4 Apr 2025

Renungan Buka Sabat SABAT KEEMPAT BELAS SABAT PERINGATAN KUASA ALLAH

 


Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. Yehezkiel 20:12


“Oleh menuntun manusia untuk melanggar hukum yang kedua, Setan bertujuan merusak pandangan pikiran manusia sehubungan dengan Pribadi Ilahi. Dengan menyisihkan hukum yang keempat, ia hendak menuntun manusia sehingga melupakan Allah sama sekali. Tuntutan Allah supaya dihormati dan disembah, lebih dari pada dewa-dewa kafir, didasarkan atas kenyataan bahwa Ia adalah Khalik, dan bahwa semua makhluk berhutang nyawa padaNya. Demikianlah hal itu dipaparkan dalam Alkitab. Yeremia berkata, Tetapi Tuhan adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murkaNya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geramNya.... Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini. Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatanNya, yang menegakkan dunia dengan KebijaksanaanNya, dan yang membentangkan langit dengan akal budiNya. Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. Tidaklah begitu Dia yang menjadi bagian Yakub, sebab Dialah yang membentuk segala-galanya, dan Israel adalah suku milikNya.” Yeremia 10:10-12; 14-16.


Sabat sebagai satu peringatan akan kuasa Allah yang menciptakan, menunjuk kepadaNya sebagai Khalik langit dan bumi. Oleh sebab itu Sabat merupakan saksi yang tetap akan adanya Allah, dan satu pengingat akan kebesaranNya, hikmatNya dan kasihNya. Jikalau hari Sabat selalu disucikan, maka tidak akan pernah ada seorang ateis atau seorang penyembah berhala.


Lembaga hari Sabat, yang dimulai di Eden, adalah sama tuanya dengan bumi ini. Itu dipelihara oleh semua bapa-bapa mulai dari masa penciptaan dan seterusnya. Selama perbudakan di Mesir, bangsa Israel dipaksa oleh pengerah-pengerah mereka sehingga melanggar hari Sabat, dan sebegitu jauh mereka telah kehilangan pengetahuan tentang kesuciannya. Pada waktu hukum itu diumumnkan di Sinai, kata-kata yang pertama dari hukum yang keempat ialah, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat,” menunjukkan waktu penciptaan bumi ditetapkan pada saat itu; kepada kita ditunjukkan kembali waktu penciptaan bumi ini sebagai asal-usul Sabat. Supaya dapat menghapus Allah dari pikiran manusia, Setan bertujuan menghancurkan peringatan yang besar ini. Jikalau manusia dapat dituntun untuk melupakan Khalik mereka, maka mereka tidak akan berusaha melawan kuasa kejahatan, dan Setanpun pasti akan menguasai mangsanya.” Alfa dan Omega 1, hl. 397, 398.


Melalui keterangan di atas ini berulangkali Tuhan, Allah semesta alam menekankan kepada kita manusia betapa pentingnya hari Sabat itu sebagai peringatan bahwa Ia adalah Khalik yang menciptakan langit dan bumi. Setan berusaha menghancurkan lembaga ini oleh sebab Ia telah terusir dari sorga, dan manusia yang setia kepada Allah termasuk menguduskan hari Sabat, tidak dapat dikalahkannya, juga tidak dapat dimenangkannya untuk berdiri di pihaknya. Allah akan memberkati dan menyucikan kita ketika kita memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan itu.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

31 Mar 2025

Mengapa Aku Menulis Tentang-Nya

 

 

Menulis tentang-Nya tidaklah mudah

Ini bukan tentang kemampuan

Dalam menulis sebagai seorang penulis

Bukan juga karena aku seorang penulis

 

Menulis tentang-Nya membutuhkan hati

Yang berserah dan mau

Diajar olehi-Nya yang memiliki segala hikmat

Karena aku tahu bahwa

Aku bukan orang yang berhikmat

 

Seperti Yesaya yang berkata

Celakalah aku karena aku seorang yang najis bibir

Aku bukanlah seorang yang suci

Aku tinggal di dunia yang penuh dengan dosa

 

Aku adalah orang paling berdosa

Dan aku menulis tentang Dia yang tidak pernah berdosa

Tentang Dia yang suci

Tentang kemuliaan-Nya yang ajaib

 

 

Bukan karena kehebatanku maka

Aku ingin menulis tentang-Nya

Bukan karena hikmat manusia

Maka aku menulis tentang-Nya

Semua ini karena Dia

 

Semua yang aku tulis

Datangnya dari dia yang

Memberikan semua kemampuan dalam diriku

Semua kasih yang telah

Diberikannya kepada diriku membuat

Aku ingin menulis tentang-Nya

 

Segala yang terjadi dalam hidup

Membuat aku ingin menulis tentang Dia

Dia adalah keajaiban dalam hidupku

 

Begitu ajaib yang dia lakukan

Sehingga aku ingin menulis tentang-Nya

Sebuah syair lagu berkata

 


Kalaupun laut penuh tinta

Dan langit menjadi kertas

Rumput-rumput jadi pena

Dan semua orang penulis

 

Menuliskan kasih Tuhan

Akan kering lautan

Langit tak dapat muatkan segenap kasih Tuhan

 

Syair lagu itu menyadarkanku

Sekalipun aku banyak menulis

Tentang kasihnya yang dahsyat

Jutaan kertas tak akan dapat memuatnya

Jika ditarik dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain

Tak akan cukup untuk muatkan cerita kasih-Nya kepada manusia

 

Sekalipun aku dapat menulis

Jutaan syair yang indah

Itu tak akan cukup

Melukiskan segenap kasih yang Ia berikan

 

Setiap penyair akan menuliskan

Apa yang ada di hatinya

Tentang siapa yang ada di hatimu

Tentang pelajaran kehidupan yang dirasakannya

Dan penyair adalah alatNya untuk menuliskan tentang kasihNya

 

Seorang penulis yang menceritakan

Kasih Tuhan untuk dunia

Yang telah jatuh karena dosa

Adalah seorang yang telah merasakan kasihnya

 

Aku adalah salah satu dari mereka

Aku telah merasakan keajaibannya yang luar biasa

Dia begitu luar biasa sehingga hatiku terpesona

Aku percaya suatu hari

Aku akan melihat keajaibanku muka dengan muka

 

Suatu saat nanti aku akan

Berada di tempat dia berada

Aku akan tinggal dengannya di tempat yang indah

Tempat di mana aku akan hidup dengannya selamanya


28 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA BELAS - HARI KETUJUH SABAT TUHAN

 


Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:14


Ayat di atas ini adalah ulangan hukum Allah tentang hari Sabat. Yang tidak boleh bekerja pada hari Sabat ialah “engkau (orang tua/ayah dan ibu) atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau lembumu atau keledaimu, atau hewanmu manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu.” Dalam Keluaran 20:8-11, tidak disebut nama hewan, tetapi dalam ayat kita di atas ini disebutkan dua nama hewan: lembu dan keledai, atau hewanmu manapun.


Dalam kehidupan bangsa Israel dahulu kala, lembu dan keledai adalah hewan yang sangat diperlukan. Lembu digunakan untuk mengerjakan ladang, dan keledai digunakan sebagai sarana pengangkutan. “Atau hewanmu yang manapun,” ini termasuk kuda dan unta, yang juga digunakan sebagai sarana angkutan, serta hewan-hewan yang lain, pada hari Sabat tidak boleh digunakan untuk bekerja. Jadi, lembu tidak boleh dipakai untuk membajak ladang atau kebun, keledai tidak boleh digunakan untuk mengangkut barang atau ditunggangi pada hari Sabat, begitu juga hewan-hewan manapun; mereka harus berhenti, beristirahat, pada hari Sabat.


“Allah merencanakan agar hari Sabat itu akan mengarahkan pikiran manusia untuk merenungkan hasil ciptaanNya. Alam berkata-kata kepada indera mereka, dan mengatakan adanya satu Allah yang hidup, yakni sang Khalik, sebagai pemerintah di atas segala-galanya. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mazmur 19:2, 3). Keindahan yang menutupi bumi ini adalah tanda kasih Allah. Kita dapat melihatnya pada bukit-bukit yang permai, pada pohon-pohon yang tinggi, pada kuncup-kuncup yang sedang mekar dan bunga-bunga yang indah. Semuanya menceritakan kepada kita tentang Allah. Hari Sabat, yang selalu menunjuk kepada Dia yang menjadikan segala sesuatu, mengajak manusia untuk membuka buku alam yang besar itu dan mempelajari hikmat, kuasa, dan kasih Khalik itu.” Alfa dan Omega, hl. 40,41.


Dan bukan saja manusia (orang tua, anak-anak, tamu di rumah, para pembantu di rumah) yang boleh menikmati berkat hari Sabat, melainkan juga hewan atau binatang yang kita pelihara. Mereka juga harus beristirahat karena telah bekerja selama enam hari dalam minggu itu. Di sini kita melihat betapa mulianya maksud Allah terhadap hari Sabat itu. Maksud Allah bagi manusia terhadap hari Sabat adalah supaya hari Sabat itu menjadi berkat, menjadi kesucian, dan menjadi kesukaan untuk manusia dan binatang-binatang. Mengapa? Karena Ia adalah Khalik semesta alam, Ia mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk ciptaanNya, dan Ia sangat rindu untuk mencurahkan berkatNya dengan selimpah-limpahnya. Semoga kita mau memelihara dan menguduskan hari Sabat dengan memuliakan Allah.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

22 Mar 2025

Langit Menangis

 Akhir-akhir ini hujan deras 

Turun tanpa henti 

Hujan yang sangat deras 

Turun di kota-kota dan desa-desa 


Apakah surga menangis?

Segenap penghuni langit menangis 

Dunia akan tiba pada kesudahannya 

Manusia telah sangat berdosa 


Kejahatan merajalela di bumi tercinta 

Indonesia makin melupakan Penciptanya 

Kepentingan politik, orang-orang yang 

Mencari uang dan memperkaya dirinya 


Pembangunan gedung-gedung dan 

Perumahan-perumahan juga pabrik-pabrik  dibangun 

Tanpa mempedulikan keindahan alam yang ada 

Dan bencana datang, banyak orang menderita 


Siapa yang salah?

Manusia menunjuk kepada Tuhan yang mengatur segala sesuatu 

Tapi mereka tidak sadar bahwa merekalah yang telah menjadi 

Perusak alam sehingga terjadi bencana yang terjadi 

21 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA BELAS - HARI-HARI RAYA (SABAT) ISRAEL

 



Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Imamat 23:4


Hari-hari raya itu adalah:


1. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Imamat 23:5-8


2. Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN. Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun. Imamat 23:10, 17, 21


3. Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN." Imamat 23:24, 25


4. TUHAN berfirman kepada Musa: "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu. Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:26-32


5. “Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat... dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus,... itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.


Mengenai hari-hari raya di atas ini, semuanya harus dilengkapi dengan mengadakan persembahan korban api-apian kepada Tuhan, karena itu semua melambangkan korban yang sesungguhnya, yaitu Tuhan Yesus, yang telah menggenapinya satu kali saja di kayu salib. Ya, inilah sabat bayang-bayang yang habis di kayu salib. Bukan hari Sabat, hari Ketujuh dalam minggu. “Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan,... belum termasuk hari-hari Sabat Tuhan...” Jadi, hari Sabat Tuhan, hari yang ketujuh dalam minggu tidak berakhir di kayu salib.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

19 Mar 2025

Kekecewaan ku

Hi guys 
Apa kabar kalian semua? Harapanku semua dalam keadaan baik-baik saja ya? 

Ada sesuatu yang aku mau share ke kalian semua, ya mungkin akan membuat kalian semua berkata, aku ini munafik. Hidupku belum benar aja udah mau ngajarin orang lain. 

Tapi percayalah aku juga dalam proses pembelajaran hidup. Tuhan mau kita menjadi alat agar Tuhan bisa menyelamatkan orang lain melalui kita. 

Tapi sepertinya keluarga besar Makaminan yang selama ini aku banggakan ternyata tidak senang dengan dengan yang aku lakukan sekarang. Aku minta maaf kepada seluruh keluarga besar Makaminan untuk itu, dan aku akan jelaskan apa yang aku pikirkan disini.

Jadi aku berpikir karena sudah sangat lama sekali aku ingin membagikan renungan pagi harian yang di buat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pikirku toh walaupun keluarga besar Makaninan ada yang Kristen, dan senang tau kesehatan jadi karena renungan pagi Tahun ini bukan tulisan EGW ya dan juga berhubungan dengan kesehatan. Jadi aku setiap pagi setiap kalo mau share renungan ke WAG Gerejaku maka aku akan terpikirkan akan tante-tante dan om-om aku yang ada di WAG Makaminan Family. Nah dari berapa minggu ini aku selain share renungan ke WAG Gerejaku aku juga akan share ke WAG Makaminan Family. Dan hari ini aku dapat message dari orang yang paling aku sayangi, dan cintai, aku sangat menghormati beliau, aku tahu om aku ini pernah menjadi seorang Advent di keluarga Makaminan. Dan sebenarnya aku rindu sekali om aku ini kembali kepada kebenaran Advent. Dan aku juga rindu yang lain juga mengetahui ajaran Advent selain makanan dan hari Sabat. Tapi akhirnya om aku ini yang bilang tidak usah lagi share renungan ke WAG Makaminan Family karena banyak juga orang muslim yang ada di WAG Makaminan Family. Itu alasannya katanya. Toleransi, apakah itu alasannya? Tapi kan ada juga tante-tante atau om-om yang sering share tentang kerohanian Kristen dan gak diperingatin kayak aku gitu. Lagian kayaknya renungan yang aku bagikan itu tidak menyenggol kepercayaan Islam malah itu nasehatin untuk hidup sehat. 

Ah.... Aku kan Advent.... Dan itu sebab utama kenapa aku dilarang untuk share renungan lagi. Baiklah kalau begitu. Aku hanya ingin semua keluarga besar Makaminan ada di surga saat Yesus datang menjemput umatNya. Jangan bilang suatu saat nanti, ketika saat itu tiba ada yang berkata: "Amel kita minta maaf, ternyata renungan pagi yang kamu bagikan itu benar. Dan kami menutup mata dan telinga kami akan kebenaran." Namun, saat itu sudah terlambat. Aku hanya ingin om-om dan tante-tante yang aku sayangi selamat. Tapi kalau memang ini jalan untuk kalian agar tidak selamat karena aku tahu itu bukan om aku saja, tapi dibalik semua itu adalah Iblis yang tidak akan membiarkan aku membagi firman kebenaran Tuhan.

Sekali lagi maaf aku sampaikan kepada keluarga besar Makaminan Family. Dan semoga tulisan yang aku bagikan setiap bisa menjadi berkat bagi semuanya. Semoga saat Tuhan Yesus datang semuanya ada dan bisa bertemu di surga. Karena ada Pdt dari gereja aku selalu berkata: "Kita harus ke Surga." Dan itulah yang aku pegang saat ini.

Okay guys.... Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya.🙏😇😊

14 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KESEBELAS - CARA MENGUDUSKAN SABAT

 



Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:3


Kita akan membahas hari-hari raya bangsa Israel yang disebut Sabat (perhentian) sebagaimana yang diperintahkan Tuhan kepada bangsa itu melalui Musa. Namun, sebelum hari-hari raya itu diucapkan oleh Tuhan, Ia mendahului dengan mengingatkan kembali tentang hari SabatNya yaitu hari ketujuh. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,” sebagaimana perintah pada hukum keempat dalam sepuluh hukum. Allah menyuruh supaya manusia bekerja selama enam hari, “tetapi pada hari yang ketujuh ada Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus,” sebagai lanjutan ayat di atas, di sini dinyatakan bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus.


Sampai sekarang banyak yang bertanya, “Mengapa harus pergi ke gereja pada hari Sabat?” Ketika para pelopor atau pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memulai pergerakan Advent, mereka belum mengenal hari Sabat, mereka belum tahu menguduskan hari Sabat. Lalu, ada seorang ibu dari Gereja Metodis memperkenalkan hari Sabat itu kepada kelompok Ny. White. Adalah Ibu Rachel Oak Preston, dari Gereja Metodis, yang kemudian dikukuhkan oleh Pendeta Wheeler, bahwa hari kudus Tuhan bukanlah hari Minggu melainkan hari Sabtu atau Sabat. Suami Ny. White yakni James White, lalu menyelidiki kebenaran hari Sabat. Salah seorang Bapak Advent, Joseph Bates pun mengadakan penyelidikan hari Sabat. Pada waktu itu rombongan Advent masih berbakti (pergi ke gereja) pada hari Minggu.


Seorang teknokrat di kalangan Advent pada waktu itu, Dr. J. N. Andrews, atas persetujuan diminta untuk mempelajari cara-cara pengudusan Sabat di dalam Alkitab, dan atas penyelidikannyalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerapkan pemeliharaan hari Sabat, dan dari sinilah kemudian Nama Masehi Advent Hari Ketujuh dilembagakan.


Bagaimanakah cara menguduskan Sabat? “Itu harus menjadi suatu Sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri.... Dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan Sabatmu” (Im. 23:32). Ayat ini sangat mudah dihafal Imamat 23:32, karena angkanya hanya dibalik saja, sedangkan buku Imamat gampang diingat apabila kita mengerti akan pekerjaan keimamatan.


Menurut ayat di atas, bahwa hari Sabat merupakan hari pertemuan kudus, itulah sebabnya kita pergi ke gereja untuk berbakti kepada Tuhan pada hari Sabat. Pertemuan orang-orang percaya pada hari Sabat adalah persekutuan umat Allah di bumi yang melambangkan pertemuan besar nanti dengan semua orang terbesar di dalam Kerajaan Sorga. Tuhan, melalui Roh Kudus telah menuntun para pendiri Gereja kita sehingga cara menguduskan hari Sabat telah dilembagakan. Maka kita membuka Sabat pada saat masuk matahari atau matahari terbenam pada hari Jumat. Sepanjang hari Sabat itu kita berbakti menguduskan hari itu, dan menutupnya pada hari Sabat sore ketika matahari terbenam. Jadi bukan dari tengah malam sampai tengah malam; atau dari pagi hari sampai pagi hari. Beginilah kita harus memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

13 Mar 2025

Definisi "Rumah Sakit" menurut Paus Fransiskus


Hi all Readers... 

Pagi ini aku membaca artikel yang dikirimkan tante saya di WAG keluarga. Ya aku adalah seorang Adven dan kalau melihat tulisan artikel yang aku bagikan saat ini, sepertinya agak sedikit aneh. Tapi, menurut aku ini pantas untuk dibagikan. Karena ini tidak bertentangan dengan ajaran Adven dan untuk teman-teman yang Adven silahkan kritik kalau aku salah. Mohon baca dn mengerti apa yang tertulis di artikel di bawah ini.



Paus Fransiskus kini sedang sakit berat. Di ICU. Karena radang paru. Dalam keadaan inilah dia menyempatkan diri menulis pesan indah ini...

"Dinding rumah sakit telah mendengar lebih banyak doa yang tulus dibandingkan dinding gereja atau mesjid...

Dinding ini telah menyaksikan lebih banyak ciuman yang jujur dibandingkan bandara...

Di rumah sakit, kita melihat seorang pembenci LGBT diselamatkan oleh dokter gay.
Seorang dokter yang berada menyelamatkan nyawa seorang pengemis...

Di unit perawatan intensif, seorang Yahudi merawat seorang rasis yang membencinya...
Seorang polisi dan seorang tahanan berbaring di ruangan yang sama, menerima perawatan yang sama...

Seorang pasien kaya menunggu transplantasi hati, bersiap menerima organ dari seorang donor miskin...

Di saat-saat seperti inilah, ketika rumah sakit menyentuh luka manusia, dunia yang berbeda bertemu dalam rancangan ilahi.
Dan dalam pertemuan takdir ini, kita menyadari bahwa kalau sendirian, kita bukanlah apa-apa.

Kebenaran sejati manusia, sering kali, hanya terungkap di saat rasa sakit atau ancaman kehilangan seseorang yang tak terhindarkan

Rumah sakit adalah tempat di mana manusia menanggalkan topengnya, menampakkan dirinya apa adanya, dalam esensi paling murninya.

Hidup ini akan berlalu dengan cepat, jadi jangan sia-siakan dengan bertengkar dengan orang lain.
Jangan terlalu banyak mengritik tubuhmu sendiri.

Jangan terlalu sering mengeluh.
Jangan kurang tidur hanya karena tagihan.
Pastikan untuk memeluk orang-orang yang kau cintai.

Jangan terlalu khawatir agar rumah tetap bersih sempurna.
Harta benda harus diperoleh oleh setiap individu—jangan habiskan hidup hanya untuk mengumpulkan warisan.

Kamu menunggu terlalu lama: Natal, Lebaran nanti, hari Jumat depan, tahun depan, saat uang cukup, saat cinta tiba, saat segalanya sempurna...

Dengar, kesempurnaan itu tidak ada.
Manusia tidak diciptakan untuk mencapainya, karena kita memang tidak dibuat untuk merasa sepenuhnya utuh di sini.
Di dunia ini, kita hanya diberi kesempatan untuk belajar.

Jadi, manfaatkanlah ujian hidup ini—dan lakukanlah sekarang.

Hormati dirimu, hormati orang lain. Jalani jalanmu sendiri, dan lepaskan jalan yang dipilih orang lain untukmu.

Hormati: jangan berkomentar, jangan menghakimi, jangan mencampuri.

Cintailah lebih banyak, maafkan lebih banyak, peluk lebih banyak, hiduplah lebih dalam!

Dan serahkan sisanya pada Sang Pencipta."

8 Mar 2025

Selamat Hari Sabat

Satu hari yang indah 
Satu hari yang penuh berkat
Satu hari yang mengingatkan penciptaan 
Suatu hari yang penuh kasih 

Semua manusia seharusnya bersukacita pada hari ini
Seharusnya berkat melimpah pada hari ini 
Karena Tuhan ada ditengah manusia pada hari ini 
Karena hari ini adalah hari Kudus Tuhan 

Dialah yang memberikan hari Sabat kepada manusia 
Dialah yang memberkati dan menguduskan hari Sabat 
Dialah yang memiliki hari Sabat 
Dialah Tuhan atas hari Sabat 

Jika engkau berkata bahwa 
Engkau mengasihi Tuhan tapi 
Tidak menguduskan hari Sabat 
Kamu sama dengan seorang pendusta 

Engkau berkata hari apa saja 
Bisa jadi hari Sabat tapi hanya 
Ada satu hari Sabat
Hari ketujuh dalam satu minggu 

Terjemahkan lah hari-hari 
Dalam satu minggu dalam 
Berbagai bahasa dan kau
Akan temukan Sabat disana

Dan engkau akan memilih untuk 
Beribadah kepada Tuhan pada hari ini 
Karena manusia telah merubah 
Hari pertama sebagai hari Sabat 

Namun, Tuhan tidak pernah merubah hariNya
Dan firman-Nya tidak pernah berubah 
Baik itu sekarang maupun sampai selamanya 

Jadi pilihlah sekarang kawan 
Hari apa engkau akan berbakti kepada Tuhan 
Pilihlah hari Sabat yang benar 
Pilihlah hari Sabat dimana 
Tuhan Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat itu 

Semoga engkau dapat menikmati hari Tuhan ini 

Selamat hari Sabat 🥰🙏😇

7 Mar 2025

Selamat Datang Hari Yang Suci

Matahari sudah terbenam di ufuk barat daya 
Pada hari keenam di dalam seminggu 
Umat Tuhan berbakti, bernyanyi bersama keluarga
Kemuliaan Tuhan terasa di sore hari itu 
Setiap Jum'at sore, hingga Sabtu sore adalah kebahagiaan bagi umat Tuhan.
Rasanya indah sekali jika menikmati hari Sabat 
Sabat tidak ditentukan oleh manusia 
Tuhan yang menentukan hari Sabat 
Dan firman-Nya bersabda: Kejadian 2:2-3
 
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

, Hari Sabat sudah ada sejak awal dunia diciptakan,
Dan sebelum manusia jatuh kedalam dosa. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Ia berfirman dalam sabdaNya: Keluaran 20:8-11
 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 

Tuhan mengingatkan kembali kepada manusia bahwa Dia sudah menjadikan hari Sabat untuk membuat mereka mengingat Dia. Dan Tuhan bersabda lagi: Yesaya 56:2, 4
Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat. 
Sebab beginilah firman TUHAN: "Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 

Yesaya 58:13-14
13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, 
14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya. 

Yesaya 66:23 Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN. 

Yehezkiel 20:12-13
Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.  
Tetapi kaum Israel memberontak terhadap Aku di padang gurun; mereka tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan mereka menolak peraturan-peraturan-Ku, yang, kalau manusia melakukannya, ia akan hidup. Mereka juga melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku dengan sangat. Maka Aku bermaksud hendak mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka di padang gurun hendak membinasakan mereka.

Yehezkiel 20:20 kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu. 

Dan Tuhan Yesus juga berkata: Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Markus 2:27, 28 "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,Markus  jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Hari Sabat adalah harinya, hari milik Tuhan yang spesial. Hari kesukaan, hari untuk memusatkan pikiran dan hati kepada Sang Pencipta. Kita bisa bergaul bersama umat Tuhan dalam kasih. Kita bisa merasakan kasih yang tulus dari mereka yang mengasihi Tuhan dengan sesungguhnya.

Janganlah meninggalkan hari Sabat, karena itu adalah tanda kasih Tuhan untukmu, dan kasih Tuhan akan sangat terasa ketika kita menguduskan Sabat. Kau akan merasakan berkat yang tidak pernah kau rasakan di hari-hari lain. Sabat adalah hari suci yang disucikan Tuhan pada hari-hari penciptaan, hari itu tetap sama hari ini dan sampai selamanya. Ketika kita berada di surga pun kita akan tetap menyucikan Sabat.

Renungan Buka Sabat - SABAT KESEPULUH - HUKUM HARI SABAT

 


Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:12-14


“Hari Sabat tidak ditampilkan sebagai satu lembaga yang baru tetapi sebagai sesuatu yang telah dimulaikan waktu penciptaan bumi ini. Itu harus diingat dan dipelihara sebagai satu peringatan dari pekerjaan Khalik. Dengan menunjuk kepada Allah sebagai pencipta langit dan bumi, Sabat membedakan Allah yang besar dari ilah-ilah yang palsu. Semua orang yang memelihara hari yang ketujuh menyatakan oleh perbuatan ini bahwa mereka adalah penyembah-penyembah Tuhan. Dengan demikian, Sabat merupakan tanda kesetiaan manusia kepada Allah selama di dunia ini masih ada seseorang yang melayani Dia. Hukum yang keempat adalah satu-satunya dari antara sepuluh hukum itu, di mana di dalamnya didapati baik nama dan juga gelar Pemberi Hukum itu. Itu adalah satu-satunya yang menunjukkan oleh kuasa siapa hukum itu telah diberikan. Dengan demikian itu mengandung meterai Allah, yang dicantumkan dalam hukumNya sebagai bukti bahwa hukum itu otentik dan mempunyai kuasa yang mengikat.


“Allah telah memberikan kepada manusia enam hari untuk bekerja dan Ia menuntut agar pekerjaan mereka itu dilakukan dalam enam hari kerja itu. Perbuatan-perbuatan yang bersifat menuntun dan berkemurahan diizinkan pada hari Sabat, orang sakit yang menderita harus dirawat; tetapi pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu harus dihindarkan sama sekali. ‘Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat, dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan” dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia,” apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu.” Larangan ini tidak berhenti sampai di sini. ‘Atau berkata omong kosong,’ kata nabi itu. Mereka yang memperbincangkan soal-soal urusan dagang atau mengadakan rencana-rencana pada hari Sabat dianggap oleh Allah seakan-akan telah mengadakan dengan sebenarnya transaksi dari pada urusan itu.


“Untuk menguduskan hari Sabat, kita jangan membiarkan pikiran kita sekalipun untuk memikir-mikirkan tentang perkara-perkara yang bersifat duniawi. Dan hukum ini mencakup semua orang yang ada di dalam rumah kita. Semua anggota keluarga dalam rumah harus mengesampingkan urusan duniawi mereka selama jam-jam yang suci itu. Semua harus bersatu untuk menghormati Allah oleh pelayanan yang sukarela pada hariNya yang suci itu.” Alfa dan Omega 1, hl. 359, 360.


Dalam keterangan di atas telah disinggung tentang kegiatan sosial yang boleh diadakan atau dilakukan pada hari Sabat. Namun, pekerjaan sebagai profesi kita harus dihentikan sama sekali. Mengenai pekerjaan atau kegiatan yang boleh diadakan pada hari Sabat akan kita uraikan pada bagian lain dalam buku Renungan Bukan Sabat ini.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

Bukit Kehancuran

Halo Readers yang aku sayangi! 

Apa kabar kalian semua? Aku harap kalian semua sehat dan bahagia selalu ya. Hari ini aku baca renungan harian di aplikasi Alkitab aku judul hari ini adalah "Bukit Kehancuran" aku suka banget renungan hari ini.


 Juga renungan pagi yang di buat oleh konfrens Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, itu bagus banget setiap harinya. Jadi buat teman-teman yang Advent, jangan lupa untuk renungan pagi ya sebelum melakukan aktivitas sehari-hari.


 Tapi yang aku mau share di sini adalah renungan yang aku baca di aplikasi Alkitab yang aku pake ya guys.


Berikut ini isi renungannya:


 Pada Perjanjian Lama, Bukit Zaitun yang terletak di sisi timur Yerusalem, dianggap sebagai tempat di mana banyak peristiwa sedih terjadi. Daud melarikan diri dari kejaran anaknya, Absalom. Sambil menangis, menyelubungi kepala, dan tidak berkasut, Daud mendaki sampai ke puncaknya (2 Samuel 15:30). Raja Salomo mendirikan altar, tempat pemujaan bagi Kamos dan Molokh—ilah-ilah yang disembah oleh orang Moab dan Amon (1 Raja-raja 11:7). Bukit Zaitun juga lantas dijuluki Bukit Kehancuran ketika Raja Yosia menajiskan tempat-tempat pemujaan yang ada di sebelah timur Yerusalem (2 Raja-raja 23:13). Bukit ini adalah pengingat akan apa yang terjadi ketika umat Tuhan melakukan kejahatan di mata-Nya dan menolak untuk bertobat.


Berhadapan dengan Bukit Zaitun, terdapat bangunan Bait Allah. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 957 SM, tepatnya pada zaman Raja Salomo, Bait Allah pertama berhasil didirikan. Kehadiran Bait Allah menjadi identitas yang begitu dibanggakan, sehingga kehancurannya ikut pula melambangkan kehancuran Israel. Pada tahun 586, Babel menghancurkan Bait Allah. Bangsa Israel pun masuk ke dalam masa pembuangan kedua ke Babilonia. Pada zaman nabi Ezra, pembangunan kembali Bait Allah dilakukan ketika orang-orang Israel pulang kembali ke tanah perjanjian setelah runtuhnya Babel. Namun, lagi dan lagi, Bait Allah itu hancur. Pada tahun 70 M pasukan Romawi merobohkannya, seperti apa yang Yesus nubuatkan.


Seperti telah diceritakan sebelumnya bahwa Bait Allah lebih dari sekadar bangunan bagi orang Israel, para murid Yesus pun sangat terkesan dengan keindahan arsitekturnya ketika mereka duduk bersama Yesus di Bukit Zaitun. Salah seorang murid berkata, “Guru, lihatlah betapa besarnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!” (ayat 1). Namun, Yesus menunjukkan sikap berbeda. Saat Dia memandang bait itu, Yesus memberitahu para murid bahwa Bait Allah akan diruntuhkan (ayat 2). Perbedaan sikap yang kontras ini membuat para murid heran. Pada ayat ke-empat, mereka bertanya kapan nubuatan itu akan digenapi?


Yesus tidak menjawab dengan angka spesifik, melainkan dengan memberi peringatan. Pada ayat 5, Yesus mengatakan “waspadalah”, dan “hati-hatilah” pada ayat 9. Dua kata kerja ini dipilih Yesus untuk menekankan betapa Dia ingin agar mereka bersiap akan kehancuran yang dinubuatkan dan juga berjaga-jaga untuk kedatangan-Nya yang kedua. Yesus tidak ingin para murid lengah dan tersesat.


Peringatan yang Yesus katakan kepada murid adalah peringatan yang juga disampaikan pada kita hari ini. Saat kita berdiri di atas “Bukit Zaitun” versi kita sendiri dan memandang keindahan lahiriah yang melekat pada kita, kita mungkin tergoda untuk berpikir bahwa tidak ada yang salah atau perlu diperbaiki dari diri kita. Namun, jika kita jujur dan menelaah jauh ke dalam hati kita, apakah yang akan kita temukan? Apakah kita seperti orang-orang di Alkitab yang menolak untuk berbalik dari dosa-dosanya? Atau, apakah kita siap sedia dan berjaga-jaga setiap waktu untuk menyambut kedatangan Kristus yang kedua?


Kiranya kita selalu menguji diri kita dan hidup dalam terang kedatangan-Nya, sehingga kita tidak lengah dan berpuas diri.


Refleksi:


1. Adakah “Bukit Kehancuran” dalam hidup kita pribadi dan gereja kita hari ini? Jika ada, apa yang akan kamu lakukan untuk menyingkirkan “Bukit Kehancuran” itu?


2. Pesan utama dari Markus 13 adalah agar kita “waspada” dan “hati-hati”. Bagaimana kamu bisa waspada, saat kamu menanti kedatangan Kristus yang kedua? Apa yang perlu kamu ubah, dan apa yang mungkin bisa kamu lakukan secara berbeda, saat kamu hidup dalam terang kedatangan-Nya?


Doa:


Allah Mahakuasa, tolonglah kami untuk waspada dan hati-hati, saat kami menanti kedatangan Kristus, Anak-Mu dan Juruselamat kami. Kiranya kami tidak tertidur dalam dosa, melainkan sekiranya kami Engkau dapati tetap setia melayani-Mu, dalam sukacita dan pengharapan. Dalam nama Kristus, amin.


Ada Amin? 

Kiranya kita boleh menyingkirkan "bukit kehancuran" yang ada pada kita sehingga kita boleh menyediakan diri kita untuk menyambut hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali yang tidak lama lagi. Ingat! Kita sudah berada di ujung akhir dunia ini. Mari kita menyadari segala dosa kita, ampuni orang-orang yang telah menyakiti kita, jangan menyimpan dendam satu sama lain. 


Kiranya Tuhan memberkati kita sepanjang hari ini bahkan sepanjang hidup kita. Amin.

28 Feb 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KESEMBILAN - MUJIZAT MANNA PADA HARI SABAT-3

 


Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya. Keluaran 16:26, 27


“Setiap minggu selama dalam perjalanan mereka di padang belantara, orang Israel menyaksikan mujizat rangkap tiga, yang dimaksudkan untuk mengesankan pikiran mereka akan sucinya Sabat itu; manna dalam jumlah dua kali lipat diturunkan pada hari keenam, tidak ada manna pada hari yang ketujuh, dan persediaan yang diperlukan untuk Sabat terpelihara dan tetap mulus dan bersih, sedangkan jikalau dibiarkan tersisa pada hari-hari yang lain, manna itu tidak baik lagi untuk dimakan.


“Di dalam keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pemberian manna itu kita mempunyai bukti yang menentukan bahwa Sabat bukan ditetapkan, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, pada waktu hukum itu diberikan di gunung Sinai. Sebelum orang-orang Israel tiba di Sinai mereka telah mengerti bahwa Sabat merupakan sesuatu yang dituntut dari mereka. Dengan diperintahkannya untuk mengumpulkan manna dua kali lebih banyak setiap hari Jumat sebagai hari persediaan untuk Sabat, di mana tidak akan ada manna yang jatuh, sifat yang suci dari hari perhentian itu tetap diingatkan kepada mereka. Dan bilamana beberapa dari antara orang banyak itu keluar pada hari Sabat untuk mengumpulkan manna, Tuhan bertanya, “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahKu dan hukumKu?”—Alfa dan Omega 1, hl. 345, 346.


Setelah pertanyaan di atas ini yang berupa tantangan dari Allah, Musa melanjutkan, “Perhatikanlah, Tuhan telah memberikan Sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu. Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.” Keluaran 16:29,30.


Berkaitan dengan pengudusan hari Sabat, Allah memberikan jaminan ekonomi kepada umatNya. Roh Nubuat menjelaskan, “Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.” Selama empat puluh tahun mereka telah diingatkan tiap-tiap hari oleh persediaan yang ajaib ini, akan kasih dan penjagaan Allah yang tidak pernah gagal. Dengan kata-kata pemazmur, Allah telah memberikan kepada mereka, “gandum dari langit. Setiap orang telah makan roti malaikat” (Mazmur 78:24,25)—makanan yang disediakan bagi mereka oleh malaikat-malaikat. Dicukupkan oleh “gandum dari langit” setiap hari mereka diajar bahwa dengan memiliki janji Allah, mereka terpelihara dari kekurangan sama halnya seperti mereka itu seolah-olah dikelilingi oleh ladang-ladang gandum di tanah yang subur di negeri Kanaan.”—Alfa dan Omega 1, hl. 346.


Pelajaran pendidikan kepada bangsa Israel badani dahulu kala, juga merupakan pelajaran pendidikan bagi kita bangsa Israel rohani. Kepada bangsa Israel badani diperintahkan untuk menguduskan hari Sabat, dan untuk itu mereka dijamin, dijaga dan dipelihara, dengan ekonomi yang baik oleh Allah. Berkat, jaminan, penjagaan, dan pemeliharaan yang sama dari Allah, juga menjadi bagian kita orang-orang Israel rohani.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

21 Feb 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDELAPAN - MUJIZAT MANNA PADA HARI SABAT-2

 


Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." Keluaran 16:25, 26


Keterangan Roh Nubuat, dalam Alfa dan Omega 1, hl. 344, 345 adalah sebagai berikut:


“Mereka diperintahkan untuk mengumpulkan tiap-tiap hari satu gomer satu orang; dan mereka tidak boleh menyimpannya sampai hari esok. Beberapa dari antara mereka mencoba menyimpannya sampai keesokan paginya tetapi mereka dapati itu tidak baik untuk dimakan. Persediaan untuk satu hari harus dikumpulkan waktu pagi; karena semua yang tersisa di tanah akan meleleh oleh sinar matahari.


“Di dalam mengumpulkan manna itu didapati bahwa orang yang telah mengumpulkan lebih banyak dan yang lain lebih sedikit dari pada jumlah yang telah ditentukan; tetapi ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.’ Keterangan dari ayat ini dan juga pelajaran praktis dari padanya, diberikan oleh Rasul Paulus di dalam suratnya yang kedua kepada orang-orang di Korintus. Ia berkata, “Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi keseimbangan. Seperti ada tertulis: Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.” (2 Korintus 8:13- 15).


Pada hari yang keenam orang banyak mengumpulkan dua gomer untuk masing-masing mereka. Pemimpin-pemimpin mereka dengan segera pergi mendapatkan Musa dan mengadukan kepada Musa apa yang telah dilakukan. Jawabnya adalah, “Inilah yang dimaksudkan Tuhan: Besok adalah hari perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi Tuhan, maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.” Mereka telah melakukan demikian dan mereka dapati bahwa manna itu tidak berubah. Selanjutnya kata Musa: Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah Sabat untuk Tuhan, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada Sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu.”


Tuhan menuntun agar hariNya yang suci itu dipelihara sama kudusnya seperti pada zaman Israel dahulu. Perintah yang diberikan kepada orang Israel itu harus dianggap oleh semua orang Kristen sebagai satu perintah dari Allah kepada mereka. Hari sebelum Sabat harus menjadi sebagai satu hari persediaan, agar segala sesuatu dapat dipersiapkan untuk jam-jam yang suci itu. Bagaimanapun juga janganlah urusan kita sampai mengambil waktu yang suci itu... Pekerjaan yang dibiarkan sampai kepada permulaan Sabat harus tetap dibiarkan sampai Sabat berlaku. Cara seperti ini akan dapat menolong ingatan dari pada yang lalai itu, dan menjadikan mereka lebih berhati-hati untuk melaksanakan tugas mereka dalam enam hari bekerja itu.”


Semoga dengan keterangan Roh Nubuat ini, kita yang sudah lama menjadi Advent maupun yang baru menjadi Advent akan lebih mengerti dan dikuatkan untuk menguduskan hari suci Allah yaitu hari Sabat yang diberikan Allah kepada manusia sejak di Taman Eden.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

14 Feb 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETUJUH - MUJIZAT PADA HARI SABAT-1

 


Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." Keluaran 16:23


Untuk melestarikan pemeliharaan hari Sabat, Allah membuat mujizat dengan menurunkan manna dari langit. Ia memerintahkan pada Musa supaya menyampaikan kepada bangsa Israel bagaimana aturan main dengan manna itu. Bahwa manna itu akan turun setiap hari dan pagi-pagi mereka harus memungutnya; tetapi pada hari ketujuh adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi Tuhan; manna itu tidak akan turun. Jadi pada hari keenam mereka harus memungut dua kali lipat banyaknya.


“Beginilah perintah Tuhan: Pungutlah itu tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa. Demikianlah diperbuat orang Israel, mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit. Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.” Keluaran 16:16-18.


Jadi Allah memerintahkan supaya setiap jiwa memungut sebanyak satu gomer (satu gomer kurang lebih tiga setengah liter), untuk ia makan sepanjang hari itu. Namun, ada kalanya bangsa itu tidak memperhatikan perintah Tuhan, karena ada yang memungut banyak-banyak, dan sebaliknya ada yang memungut hanya sedikit. Apa yang terjadi? Ketika mereka mengukurnya, ternyata yang memungut banyak tidak berkelebihan, dan yang memungut sedikit, tidak kekurangan. Artinya kalau anggota keluarga terdiri atas lima orang tetapi memungut delapan gomer, setelah ditakar di perkemahan, ternyata yang ada tepat cuma lima gomer; sebaliknya, keluarga yang terdiri atas enam orang tetapi hanya memungut empat gomer, setelah ditakar ada enam gomer. Allah terus memimpin bangsa itu dengan mujizat.


Sesuai dengan perintah Tuhan, “Musa berkata kepada mereka, “Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi.” Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk.” Melihat hal itu musa menjadi marah kepada mereka. Keluaran 16:19, 20. Di sini marah oleh sebab dari antara bangsa itu ada yang tidak menuruti perintah Tuhan, sedangkan mereka tidak usah bekerja keras dalam perjalanan itu, tinggal memungut makanan itu setiap pagi. Telah diperintahkan supaya yang dipungut hari itu harus dimakan sampai habis hari itu; karena apabila ada yang tersisa, itu akan menjadi berulat dan berbau busuk. Dengan kata lain yang sisa itu, yang tidak dihabiskan itu, tidak lagi dapat dimakan.


Dalam menerapkan peraturan itu Tuhan Allah hendak menuntun bangsa itu bagaimana menguduskan hari Sabat yang tidak pernah lagi mereka kuduskan selama berada di Mesir, karena mereka berada di bawah penindasan Raja firaun yang tidak mengenal Yusuf, di Mesir di bawah Firaun yang bengis, mereka menjadi bangsa budak yang harus bekerja keras, sebagai hamba-hamba orang Mesir, yang dengan demikian tidak ada lagi kesempatan untuk memelihara dan menguduskan hari Sabat.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

7 Feb 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEENAM - HARI SABAT DAN BANGSA ISRAEL

 


Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari." Keluaran 16:4, 5


Ketika bangsa Israel yang dipimpin oleh Musa dan Harun keluar dari Mesir, mereka telah lama tidak menguduskan Sabat. Di bawah perbudakan bangsa Mesir, mereka harus bekerja setiap hari sepanjang minggu. Dengan demikian tidak ada waktu bagi mereka untuk memelihara hukum Allah. Itulah sebabNya Allah harus membawa mereka keluar dari negeri perhambaan. Keberadaan mereka selaku satu bangsa adalah kegenapan janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Namun dalam perjalanan mereka menuju tanah Perjanjian tidak semudah yang mereka bayangkan. Mereka memang merindukan tanah yang indah dan permai, tanah yang penuh dengan susu dan air madu. Tetapi ternyata baru beberapa hari dalam perjalanan mereka mulai bersungut-sungut pada Musa dan Harun akan hal makanan. Dan Tuhan, Allah yang di sorga mendengar dan melihat persungutan mereka.


“Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Dan berkata kepada mereka: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” Keluaran 16:2,3. Atas persungutan bangsa itu, Tuhan mempunyai dua maksud. (1) Ia ingin menyatakan kepada bangsa itu akan kuasaNya yang sanggup memelihara mereka. (2) Ia ingin mendidik mereka untuk menghormatiNya pada hari Sabat. Maka atas keinginan mereka akan makanan di Mesir, Allah menurunkan roti dari sorga yang kemudian disebut “manna.” Selanjutnya Ia hendak mendidik mereka untuk menjadi bangsa pilihan yang akan mewarisi tanah Perjanjian.


Pendidikan terhadap bangsa itu antara lain adalah menegakkan kembali lembaga hari perhentian, yaitu hari Sabat. Dengan membuat mujizat melalui menurunkan manna dari langit Allah ingin menunjukkan pada bangsa itu tentang kekudusan hari Sabat. “Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi... Musa berkata kepada mereka: “Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu menjadi makananmu.... pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya.... Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya.


Mengapa? Oleh sebab pada hari ketujuh (hari sabat) roti itu tidak akan turun. Mereka tidak boleh bekerja memungut manna pada hari Sabat. Mereka harus berhenti dan menguduskan hari Sabat itu. Kita akan mempelajari mujizat tentang manna (roti sorga) itu Sabat depan. Bagaimana Allah mendidik bangsa Israel untuk menguduskan hari Sabat, karena mereka adalah bangsa pilihan Allah.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

31 Jan 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KELIMA - SABAT, PERINGATAN PENCIPTAAN

 


Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Kejadian 2:1. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1:31. Pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Ayub 38:7.


“Allah yang agung itu telah menjadikan bumi ini; Ia telah menjadikan bumi ini seluruhnya dengan jubah keindahan dan memenuhinya dengan benda-benda yang berguna bagi manusia; Ia telah menciptakan segala keajaiban-keajaiban di darat dan di laut. Dalam enam hari pekerjaan untuk menciptakan itu telah dilaksanakan. “Berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah di buat-Nya itu.” Allah memandang akan hasil perbuatan tangan-Nya dengan puas. Segala sesuatunya sempurna, layak disebut ciptaan Ilahi, dan Ia pun berhenti, bukan seperti seorang manusia yang merasa lelah, melainkan karena senang dengan segala hasil dari pada hikmat, kebajikan serta pernyataan kemuliaan-Nya.


“Setelah berhenti pada hari yang ketujuh, Allah menyucikannya atau mengasingkannya sebagai suatu hari perhentian bagi manusia. Untuk mengikuti teladan Khaliknya, manusia harus berhenti pada hari yang suci ini, sehingga bilamana ia memandang ke langit dan bumi ia dapat mengingat kembali akan pekerjaan penciptaan yang besar itu; dan bila ia melihat bukti dari hikmat dan kebajikan Tuhan, hatinya akan dipenuhi oleh cinta dan hormat akan Khaliknya.


“Di Eden, Allah telah menetapkan satu peringatan akan pekerjaan penciptaan yang telah dilakukanNya itu, dengan memberkati hari yang ketujuh. Hari Sabat telah diberikan kepada Adam, bapa dan wakil seluruh umat manusia. Pemeliharaan hari Sabat haruslah merupakan satu pengakuan yang disertai rasa terima kasih dari semua orang yang akan mendiami bumi ini bahwa Allah adalah Khalik mereka dan Raja mereka yang sebenarnya; bahwa mereka adalah ciptaan tanganNya dan berada di bawah kekuasaanNya. Dengan demikian lembaga ini seluruhnya bersifat memperingati dan diberikan untuk seluruh umat manusia. Hari Sabat bukan merupakan suatu bayang-bayang dan terbatas kepada segolongan orang yang tertentu saja.


“Allah melihat bahwa hari Sabat perlu untuk manusia sekalipun di Firdaus, Ia perlu untuk mengesampingkan kepentingan serta urusan-urusan peribadinya satu hari dalam satu minggu agar ia dapat merenung-renungkan dengan lebih dalam akan pekerjaan Allah serta kebajikan kuasa-Nya. Ia memerlukan satu hari Sabat untuk lebih mengingatkannya akan Allah dan membangkitkan rasa syukur oleh segala sesuatu yang dinikmati dan dimiliki itu berasal dari tangan Khalik yang pemurah.”


Semua uraian di atas ini merupakan tulisan Roh Nubuat yang dikutip dari buku Alfa dan Omega 1, hl. 39, 40; di mana apa yang kita uraikan lebih dahulu tentang hari Sabat tidaklah berbeda dengan ulasan dari sumber utama kita, yaitu tulisan Roh Nubuat, sebagai salah satu ciri khas suatu umat di zaman akhir ini, umat yang menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali. Semoga kita akan bersabat dengan Dia dan segala umat tebusan di dalam sorga yang mulia itu.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

30 Jan 2025

21 Tahun Tanpannya

Ketika subuh itu, aku terjaga dari tidurku karena langkah mama yang sedang sibuk mondar-mandir mengatur baju untuk ditaruh di koper. Aku yang melihatnya tergesa-gesa mengambil baju dari lemari membuatku bingung. Aku yang masih setengah sadar bertanya, "Mama mau ke mana?" Melihat mata sembab mama membuat aku bertambah bingung. 

Dengan tenang mama duduk di samping tempat tidur ku dan berkata: "jangan kaget ya Mel?" Dan aku menjawab "iya kenapa ma?" Dengan hati-hati mama berkata, "Daddy, Daddy.... Daddy udah meninggal." Hatiku hancur sehancur hancurnya ketika mendengar apa yang baru saja mama katakan.

Memang, Daddy sudah tidak tinggal bersama kami lagi. Dan dia tinggal di rumah kami di dekat Unklab Airmadidi, Sulawesi Utara. Tapi setiap tahun pasti Daddy akan datang menjenguk anak-anaknya. Dan saat itu aku masih berharap bisa berkumpul lagi dengan Daddy. Tapi setelah aku mendengar apa yang mama katakan kepadaku, rasanya seperti harapanku itu hilang. Aku tidak mungkin bertemu Daddy lagi.

Aku mungkin pernah membencinya karena dia meninggalkan keluarganya. Tapi rasa cintaku padanya lebih besar dari pada rasa benci ku. Dia tetap ayah kandungku sendiri terlepas dari semua yang terjadi. Daddy adalah idolaku dari aku kecil. 

Kini, 21 Tahun tanpannya. Aku masih merindukannya. Wajahnya masih tertanam dalam benakku. Rasanya tidak sabar menunggu waktu itu, waktu di mana aku akan bertemu dengan Daddy lagi. Semoga aku bisa bertemu Daddy lagi di surga yang mulia. Dan mungkin itu adalah kerinduan semua orang yang pernah merasakan kehilangan orang yang mereka kasihi.

Yah jadi curhat lagi nih guys. Tapi semoga cerita kali ini bisa menjadi kekuatan bagi kita semua. Doakan aku supaya tetap kuat dan selalu bersyukur dalam segala hal. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya.... Bye 🥰

28 Jan 2025

Curhat Diawal Tahun

Dear all Readers...


Hi guys, apa kabar kalian semua? 
It's been a long time since I've written my last post. Kayaknya akhir tahun ya aku ngepost di blogger. Tapi setidaknya setiap minggu kalau ada renungan buka Sabat pasti aku post. Jadi blog aku gak sepi ya...

Ya, Aku cuma mau curhat aja sih sama kalian semua. Aku lagi sensitif banget akhir-akhir ini. Gak tau kenapa? Suka sering nangis kalau di kerasin sedikit. Kayak hatinya aku sakit banget gitu guys. Rasanya kayak capek hidup. Lebih baik aku gak ada di dunia ini. Aku selalu nyusahin orang lain. Kan kalau aku gak ada semua orang yang terdekat gak perlu susah. Gak perlu capek mikirin aku. 
Apalagi mama gak perlu capek-capek kerja buat biayain aku yang gak jelas kerjanya apa. Jualan buku ya cuma sedikit yang laku , coba jadi reseller gak ada yang mau beli. 

Capek guys jadi aku. 

Kalau ada yang bilang hidup aku enak, aku bilang disini ya? gak enak sama sekali guys! Asal kalian tau aja. Mungkin orang lain capek kerja, bergerak sana sini. Tapi untuk orang seperti aku, capek mikir guys. 

Cari cara supaya aku bisa gak bikin susah mama, gimana supaya mama gak perlu kerja keras buat aku. Tapi adanya orang salah paham. Mungkin aku kena depresi kali ya... Coba comment ya guys buat kalian yang membaca blog ini. Supaya blog aku jadi ramai dan aku bisa dapat penghasilan dari sini. 

Mungkin cuma dengan menulis aku bisa dapat penghasilan. Ya karena memang cuma ini yang aku bisa. Aku gak mungkin kerja seperti orang normal pada umumnya. Ya itu juga yang aku doakan setiap hari. Semoga tulisan yang aku tulis bisa menjadi berkat bagi orang yang membaca dan bisa menjadi berkat juga buat aku. Doakan aku terus ya guys. Semoga aku makin rajin nulis sehingga cita-citaku untuk menjadi penulis bisa terjadi. Penulis bukan hanya untuk orang-orang yang ada di dunia tapi juga untuk Tuhan Yesus. 

Terima kasih sudah berkunjung ke blog aku dan baca tulisan-tulisanku maupun tulisan-tulisan dari gereja aku yang aku post disini. Tuhan memberkati kalian semua.

24 Jan 2025

Renungan Buka Sabat - BERHENTI KERJA PADA HARI SABAT



Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Keluaran 20:10


Dalam ayat di atas ini dijelaskan oleh Tuhan dalam hukum-Nya yang keempat, siapa-siapa saja yang harus berhenti dari pekerjaannya pada hari Sabat. Tampaknya ayat di atas ini secara lugas tertuju pada orang tua, lebih-lebih lagi seorang ayah yang menjadi kepala rumah tangga; dan juga sebagai pendampingnya seorang ibu. Kata engkau di atas adalah untuk ayah atau ibu yang menjadi pemimpin-pemimpin di rumah. “Maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau (ayah atau ibu) atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.”


Jadi yang harus berhenti dari pekerjaan pada hari Sabat ialah seisi rumah. Orang tua, anak-anak, pembantu-pembantu, dan tamu yang menumpang di rumah kita. Semuanya, tidak terkecuali. Dan ini merupakan perintah Allah yang wajib dituruti oleh manusia. Sebagai orang tua, terlebih sang ayah, ia merupakan seorang imam dalam keluarga. Ia harus memimpin acara-acara di rumah yang merupakan kegiatan memelihara dan menguduskan hari Sabat, dikatakan engkau atau kita harus berhenti dari pekerjaan artinya kita tidak pergi ke kantor sebagaimana pada hari biasa untuk menjalankan bisnis pada hari Sabat. Artinya anak-anak laki-laki dan perempuan tidak pergi ke sekolah dan juga tidak melakukan kegiatan olahraga pada hari Sabat. Para pembantu juga harus berhenti pada hari Sabat artinya mereka tidak mencuci pada hari Sabat, tidak membersihkan pekarangan, tidak pergi belanja pada hari Sabat. Begitu juga tamu yang menumpang di rumah harus ikut berhenti dari pekerjaanNya pada hari Sabat.


Lalu yang terakhir hewanmu. Kita belum menyebutkan di atas sang petani yang tidak pergi ke kebun atau ladang untuk menggarap lahannya. Biasanya para petani menggunakan hewan sapi untuk membajak tanahnya, maka pada hari Sabat hewannya itu tidak digunakan untuk bekerja pada hari Sabat. Kuda yang menarik kereta harus diistirahatkan, begitu juga hewan-hewan lain yang biasa digunakan untuk bekerja mencari nafkah semuanya harus berhenti pada hari Sabat. Hewan-hewan ini juga akan diberkati oleh Allah.


Apakah yang harus kita lakukan bilamana kita berhenti dari pekerjaan kita pada hari Sabat. Nah, di sisi lain hari Sabat adalah hari menyembah Allah, hari berbakti pada Allah. Untuk menjaga hubungan kita dengan Allah, maka kita wajib mengadakan kebaktian pada hari Sabat. Dengan kata lain kita harus pergi ke Gereja. Di gereja kita bertemu dengan saudara-saudara kita orang percaya. Kita mengadakan persekutuan bersama-sama. Bersatu dalam memuji dan memuliakan Allah; karena Dia adalah Khalik kita yang mau memberkati dan menguduskan kita.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

17 Jan 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA - BERKAT DAN KEKUDUSAN HARI SABAT

 


Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Keluaran 20:11


Bagian terakhir dari hukum keempat ini, identik dengan ayat awal kita dalam buku ini. di sini dijelaskan bahwa Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Lalu Ia berhenti pada hari ketujuh. Seperti yang telah kita uraikan sebelumnya bahwa Ia berhenti bukan oleh sebab Ia sudah lelah, tetapi oleh sebab ada maksud dan tujuanNya. Apakah maksud dan tujuan-Nya? Akhir dari pada ayat di atas: “Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Di sini Allah mempunyai maksud dan tujuan khusus terhadap hari Sabat itu. Ia memberkati dan menguduskan hari Sabat itu. Dan inilah perbedaan hari Sabat itu dengan hari-hari lain dalam satu minggu.


Mengapa demikian? Dalam zaman ini manusia yang mengaku beragama di dunia mempunyai hari suci, yang mereka akui sebagai hari untuk berbakti. Ada yang pergi ke gereja pada hari Minggu, ada yang berjumat pada hari Jumat, namun, hari-hari lain, selain dari pada hari Sabat, boleh saja manusia menganggap itu, hari Suci, mereka boleh beribadah, boleh pergi ke gereja, tetapi Allah tidak memerintahkan untuk menguduskan hari lain, selain hari Sabat itu. Kekhususan hari Sabat hari ketujuh dalam minggu ialah, Allah memberkati dan menguduskannya. Hari-hari lain tidak dibuat Allah demikian. Dengan jelas Allah tidak memberkati hari minggu, hari Senin, hari Selasa, hari Rabu, hari Kamis, dan hari Jumat. Tetapi pada hari yang ketujuh, hari Sabtu yaitu hari Sabat, Allah berhenti lalu memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu.


Lalu, oleh sebab Ia adalah Allah Yang Mahakuasa, Ia yang menciptakan kita manusia dengan kasih-Nya yang besar, ingin supaya kita walaupun berdosa, akan Ia berkati dan kuduskan, Dan bersamaan dengan Ia memberkati hari Sabat; barangsiapa yang memelihara dan menguduskan hari Sabat, juga akan diberkati dan dikuduskan oleh Tuhan. Manusia boleh meminta ampun atas dosanya, sehingga ia berhak masuk ke sorga, dan pengampunan Allah itu telah diberikan dengan cuma-cuma melalui kematian Yesus Kristus di atas salib di bukit Golgota, tetapi manusia yang telah diampuni harus dikuduskan baru menjadi layak untuk masuk sorga. Dan pengudusan atas kita antara lain bila kita memelihara dan menguduskan hari Sabat.


Dengan pelajaran kita hari ini, marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh, dengan segala kekuatan yang dikaruniakan Allah pada kita supaya kita bukan hanya berhak tetapi juga berlayak untuk memperoleh keselamatan yang telah disediakan Allah bagi kita. Kita akan dapat diterima oleh Juruselamat yang menebus kita, sehingga kita dapat menikmati hidup yang kekal sampai selama-lamanya!


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

16 Jan 2025

Praise the Lord by Heritage Singers

https://youtu.be/A4GWg4b5IXU?si=TwK7D4MGe_1K_viq


When you're up against a struggle

That shatters all your dreams

And your hopes have been crushed

By Satan's manifested schemes

And you feel the urge within you

To submit to earthly fears

Don't let the faith you're standing in

Seem to disappear

Praise the Lord

He can work through those who praise Him

Praise the Lord

For our God inhabits praise

Praise the Lord

For the chains that seem to bind you

Serve only to remind you

That they drop powerless behind you

When you praise Him

Now Satan is a liar

And he wants to make us think

That we are paupers when he knows himself

We're children of the King

So lift up the mighty shield of faith

For the battle must be won

We know that Jesus Christ has risen

So the work's already done

Praise the Lord

He can work through those who praise Him

Praise the Lord

For our God inhabits praise

Praise the Lord

For the chains that seem to bind you

Serve only to remind you

That they drop powerless behind you

When you Praise Him

Praise Him

Praise the Lord

He can work through those who praise Him

Praise the Lord

For our God inhabits praise

Praise the Lord (praise the Lord)

For the chains that seem to bind you

Serve only to remind you

That they drop powerless behind you

When you praise Him

When you praise Him (praise the Lord)

When you praise Him (when you praise Him)

Praise Him

When you praise Him (when you praise Him)

When you praise the Lord


Source: Musixmatch

10 Jan 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA - SABAT, HARI KETUJUH DAN PERHENTIAN

 


Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Keluaran 20:8-10


Dewasa ini banyak orang mengaku percaya pada Allah, tetapi mereka tidak mau melakukan seluruh perintah Allah. Allah memerintahkan supaya mengingat dan menguduskan hari Sabat. Namun, banyak orang berdalih manakah hari Sabat itu dalam tujuh hari satu minggu. Kata Sabat tidak tercantum dalam kalender. Yang ada dalam Kalender yaitu hari Sabtu. Bagaimana kita dapat mencocokkan hari Sabat dengan hari Sabtu? Walaupun Sabat tidak tercantum dalam kalender, tetapi pengertian bahasa dapat menjelaskan dengan tuntas mengenai kecocokan hari Sabat dengan hari Sabtu. Menurut bahasa Ibrani Sabat (Sabaah) artinya perhentian, sedangkan Sabtu dalam bahasa Arab artinya ketujuh; maka dengan demikian tidaklah sulit untuk mengetahui dan memahami kecocokan hari Sabat dengan hari Sabtu.


Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu.” Keluaran 20:10. Ayat ini menjelaskan hari ketujuh (Sabtu) adalah hari Sabat (hari perhentian) Tuhan, Allahmu.” Keluaran 20:10. Di dunia, manusia dapat menentukan satu tahun adalah 365 hari; 52 minggu; 12 bulan; dengan menghitung dan mengukur peredaran bumi yang berputar mengelilingi matahari. 365 hari oleh sebab bumi berputar dan beredar 365 kali mengelilingi matahari. 52 minggu karena selama itu ada 52 kali tujuh hari ditambah satu hari. 12 bulan oleh sebab selama satu tahun terjadi 12 kali bulan purnama. Ini semua dapat dihitung dan ditetapkan oleh manusia. Tetapi 1 minggu adalah 7 hari tidak dapat ditetapkan oleh manusia, sebab Tuhan Allah sendiri yang membuatnya demikian. Tuhan Allah sendiri yang menetapkan, yang memantulkan bahwa 1 minggu adalah tujuh hari.


“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam” (Kejadian 1:31). Ayat ini menegaskan bahwa dunia ini dan isinya dijadikan Allah dalam waktu enam hari lamanya. “Maka... berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu (Kejadian 2:2). Jadi pekerjaan penciptaan lamanya 6 hari dan hari ketujuh Allah berhenti, bukan oleh sebab Ia sudah lelah, melainkan Ia dengan kewibawaannya mengkhususkan hari ketujuh itu menjadi hari yang diberkati dan dikuduskan. Dan, genaplah satu minggu itu adalah tujuh hari. Jadi hari Sabat (perhentian) adalah hari Sabtu (ketujuh dalam minggu). Sepanjang isi Alkitab dari buku Kejadian sampai buku Wahyu, tidak ada hari lain yang ditetapkan Allah sebagai hari kudusNya, selain hari Sabat hari yang ketujuh itu; yang wajib kita ingat dan kuduskan.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

3 Jan 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT PERTAMA - AWAL PENGUDUSAN SABAT

 

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:1-3


Allah menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari. Tetapi satu minggu adalah tujuh hari; dan hari yang ketujuh diberkati dan dikuduskan Allah. “Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya.” Kejadian 2:3.


Ketika Allah selesai menjadikan langit dan bumi serta segala isinya, ada dua lembaga suci yang didirikan oleh Allah. Yang pertama adalah lembaga pernikahan; dan yang kedua adalah lembaga hari perhentian. Lembaga perhentian itu adalah hari Sabat. Apakah maksud Allah dengan menciptakan lembaga perhentian atau hari Sabat? “Kuduskanlah hari-hari SabatKu, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan Allahmu.” Yehezkiel 20:20.


Menurut nabi Yehezkiel, hari Sabat itu diberikan oleh Tuhan untuk menjadi peringatan antara Tuhan dan kita manusia. Dalam terjemahan lain menjadi peringatan adalah menjadi tanda perhubungan antara Tuhan sendiri dan kita manusia yang berdosa. Sebenarnya manusia yang berdosa telah putus hubungannya dengan Allah. “Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” Yesaya 59:1, 2. Tetapi Allah dalam kasih dan kemurahanNya terhadap kita manusia yang berdosa tetap memberi kesempatan pada kita untuk memegang hubungan dengan Dia melalui menguduskan hari Sabat.


Bilamana kita berhenti dari segala pekerjaan kita pada hari Sabat, lalu menguduskannya, maka Allah, Khalik langit dan bumi akan memberkati dan menguduskan kita. Sebagaimana Ia memberkati dan menguduskan hari yang ketujuh itu, begitulah Ia akan memberkati dan menguduskan orang yang menghormati lembaga hari perhentian yang ditetapkan Allah sejak kejadian dunia. Jika kita mau diberkati dan dikuduskan, supaya tetap memiliki hubungan baik dengan Allah, marilah kita mengingat dan menguduskan hari Sabat itu dengan bersukacita.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!