31 Dec 2024

Hari Terakhir Di Tahun 2024


  

Sinar matahari pagi memancar masuk lewat jendela kamarku

Tidak terasa aku sudah berada di hari terakhir tahun ini

Banyak yang telah terjadi di tahun ini

Suka duka kehidupan telah terjadi di tahun ini

 

Banyak air mata yang menetes

Banyak kesedihan yang telah terjadi

Karena duka yang dialami oleh orang yang terdekat

 

Tapi rasa syukur terpatri di hatiku

Karena Sang Pencipta selalu menjaga dan memberkati semua orang yang mengasihi-Nya

Kesusahan datang bukan karena dia merupakan kamu

Kesedihan datang bukan karena dia tak lagi mengasihimu

 

Semua yang terjadi karena dia ingin agar

Kita selalu menaruh harap kita kepadaNya

Kasih-Nya masih akan selalu bersama kita

Hingga kita tiba di dunia yang kekal

30 Dec 2024

Anugrah Percaya

Karya: Ni Putu Prima Terima 

            Margie Amelia 

             Ni Komang Pina Yanti 

            I Putu Wira Maha sandi 



Prima:

Tuhan kita kan memenuhi segala keperluan kita

Menurut kekayaan-NYA dan kemuliaan-NYA 

Itulah Sabda-NYA Tuhan kita Yang Maha Esa 

Khalik langit dan bumi percayalah kawan.


Wira:

Hanya Dialah segalanya percayalah Tuhan tidak akan membiarkan umatnya menderita asalkan umat-Nya yakin dan percaya segala derita rintangan dan cobaan pasti ada jalan keluarnya pasrahkanlah dirimu kepadaNya.


Pina:

Karena Dialah yang telah mengatur jalan terbaik untuk umat-Nya yang yakin dan percaya kepada-Nya serta pasrah kepada-Nya kuasa-Nya melebihi segala galanya Ialah Tuhan yang maha kuasa.



Margie: 

Mengikut Dia bukan berarti jalan yang engkau lalui akan dipermudah. 

Keajaiban, mujjizat, pertolongan memang datang dari-Nya, namun apakah kau memintanya dengan iman?



Iman bukan hanya masalah percaya tapi bagaimana kau menjalani hidupmu dengan iman yang sejati 


Melakukan apa yang Dia perintakan agar kelak engkau dapat hidup dengan-Nya di surga kelak.



The Gift of Trust 


Created by: Ni Putu Prima Terima Sanjiwangi 

            Margie Amelia 

             Ni Komang Pina Yanti 

            I Putu Wira Maha Sandi 


Our God fulfills all our needs

According to HIS riches and HIS glory 

That is the Word of our Almighty God 

Creator of heaven and earth, believe me, friend.


Only He is everything, believe me, God will not let His people suffer as long as His people believe and believe that all suffering, obstacles and trials, there will be a way out, surrender yourself to Him.


Because He is the one who has arranged the best path for His people who believe and believe in Him and surrender to Him. His power surpasses everything. He is the Almighty God.


Following Him does not mean that the path you take will be easier. 

Miracles, miracles, help do come from Him, but do you ask for it with faith?


Faith is not just a matter of believing but how you live your life with true faith 


Do what He commands so that one day you can live with Him in heaven someday.


                   Indonesia, 30 December 2024

27 Dec 2024

Sang Pencipta Manusia Menjadi Manusia

Merenungkan disaat musim ini 
Orang-orang merayakan hari kelahiran Sang Juru Selamat 
Sang Pencipta manusia menjadi manusia 

Semua itu karena kasih 
Yang indah dari hati 
Yang penuh belas kasih 
Yang tidak dimiliki oleh seorang manusia pun

Malam itu malam yang 
Paling berbahagia di sorga 
Dan di bumi karena 
Sang Pencipta, Pemimpin Bala Tentara Sorga 

Memilih menjadi bagian dari manusia 
Tuhan turun ke dunia 
Karena kasih yang begitu besar 
Pada dunia yang telah terkontaminasi oleh dosa 
Dia turun ke dunia untuk mendapatkan ciptaan-Nya kembali 

Itu adalah pilihanNya sendiri
Itu adalah keinginan-Nya sendiri 
Saat manusia jatuh dalam dosa 
Maka Ia yang menciptakan manusia 

Menawarkan diriNya untuk menjadi korban 
Penghapus dosa bagi manusia 
Natal menjadi pengingat akan
Kasih yang indah itu 

Hadiah Natal yang paling indah 
Adalah Kristus yang telah 
Melayakkan manusia kembali ke
HadiratNya yang suci 

Renungan Buka Sabat - SABAT KELIMA PULUH DUA - CARA MEMELIHARA SABAT YANG BENAR

 



Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Keluaran 20:8


Kepada saya ditunjukkan bahwa pemeliharaan Sabat banyak yang kendur. Bahwa selama enam hari kerja yang diberikan Allah kepada manusia, telah terjadi penundaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajiban sekuler, dan ketidak-hati-hatian untuk tidak melanggar satu jam pun dari waktu kudus yang sakral yang telah dipisahkanNya untuk DiriNya sendiri. Tak ada urusan manusia apa pun yang boleh dianggap cukup penting untuk membuat dia melanggar ketentuan ke empat dari Jehovah. Ada kasus-kasus di mana Kristus telah memberikan izin untuk bekerja bahkan pada hari Sabat, dalam penyelamatan nyawa manusia atau hewan. Tetapi bila kita melanggar ketentuan perintah ke empat demi keuntungan finansial kita sendiri, kita telah menjadi pelanggar Sabat dan bersalah melanggar semua perintah Allah, karena jika kita melanggar dalam satu hal, kita bersalah melanggar semuanya. Jika demi menyelamatkan harta benda kita melanggar perintah Jehovah yang khusus, lalu batasannya di mana? Di mana kita akan menempatkan garis pembatasnya? Melanggar dalam hal yang kecil, dan menganggapnya bukan dosa bagi kita, maka hati nurani mengeras, kepekaan menumpul, hingga kita bisa terus melanjutkan dan melakukan pekerjaan yang cukup banyak dan tetap menipu diri sendiri bahwa kita adalah pemelihara Sabat. Padahal menurut standar Kristus kita sedang melanggar setiap ketentuan kudus Allah. Para pemelihara Sabat telah berbuat kesalahan dalam hal ini. Allah itu sangat teliti, dan semua yang mengira mereka sedang menghemat sedikit waktu atau menguntungkan diri mereka dengan melanggar sedikit waktu milik Tuhan, cepat atau lambat akan mendapat kerugian. Tuhan tidak bisa memberkati mereka sebagaimana yang suka dilakukanNya, karena mereka telah tidak menghormati namaNya, dan ketentuan-ketentuanNya dianggap sepele. Kutukan Allah akan jatuh pada mereka dan mereka akan merugi sepuluh atau dua puluh kali lipat dari apa yang mereka peroleh. “Bolehkah manusia merampok Allah? Tetapi engkau telah merampok Aku... yaitu seluruh bangsa ini.” 1T 531.1


Allah telah memberikan manusia enam hari untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri, tetapi Dia telah memisahkan satu hari di mana Dia harus khusus dihormati. Allah harus dimuliakan, autoritasnya dihormati. Namun manusia mau merampok Allah dengan mencuri sedikit dari waktu yang telah dipisahkan Sang Pencipta untuk DiriNya sendiri. Allah telah memisahkan hari ketujuh sebagai waktu perhentian bagi manusia, demi kebaikan manusia dan demi kemuliaanNya sendiri. Allah melihat bahwa manusia membutuhkan satu hari perhentian dari pekerjaan dan kekhawatirannya, bahwa hidup dan kesehatannya akan terancam tanpa suatu waktu istirahat dari pekerjaan dan kekhawatiran yang enam hari. 1T 532.1


Sabat diciptakan demi kebaikan manusia; dan dengan sengaja melanggar perintah kudus yang melarang bekerja pada hari ketujuh adalah suatu kejahatan di pemandangan surga, yang sedemikian beratnya di bawah hukum Musa sehingga menuntut kematian si pelanggar. Tetapi si pelanggar tidak hanya harus memikul penderitaan itu, karena Allah tidak akan membawa seorang pelanggar hukumNya ke surga. Orang itu harus menderita kematian kedua, yang merupakan hukuman terakhir sepenuhnya bagi seorang yang melanggar hukum Allah. 1T 533.1


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

13 Dec 2024

Renungan Buka Sabat SABAT KELIMA PULUH



LANGIT DAN BUMI BARU


Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup, yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. 2 Petrus 3:11-13


Kaki orang jahat tidak pernah menajiskan bumi yang dijadikan baru itu. Api akan turun dari Allah keluar dari sorga dan menghanguskan mereka, membakar mereka dari akar sampai carang-carangnya. Setan adalah akar, dan para pengikutnya adalah carang-carang itu.—Early Writings, hl. 52.


Api yang sama, dari Allah yang akan menghanguskan orang-orang jahat untuk membersihkan seluruh dunia. Gunung-gunung yang pecah dan kasar akan hancur karena nyalanya, dan juga angkasa, dan semua tungku serta jerami akan hangus terbakar. Kemudian warisan kita akan terbuka di hadapan kita, indah dan mengagumkan, dan kita mewarisi bumi yang telah dijadikan baru.—Early Writings, hl. 54.


"Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi." Wahyu 21:1. Api yang menghanguskan orang-orang jahat membersihkan dunia ini. Segala bekas kutuk akan lenyap sama sekali. Tidak akan ada api yang menyala-nyala selama-lamanya di hadapan orang-orang yang ditebus sebagai akibat dosa.—The Great Controversy, hl. 674.


Laut menceraikan sahabat-sahabat. Laut itu menceraikan kita dengan orang-orang yang kita cintai. Pergaulan kita akan putus oleh lautan yang dalam dan luas. Di bumi yang baru tidak akan ada lagi laut, dan di sana tidak ada ”perahu dayung yang akan melaluinya." Pada masa yang lalu banyak orang yang mengasihi dan melayani Allah telah diikat dengan rantai pada tempat duduk mereka dalam perahu dayung, lalu dipaksa melakukan maksud orang-orang jahat, dan keras tengkuk. Tuhan memandang penderitaan mereka dengan iba hati dan belas kasihan. Terima kasih Tuhan, karena di dunia yang baru itu tidak ada lagi amarah yang meluap-luap, tidak ada lagi laut yang memisahkan, deburan gelombang yang meresahkan.—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 988.


Biarlah segala sesuatu yang indah di rumah tangga kita di dunia ini mengingatkan kita pada sungai yang mengalir bagaikan hablur dan ladang-ladang yang hijau, pohon-pohon yang bergoyang dan mata air yang hidup, kota yang gemerlapan, dan biduan yang mengenakan jubah putih, rumah kita yang di sorga, yakni bumi yang indah yang tidak dapat dilukiskan seorang seniman, tidak ada lidah seorang manusia fana dapat menerangkannya. "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."—Review and Herald, 11 Juli 1882.


Sesungguhnya, kasih Allah itu sangat besar, dunia yang hilang dalam dosa, serta ternoda dosa, akan dibaharui, dan disucikan. Umat-Nya yang setia akan mewarisi dunia baru itu. Ya, dunia ini yang jatuh, akan direvisi, akan direvisi dengan api dari sorga. Kristus sendiri yang akan merevisi dunia ini, dengan suatu kepastian bahwa dosa telah dikalahkan, maut pun telah ditelan oleh kemenangan, dan semua telah menjadi kudus di hadapan Allah. Itulah suasana dunia baru.


Melihat akan perkara ajaib yang disediakan Allah bagi orang yang setia, setia melakukan firman-Nya, setia menguduskan hari Sabat, setia menjalan perintah-perintah-Nya, maukah engkau berada di antara umat tebusan yang akan mewarisi Kerajaan Allah yang kekal itu?


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!