang aku bagikan itu tidak menyenggol kepercayaan Islam malah itu nasehatin untuk hidup sehat. 

Ah.... Aku kan Advent.... Dan itu sebab utama kenapa aku dilarang untuk share renungan lagi. Baiklah kalau begitu. Aku hanya ingin semua keluarga besar Makaminan ada di surga saat Yesus datang menjemput umatNya. Jangan bilang suatu saat nanti, ketika saat itu tiba ada yang berkata: "Amel kita minta maaf, ternyata renungan pagi yang kamu bagikan itu benar. Dan kami menutup mata dan telinga kami akan kebenaran." Namun, saat itu sudah terlambat. Aku hanya ingin om-om dan tante-tante yang aku sayangi selamat. Tapi kalau memang ini jalan untuk kalian agar tidak selamat karena aku tahu itu bukan om aku saja, tapi dibalik semua itu adalah Iblis yang tidak akan membiarkan aku membagi firman kebenaran Tuhan.

Sekali lagi maaf aku sampaikan kepada keluarga besar Makaminan Family. Dan semoga tulisan yang aku bagikan setiap bisa menjadi berkat bagi semuanya. Semoga saat Tuhan Yesus datang semuanya ada dan bisa bertemu di surga. Karena ada Pdt dari gereja aku selalu berkata: "Kita harus ke Surga." Dan itulah yang aku pegang saat ini.

Okay guys.... Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya.🙏😇😊

14 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KESEBELAS - CARA MENGUDUSKAN SABAT

 



Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:3


Kita akan membahas hari-hari raya bangsa Israel yang disebut Sabat (perhentian) sebagaimana yang diperintahkan Tuhan kepada bangsa itu melalui Musa. Namun, sebelum hari-hari raya itu diucapkan oleh Tuhan, Ia mendahului dengan mengingatkan kembali tentang hari SabatNya yaitu hari ketujuh. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,” sebagaimana perintah pada hukum keempat dalam sepuluh hukum. Allah menyuruh supaya manusia bekerja selama enam hari, “tetapi pada hari yang ketujuh ada Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus,” sebagai lanjutan ayat di atas, di sini dinyatakan bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus.


Sampai sekarang banyak yang bertanya, “Mengapa harus pergi ke gereja pada hari Sabat?” Ketika para pelopor atau pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memulai pergerakan Advent, mereka belum mengenal hari Sabat, mereka belum tahu menguduskan hari Sabat. Lalu, ada seorang ibu dari Gereja Metodis memperkenalkan hari Sabat itu kepada kelompok Ny. White. Adalah Ibu Rachel Oak Preston, dari Gereja Metodis, yang kemudian dikukuhkan oleh Pendeta Wheeler, bahwa hari kudus Tuhan bukanlah hari Minggu melainkan hari Sabtu atau Sabat. Suami Ny. White yakni James White, lalu menyelidiki kebenaran hari Sabat. Salah seorang Bapak Advent, Joseph Bates pun mengadakan penyelidikan hari Sabat. Pada waktu itu rombongan Advent masih berbakti (pergi ke gereja) pada hari Minggu.


Seorang teknokrat di kalangan Advent pada waktu itu, Dr. J. N. Andrews, atas persetujuan diminta untuk mempelajari cara-cara pengudusan Sabat di dalam Alkitab, dan atas penyelidikannyalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerapkan pemeliharaan hari Sabat, dan dari sinilah kemudian Nama Masehi Advent Hari Ketujuh dilembagakan.


Bagaimanakah cara menguduskan Sabat? “Itu harus menjadi suatu Sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri.... Dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan Sabatmu” (Im. 23:32). Ayat ini sangat mudah dihafal Imamat 23:32, karena angkanya hanya dibalik saja, sedangkan buku Imamat gampang diingat apabila kita mengerti akan pekerjaan keimamatan.


Menurut ayat di atas, bahwa hari Sabat merupakan hari pertemuan kudus, itulah sebabnya kita pergi ke gereja untuk berbakti kepada Tuhan pada hari Sabat. Pertemuan orang-orang percaya pada hari Sabat adalah persekutuan umat Allah di bumi yang melambangkan pertemuan besar nanti dengan semua orang terbesar di dalam Kerajaan Sorga. Tuhan, melalui Roh Kudus telah menuntun para pendiri Gereja kita sehingga cara menguduskan hari Sabat telah dilembagakan. Maka kita membuka Sabat pada saat masuk matahari atau matahari terbenam pada hari Jumat. Sepanjang hari Sabat itu kita berbakti menguduskan hari itu, dan menutupnya pada hari Sabat sore ketika matahari terbenam. Jadi bukan dari tengah malam sampai tengah malam; atau dari pagi hari sampai pagi hari. Beginilah kita harus memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

13 Mar 2025

Definisi "Rumah Sakit" menurut Paus Fransiskus


Hi all Readers... 

Pagi ini aku membaca artikel yang dikirimkan tante saya di WAG keluarga. Ya aku adalah seorang Adven dan kalau melihat tulisan artikel yang aku bagikan saat ini, sepertinya agak sedikit aneh. Tapi, menurut aku ini pantas untuk dibagikan. Karena ini tidak bertentangan dengan ajaran Adven dan untuk teman-teman yang Adven silahkan kritik kalau aku salah. Mohon baca dn mengerti apa yang tertulis di artikel di bawah ini.



Paus Fransiskus kini sedang sakit berat. Di ICU. Karena radang paru. Dalam keadaan inilah dia menyempatkan diri menulis pesan indah ini...

"Dinding rumah sakit telah mendengar lebih banyak doa yang tulus dibandingkan dinding gereja atau mesjid...

Dinding ini telah menyaksikan lebih banyak ciuman yang jujur dibandingkan bandara...

Di rumah sakit, kita melihat seorang pembenci LGBT diselamatkan oleh dokter gay.
Seorang dokter yang berada menyelamatkan nyawa seorang pengemis...

Di unit perawatan intensif, seorang Yahudi merawat seorang rasis yang membencinya...
Seorang polisi dan seorang tahanan berbaring di ruangan yang sama, menerima perawatan yang sama...

Seorang pasien kaya menunggu transplantasi hati, bersiap menerima organ dari seorang donor miskin...

Di saat-saat seperti inilah, ketika rumah sakit menyentuh luka manusia, dunia yang berbeda bertemu dalam rancangan ilahi.
Dan dalam pertemuan takdir ini, kita menyadari bahwa kalau sendirian, kita bukanlah apa-apa.

Kebenaran sejati manusia, sering kali, hanya terungkap di saat rasa sakit atau ancaman kehilangan seseorang yang tak terhindarkan

Rumah sakit adalah tempat di mana manusia menanggalkan topengnya, menampakkan dirinya apa adanya, dalam esensi paling murninya.

Hidup ini akan berlalu dengan cepat, jadi jangan sia-siakan dengan bertengkar dengan orang lain.
Jangan terlalu banyak mengritik tubuhmu sendiri.

Jangan terlalu sering mengeluh.
Jangan kurang tidur hanya karena tagihan.
Pastikan untuk memeluk orang-orang yang kau cintai.

Jangan terlalu khawatir agar rumah tetap bersih sempurna.
Harta benda harus diperoleh oleh setiap individu—jangan habiskan hidup hanya untuk mengumpulkan warisan.

Kamu menunggu terlalu lama: Natal, Lebaran nanti, hari Jumat depan, tahun depan, saat uang cukup, saat cinta tiba, saat segalanya sempurna...

Dengar, kesempurnaan itu tidak ada.
Manusia tidak diciptakan untuk mencapainya, karena kita memang tidak dibuat untuk merasa sepenuhnya utuh di sini.
Di dunia ini, kita hanya diberi kesempatan untuk belajar.

Jadi, manfaatkanlah ujian hidup ini—dan lakukanlah sekarang.

Hormati dirimu, hormati orang lain. Jalani jalanmu sendiri, dan lepaskan jalan yang dipilih orang lain untukmu.

Hormati: jangan berkomentar, jangan menghakimi, jangan mencampuri.

Cintailah lebih banyak, maafkan lebih banyak, peluk lebih banyak, hiduplah lebih dalam!

Dan serahkan sisanya pada Sang Pencipta."

Featured post

Mengapa Aku Menulis Tentang-Nya