Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Kejadian 2:1. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1:31. Pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Ayub 38:7.
“Allah yang agung itu telah menjadikan bumi ini; Ia telah menjadikan bumi ini seluruhnya dengan jubah keindahan dan memenuhinya dengan benda-benda yang berguna bagi manusia; Ia telah menciptakan segala keajaiban-keajaiban di darat dan di laut. Dalam enam hari pekerjaan untuk menciptakan itu telah dilaksanakan. “Berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah di buat-Nya itu.” Allah memandang akan hasil perbuatan tangan-Nya dengan puas. Segala sesuatunya sempurna, layak disebut ciptaan Ilahi, dan Ia pun berhenti, bukan seperti seorang manusia yang merasa lelah, melainkan karena senang dengan segala hasil dari pada hikmat, kebajikan serta pernyataan kemuliaan-Nya.
“Setelah berhenti pada hari yang ketujuh, Allah menyucikannya atau mengasingkannya sebagai suatu hari perhentian bagi manusia. Untuk mengikuti teladan Khaliknya, manusia harus berhenti pada hari yang suci ini, sehingga bilamana ia memandang ke langit dan bumi ia dapat mengingat kembali akan pekerjaan penciptaan yang besar itu; dan bila ia melihat bukti dari hikmat dan kebajikan Tuhan, hatinya akan dipenuhi oleh cinta dan hormat akan Khaliknya.
“Di Eden, Allah telah menetapkan satu peringatan akan pekerjaan penciptaan yang telah dilakukanNya itu, dengan memberkati hari yang ketujuh. Hari Sabat telah diberikan kepada Adam, bapa dan wakil seluruh umat manusia. Pemeliharaan hari Sabat haruslah merupakan satu pengakuan yang disertai rasa terima kasih dari semua orang yang akan mendiami bumi ini bahwa Allah adalah Khalik mereka dan Raja mereka yang sebenarnya; bahwa mereka adalah ciptaan tanganNya dan berada di bawah kekuasaanNya. Dengan demikian lembaga ini seluruhnya bersifat memperingati dan diberikan untuk seluruh umat manusia. Hari Sabat bukan merupakan suatu bayang-bayang dan terbatas kepada segolongan orang yang tertentu saja.
“Allah melihat bahwa hari Sabat perlu untuk manusia sekalipun di Firdaus, Ia perlu untuk mengesampingkan kepentingan serta urusan-urusan peribadinya satu hari dalam satu minggu agar ia dapat merenung-renungkan dengan lebih dalam akan pekerjaan Allah serta kebajikan kuasa-Nya. Ia memerlukan satu hari Sabat untuk lebih mengingatkannya akan Allah dan membangkitkan rasa syukur oleh segala sesuatu yang dinikmati dan dimiliki itu berasal dari tangan Khalik yang pemurah.”
Semua uraian di atas ini merupakan tulisan Roh Nubuat yang dikutip dari buku Alfa dan Omega 1, hl. 39, 40; di mana apa yang kita uraikan lebih dahulu tentang hari Sabat tidaklah berbeda dengan ulasan dari sumber utama kita, yaitu tulisan Roh Nubuat, sebagai salah satu ciri khas suatu umat di zaman akhir ini, umat yang menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali. Semoga kita akan bersabat dengan Dia dan segala umat tebusan di dalam sorga yang mulia itu.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!